SWARA – Pasca melahirkan, ada sebagian wanita yang dapat mengalami sebuah kondisi di mana ia akan merasakan mood swing yang begitu parah, atau yang biasa disebut dengan Baby Blues Syndrome. Kondisi tersebut menyebabkan seorang ibu dapat merasakan banyak emosi dalam satu waktu, mulai dari senang, sedih, haru, hingga khawatir.

 

Baby Blues Syndrome itu sendiri bisa diartikan sebagai kondisi gangguan mood yang dialami ibu setelah melahirkan bayi. Kondisi tersebut merupakan bentuk yang lebih ringan dari depresi post-natal (depresi setelah melahirkan).

 

Hal tersebut ternyata dianggap normal dan cukup sering terjadi, yaitu 70% – 80% ibu setelah melahirkan. Pada umumnya, kondisi ini akan memburuk 3-4 hari pasca melahirkan dan hanya terjadi pada 14 hari pertama pasca melahirkan.

 

Artikel Terkait: Ragam menarik tentang bayi dan balita

  1. Tiru Cara Cerdas Menghemat Pengeluaran Rutin Popok Bayi
  2. Pengalaman Caca Tengker dan Tya Ariestya Berjuang Lewat Bayi Tabung
  3. Begini Cara Dekorasi Apartemen yang Cocok untuk Bayi dan Balita

 

Oleh karena itu, seorang ibu yang mengalami kondisi tersebut disarankan untuk segera mendapatkan penanganan dari dokter mengenai Baby Blues Syndrome apabila gejalanya dialami lebih dari 14 hari karena dikhawatirkan akan mengarah pada kondisi Postpartum Depression.

 

Penyebab Baby Blues Syndrome

 

Banyak ahli menganggap bahwa kondisi yang dialami ini adalah disebabkan oleh hormon. Saat hamil, seorang wanita akan mengalami banyak perubahan dari bentuk fisik dan juga non fisik, termasuk pula hormon di dalamnya juga menjadi emosional.

 

Setelah melahirkan, muncul perubahan hormon di dalam tubuh yang memengaruhi perasaan ibu. Penurunan kadar estrogen dan progesteron atau hormon lainnya yang diproduksi kelenjar tiroid dapat membuat seorang ibu menjadi lebih mudah lelah, lebih mudah emosi, hingga bisa depresi.

 

Selain itu, kesibukan merawat bayi yang baru lahir juga bisa menyebabkan kondisi Baby Blues Syndrome. Hal tersebut disebabkan karena kelelahan yang menimpa serta ketidaksiapan dari seorang ibu dalam mengalami perubahan pola hidup, akhirnya dua hal tersebut membuat seorang ibu merasa depresi. Muncul rasa cemas dan ketakutan untuk tidak mampu merawat serta membesarkan anak dengan baik.

 

Tips Khusus Untuk Para Suami! Cara Menghadapi Istri yang Sedang Baby Blues

Gejala Baby Blues Syndrome

 

Gejala baby blues syndrome umumnya timbul pada minggu pertama setelah melahirkan. Gejala berupa perubahan emosi yang sangat cepat akan muncul pada masa-masa tersebut. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, gejala tersebut akan semakin berkurang, dan umumnya akan menghilang setelah 7-14 hari.

 

Gejala-gejala yang biasa timbul saat baby blues syndrome antara lain:

 

  1. Kecemasan yang tidak beralasan
  2. Muncul rasa sedih yang menyebabkan ibu menangis dan merasa depresi
  3. Emosi labil sehingga mudah marah dan muncul rasa takut yang tidak beralasan
  4. Gangguan konsentrasi
  5. Lelah, sedih, gelisah, sensitif, sulit tidur, kesepian, dan kurang sabar
  6. Merasa kurang percaya diri

 

Jika gejala dirasa sangat berat atau menetap setelah 1 bulan kelahiran bayi, perlu dipertimbangkan kembali kemungkinan depresi post-natal.

 

Penderita depresi post-natal mengalami gejala yang lebih berat, seperti serangan panik, rasa lelah yang hebat, tidak napsu makan, gangguan ingatan dan konsentrasi, tidak dapat menikmati kegiatan yang menyenangkan, tidak tertarik pada bayi sendiri, kecemasan berlebihan, dan tidak dapat berhenti menangis.

 

Tips yang bisa dilakukan suami jika istri sedang mengalami baby blues syndrome

 

Tips Khusus Untuk Para Suami! Cara Menghadapi Istri yang Sedang Baby Blues

  • Selalu hadir untuk menenangkan istri, dengarkan seluruh cerita dan keluh kesahnya

Usahakan untuk selalu berada di samping istri saat sedang merasakan gejala baby blues syndrome. Istri sangat membutuhkan kehadiran suami untuk mendegarkan segala cerita dan keluh kesahnya.

 

  • Suami bisa ikut membantu untuk merawat si kecil dan juga membantu pekerjaan sang istri

Suami bisa ikut andil dalam membantu beberapa pekerjaan sang istri, antara lain ikut merawat si kecil, membersihkan kamar tidur, dan beberapa pekerjaan rumah lainnya. Hal tersebut tentunya akan mengurangi beban dari sang istri.

 

Artikel Terkait: Mau berlibur dengan bayi? Lihat tips berikut ini

  1. Tips Bisa Liburan dengan Lancar Bersama Bayi di Bawah 1 Tahun
  2. Tips Agar Lancar Melakukan Perjalanan ke Luar Kota Bersama Bayi
  3. Supaya Hemat, 4 Perlengkapan Bayi Ini Bisa Sewa, kok!

 

  • Ajak istri jalan-jalan, alihkan pikirannya supaya bisa lebih tenang

Suami bisa mengalihkan perhatian istri dengan mengajaknya pergi ke luar rumah. Hal ini tentunya akan membuat hati dan pikirannya menjadi lebih tenang.

 

  • Suami bisa menjadi pelindung saat ada komentar negatif mengenai istri dan juga si kecil

Terkadang, akan muncul beberapa komentar negatif dari orang-orang di sekitar. Komentar tersebut biasanya tertuju pada kondisi si kecil ataupun kondisi ibu. Saat seperti ini, suami bisa menjadi “tameng” untuk menghindari komentar tersebut terdengar oleh istri.

 

  • Ajak dan temani istri ke psikiater bila perlu

Jika segala cara sudah dilakukan namun gejalanya tidak bisa berkurang, pertimbangkan untuk membawa istri ke psikiater. Komunikasikan dari hati ke hati agar istri bisa mengerti bahwa hal itu bertujuan untuk membantunya. Dampingi istri ke psikiater agar mendapat penanganan dari profesional.