SWARA – Sejak tahun 1993, tanggal 22 Maret selalu diperingati sebagai Hari Air Sedunia atau World Water Day. Khusus pada tahun 2019 ini, tema yang diangkat adalah “Leaving No One Behind”.

 

Tema ini diangkat untuk meningkatkan pembangunan untuk mencapai Water for All pada tahun 2030. Hal tersebut sudah ditetapkan PBB pada sidang ke-70 di New York tahun 2015 dengan menetapkan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Develeopment Goals (SDGs).

 

Diharapkan tidak ada lagi orang yang tertinggal dan tidak mendapatkan akses air bersih. Karena pada kenyataannya, masih banyak orang yang sulit untuk mengakses air bersih. Hal tersebut dikarenakan fasilitas yang belum memadai untuk menyimpan cadangan air bersih di wilayahnya.

 

Mendapatkan air bersih adalah hak bagi semua orang. Selain itu, dengan air bersih juga bisa menopang kesehatan masyarakat di suatu wilayah tersebut. Oleh karena itu, tema Hari Air Sedunia 2019 diangkat untuk meningkatkan kesadaran semua orang mengenai kesulitan yang masih dirasakan oleh sebagian kalangan masyarakat.

 

Artikel Terkait: Ragam olahraga air

  1. Ragam Pilihan Hobi Olahraga Air Selain Renang yang Bisa Kamu Jalani
  2. Ini Dia Rekomendasi Olahraga Air Buat yang Mau Liburan ke Bali
  3. Kurang Suka Berlari? Olahraga Ini Bisa Jadi Alternatifnya

 

Dilansir dari Kompas.com, akses air bersih di Indonesia baru mencapai 72 persen hingga akhir tahun 2018, Jumat (22/3/2019). Indonesia masih jauh dari target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yaitu seluruh masyarakat Indonesia harus memiliki air bersih.

 

Terjadinya kekurangan air pada musim kemarau dan kelebihan air pada musim hujan, merupakan salah satu tantangan yang harus diatasi secara bersama-sama oleh pemerintah pusat, daerah dan masyarakat. Selain itu, bencana terkait hidrometeorologi dan juga rendahnya kualitas air akibat pencemaran juga menjadi tantangan yang cukup berat demi mencapai target RPJMN 2015-2019.

 

Dikutip dari Bisnis.com, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan peringatan HAD dimaksudkan untuk menegaskan kembali bahwa pemecahan masalah terkait air tidak dapat diselesaikan hanya melalui pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.

 

Infrastruktur seperti program pembangunan 65 bendungan, irigasi, instalasi pengelolaan air limbah, sistem penyediaan air minum (SPAM) yang dikerjakan Kementerian PUPR dirasa belum cukup untuk mengatasi masalah-masalah air. Justru, partisipasi langsung dari masyarakat, akademisi, dan swasta untuk ikut menjaga alam juga diperlukan dalam mengatasi dan memecahkan masalah ini.

 

Artikel Terkait: Serba-serbi Milenial

  1. Kiat Sukses Generasi Milenial di Tahun 2019, Lakukan 7 Hal Positif Ini
  2. Ternyata, Ini yang Membuat Milenial Tertarik Pada Investasi SBN
  3. Ini Keuntungan yang Bikin Milenial Pilih Investasi Reksadana

 

Peringatan Hari Air Sedunia juga difokuskan terhadap generasi milenial dan generari Z. Karena, dua generasi ini adalah generasi penerus yang akan melanjutkan kehidupan di masa yang akan datang. Jika mereka diberi pendidikan mengenai pentingnya air bersih secara lebih dini, diharapkan permasalahan tentang air yang dihadapi selama ini, dapat mereka pecahkan di kemudian hari.

 

Butuh solusi yang inovatif dan juga ide-ide cemerlang untuk mengatasi permasalahan mengenai air. Hal tersebut sangat bisa diandalkan pada generasi milenial dan generasi Z. Oleh karena itu, dua generasi ini menjadi salah satu sasaran pemerintah mengenai pendidikan pentingnya air bersih dalam kehidupan.


dhandyDhandy Dwi Yustica