SWARA – Pernahkah kamu mendengar strategi flip dalam bisnis properti? Meski bagi kamu istilah ini masih asing terdengar, praktik flipping sebenarnya sudah umum dilakukan oleh agen properti. Flipping merupakan strategi membeli suatu properti dan menjualnya kembali dalam tempo yang singkat.

 

Seorang flipper, yaitu sebutan untuk mereka yang melakukan strategi ini, memperoleh keuntungan dari margin antara harga beli dan harga jual kembali. Jadi, ibarat kamu membeli saham untuk langsung dijual kembali, begitu pula dengan strategi ini. Bedanya hanya terletak pada barang yang dijual.

 

Hal menarik, strategi flip properti ternyata bisa dilakukan dengan modal yang minimal, lho, tergantung dari kejelian dan keberuntungan kamu dalam menemukan properti yang akan di-flip. Penasaran bagaimana cara meraup untung lewat strategi ini? Simak dulu penjabaran berikut, yuk!

 

1. Lakukan listing terhadap properti yang potensial

Pertama, tentu kamu harus memiliki daftar properti yang berpotensi untuk proses flipping. Propertinya bisa kamu cari lewat koran, situs jual beli di internet, maupun dengan melakukan canvassing atau menyisir lapangan secara langsung untuk menemukan properti yang potensial.

 

Namun, nggak semua properti yang dijual bisa di-flip, lho. Properti yang dapat di-flip harus memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Harganya dijual di bawah harga pasar, sehingga kamu bisa menjualnya dengan harga lebih tinggi dalam waktu singkat.
  • Properti tersebut memiliki dokumen kepemilikan yang lengkap, seperti SHM, SHGB, IMB, dan PBB. Hal ini sangat penting untuk mengurus akta jual beli di notaris dan menghindari masalah yang mungkin muncul di kemudian hari saat properti kamu jual kembali.
  • Pemilik properti yang lama bersedia menerima down payment terlebih dulu dan propertinya dijual kembali sampai jangka waktu tertentu.
  • Lokasi properti yang strategis akan memudahkanmu untuk menjual kembali properti yang di-flip dengan cepat.

 

Artikel Terkait: Serba-serbi Bisnis Properti

  1. Wajib Baca, Ini Bedanya Aturan IMB dan SLF dalam Dunia Properti
  2. Apa Saja Sumber Listing untuk Pasarkan Propertimu?
  3. Sebelum Investasi Properti, Kenali Dulu Istilah yang Sering Digunakan Berikut Ini!

 

2. Negosiasikan uang tanda jadi dengan pemilik

Di sinilah poin yang menentukan berapa banyak modal yang kamu keluarkan untuk melakukan flipping properti. Besaran down payment tergantung pada kemampuanmu bernegosiasi. Agar pemilik bersedia memberikan besaran DP yang cocok, kamu perlu memberikan jaminan dan tawaran yang menarik dalam perjanjian jual beli.

 

3. Lakukan perjanjian perikatan jual beli (PPJB)

Untuk mengikat properti yang akan di-flip, biasanya dilakukan perjanjian perikatan jual beli (PPJB) antara flipper dan pemilik. PPJB bisa dilakukan di bawah tangan maupun akta notariil. PPJB tersebut memuat klausul-klausul mengenai harga properti, DP, jangka waktu pelunasan, serta sanksi apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi atau tidak dapat memenuhi kewajibannya.

 

4. Pasarkan properti untuk menggaet pembeli

Setelah mengikat perjanjian dengan pemilik dan mendapatkan properti yang bisa di-flip, saatnya kamu mulai memasarkan properti untuk menarik pembeli dalam jangka waktu yang ditentukan pada PPJB.

 

Kamu dapat memasarkan properti tersebut dengan beragam cara, seperti memasang spanduk/banner, memasang di internet, koran, maupun media sosial. Sebelum memasarkan, jangan lupa memperhatikan dua hal berikut:

  • Jika kamu memperoleh properti di bawah harga pasaran, kamu bisa menjualnya sesuai harga pasar.
  • Bila diperlukan, lakukan renovasi kecil-kecilan agar harga jual bisa terdongkrak.

 

Artikel Terkait: Kiat Berbisnis Properti

  1. 7 Cara Sukses Terjun Bisnis Properti Tanpa Butuh Modal Besar
  2. 5 Kiat Sukses yang Bisa Diterapkan untuk Jadi Konsultan Properti
  3. Lakukan 5 Hal Ini Jika Investasi di Bidang Properti Menunjukkan Tanda-Tanda Berbahaya

 

5. Tawarkan pembeli untuk membeli secara hard cash atau KPR

Ketika kamu sudah menemukan pembeli dan terjadi kesepakatan, tawarkan pembeli untuk membayar secara hard cash atau tunai penuh. Bila mereka merasa keberatan, kamu bisa mengajukan alternatif lain, yaitu KPR. Kedua opsi ini memastikan kamu dapat melunasi properti tepat waktu kepada pemilik lama.

 

Nah, itulah strategi meraup keuntungan lewat flip properti. Semoga bermanfaat!

 

Dapatkan kredit tanpa agunanmu sekarang juga hanya di Tunaiku. Klik di sini untuk ajukan pinjaman sebesar Rp2-20 juta rupiah dengan waktu angsuran 6-20 bulan!

 

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PAULUS RISANG