SWARA-Depresi di awal pernikahan itu kerapkali disebut dengan post wedding blues. Perubahan dari bahagia saat menjalani resepsi pernikahan menjadi murung lebih sering dialami oleh pihak pengantin perempuan. Mungkin karena terbawa emosional atau karena tiba-tiba harus jauh dari orang tua yang selama ini membesarkannya. Bila kamu mengalami depresi tersebut, kita sama-sama atasi dengan kiat ini yuk! Mari bahagia lagi.
Artikel terkait: persiapan yang harus kamu lakukan sebelum bulan madu ke suatu tempat
- Perhatikan 9 Hal Ini Sebelum Berangkat Bulan Madu
- Ingin Bulan Madu Hemat Tapi Tetap Mengesankan? Ini yang Perlu Kamu Persiapkan!
- Ikutan Paket Tur atau Mengatur Sendiri, Mana Cara Berbulan Madu yang Paling Pas Buatmu?
1. Menerima apa yang sudah terjadi
Depresi yang timbul di awal pernikahan ini mungkin karena dulunya punya harapan terlalu tinggi. Misalnya sudah yakin dengan calon suami yang baik serta dukungan dari keluarga pasangan. Ketika sebelum menikah, mereka kelihatan mendukung betul. Namun, ketika sudah menikah, kok tiba-tiba berubah? Mau dibatalkan rasanya enggak bisa karena sudah cinta.
Akhirnya sedih dalam waktu lama. Sebagai awalan, saran saya, lebih baik kamu diam dulu. Kalau mau menangis, menangislah hingga tuntas. Biasanya pikiran akan lebih mudah terbuka ketika suasana hati sudah tenang. Setelah itu, terimalah apa yang terjadi padamu. Enggak semuanya buruk kok. Kalau memang buruk, kenapa kita enggak mengubahnya saja?
2. Ciptakan momen menarik dan beda dengan pasangan
Ketika baru menikah, ada juga yang langsung merasa jenuh hingga akhirnya depresi akut. Sebetulnya gampang kok mengatasinya. Tinggal ciptakan momen yang menarik dan beda saja. Misalnya pagi sebelumnya di meja makan hanya ada telur dadar, nasi, dan sayur bayam. Coba ubah di pagi berikutnya hanya dengan piring dan gelas kosong.
Pasti pasanganmu akan bertanya, “Ma, mana nih makanannya?” Langsung saja kamu minta dipangku sama dia. Terus kecup pipinya sekali dan bilang, “Ini untuk lauknya.” Kecup lagi dan bilang, “Ini untuk nasinya.” Pasti dia akan tersenyum-senyum sendiri. Kemudian diakhiri dengan cubitan mesra. Bukankah kejadian seperti ini jadi lebih romantis?
3. Curhat dengan sahabat yang memiliki pengalaman serupa
Untuk mengawali pembicaraan, lebih baik pancing dengan pertanyaan seperti ini: “Eh, ceritain dong gimana kamu ketika di awal-awal menikah dulu? Nanti aku mau gantian cerita.” Kalau to the point, khawatirnya kamu justru membeberkan hubungan yang di luar ekspektasi pada sahabatmu sendiri. Nanti dia malah risih. Tetap harus ada intro biar cair.
Solusi atasi kecemasan setelah menikah atau post wedding blues ini juga dulu saya praktikkan. Hasilnya sangat memuaskan. Saya dan sahabat pun saling berbagi dan memperbaiki hubungan rumah tangga pada akhirnya. Lebih hebatnya lagi, kami mulai enjoy dengan diri sendiri dan enggak peduli lagi dengan depresi yang muncul tiba-tiba itu.
4. Alihkan dengan hal-hal yang membuatmu bahagia
Kenapa harus dialihkan? Soalnya pikiran dan hati hanya mampu memuat satu pikiran dan satu perasaan. Salah satu harus dikalahkan. Jadi, ketika pikiran mulai kacau dan hati jadi depresi, lakukan hal-hal yang bikin kamu bahagia. Mungkin dengan berbelanja di mal. Bisa pula bermain permainan yang membuat pikiranmu teralihkan.
Cara masuknya pikiran negatif sebetulnya sama dengan cara masuknya pikiran positif. Tugas kita adalah mengenali mereka saat masuk. Kalau sudah terbiasa, nanti mudah kok menangkapnya. Bahkan membelenggunya dalam waktu lama. Pikiran positif yang terjaga selama menjalani hari-hari usai pernikahan menjadi poin utama untuk berbahagia.
Artikel terkait: rekomendasi venue poolside murah di kota besar Indonesia
- Ini Dia Rekomendasi Venue Poolside Murah untuk Pernikahan di YogYakarta
- Rekomendasi Venue Poolside Murah untuk Pernikahan di Jakarta
- 5 Venue Poolside Paling Top untuk Resepsi Pernikahan di Bali, Yuk Intip!
5. Mulailah saling berbagi dengan suami dalam hal apapun
Ketika menikah, apa pun yang menjadi milikmu akan menjadi milik suamimu. Jadi, coba mulai sekarang untuk menciptakan momen saling berbagi. Entah itu dalam mengatur keuangan, rencana menjalani akhir pekan, dan sebagainya. Asalkan dilakukan sama-sama, potensi depresi pasti akan berkurang.
Dulu, saat saya mengalami post wedding blues itu enggak lama sih, hanya dua pekan. Soalnya sudah dikasih tahu kiat-kiat di atas sama sahabat. Kalau enggak ada dia, entah apa yang terjadi pada saya di masa lalu. Syukurlah, sejak hari itu, saya enggak lagi mengalami depresi. Tiap hari, ketika suami enggak di rumah sebentar saja, rasanya sudah kangen berat.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
TUNAIKU