SWARA – Sudah tahu perbedaan profesor, doktor, dan PhD? Pada mulanya, saya juga menganggap ketiga gelar tersebut nama lain dari seorang yang telah menyelesaikan pendidikan S3. Rupanya enggak sebatas itu. Ada makna lain yang wajib diperhatikan. Terutama buat kamu yang bercita-cita bisa meraih ketiga atau salah satunya.
Artikel terkait: kenali jurusan kedokteran spesialis yang populer
- Kenali 5 Pendidikan Kedokteran Spesialis di Indonesia yang Populer
- 5 Tempat Kuliah Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia
- 5 Sekolah dengan Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik untuk Calon Dokter
Perbedaan yang paling mendasar di antara ketiganya
Sebelum mengetahui perbedaan yang lebih kompleks, mari cari tahu dulu perbedaan paling mendasar. Seorang yang memiliki gelar profesor adalah bagi mereka yang sudah dianggap sebagai guru senior. Bisa pula seorang dosen maupun peneliti yang bergelar akademik doktor. Lalu gelar doktor itu apa?
Doktor merupakan gelar yang hanya diperoleh lewat pendidikan di perguruan tinggi. Tepatnya setelah berhasil menempuh pendidikan S3. Seseorang baru bisa menyandang gelar ini setelah melakukan perkuliahan demi penyusunan disertasi. Sedangkan untuk PhD alias Doctor of Philosophy beda lagi.
Seseorang yang bergelar PhD diharuskan menjadi ahli di beberapa bidang keilmuan. Jadi, PhD ini bukanlah gelar untuk seorang yang ahli dalam ilmu induk maupun cabang filsafat. Bukan sama sekali, walaupun ada kata “philosophy” di sana. Kata philosophy disandangkan sebagai gelar kehormatan dalam tingkat yang lebih bijaksana.
Memiliki perbedaan tugas
Seorang profesor bermakna sebagai pakar dalam satu bidang. Sejak tahun 2007, berdasarkan UU No. 14, Pasal 1 Butir 3 menyebutkan bahwa yang boleh jadi profesor hanyalah seseorang yang terlebih dahulu menempuh pendidikan S3 (doktoral). Selain itu nggak boleh. Tugasnya cukup kompleks. Ia biasanya memberi kuliah dan memimpin seminar.
Tugas lainnya adalah melakukan penelitian di bidang yang dikuasainya. Jadi pekerjaan mereka sangat spesifik. Hasil dari penelitian tersebut diharapkan bisa menjadi sumbangan besar untuk masyarakat dan masa depan suatu negara. Selain itu, ia juga memiliki tugas tambahan dengan melatih para akademisi muda biar kelak jadi penggantinya.
Sedangkan gelar doktor memiliki tugas layaknya mahasiswa. Namun sudah pada tingkatan yang lebih dalam dan matang. Hampir setara dengan seorang profesor. Hanya saja hasil dari penelitian itu dipersembahkan untuk sebuah gelar. Tugas seorang PhD juga relatif sama, tapi lebih dari 1 bidang. Kira-kira begitu perbedaan profesor, doktor, dan PhD dari tugasnya.
Prospek kerja
Untuk mendapatkan gelar PhD, kamu juga bisa memanfaatkan pendanaan gratis dari universitas bidikanmu. Tapi tetap harus memenuhi kualifikasinya lebih dulu. Studinya hanya fokus pada penelitian dalam berbagai bidang keilmuan. Jadi, prospek kerjanya sangat luas. Kamu bisa jadi seorang politisi, pakar keilmuan seperti profesor, dan lain-lain.
Begitu pula dengan seseorang yang memiliki gelar doktor. Ia juga bisa menjadi seorang dosen dan berbagai macam pekerjaan di luar jalur pendidikan, seperti pebisnis andal dan lainnya. Beda dengan seorang profesor. Berhubung ia telah diberikan mandat sebagai seorang pakar, maka enggak bisa lepas dari jalur akademik.
Artikel terkait: jurusan kesehatan dan saintek yang paling dicari
- 8 Jurusan di Bidang Kesehatan Selain Dokter yang Banyak Dicari
- 5 Jurusan Kuliah Kesehatan yang Paling Potensial Selain Kedokteran
- 5 Jurusan Kuliah Saintek di UI dengan Passing Grade Tinggi 2018
Pandangan masyarakat terhadap ketiga gelar tersebut
Kesannya mungkin di antara ketiga gelar tersebut yang paling santai adalah PhD. Padahal nggak sesederhana itu. Masyarakat biasanya memandang sesuatu dari apa yang tampak oleh mereka. Hal-hal yang enggak nampak dianggap nggak ada. Oleh karena itu seorang bergelar profesor menjadi posisi pertama di hati masyarakat mana pun.
Perbedaan profesor, doktor, dan PhD ini saya tulis agar nggak ada lagi yang salah paham. Kamu mau mengincar gelar yang mana? Apa pun gelarnya, belajarnya dengan sungguh-sungguh. Kalau bukan kamu sendiri yang bertanggung jawab atas lingkungan dan kehidupan bernegara, siapa lagi?
Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga!
Pinjaman dari Rp2-20 juta yang dapat diangsur mulai 6-20 bulan.
SWARA TUNAI