SWARA – Membangun sendiri rumah impianmu, memang akan banyak menyita perhatian dan waktu. Mulai dari desain, material hingga tukang bangunan, harus kamu pikirkan dan urus sendiri.
Berdasarkan pengalaman saya juga beberapa teman, hal tersulit dalam mengurus pembangunan rumah adalah memilih tukang bangunan.
Seperti yang telah diketahui, tukang bangunan memang memegang peranan yang sangat penting. Merekalah yang mengeksekusi desain menjadi rumah yang akan kamu tinggali. Oleh karena itu, percuma saja jika desain rumahmu bagus, tapi tukang bangunan yang dipilih tidak kompeten dan profesional.
Artikel Terkait: Renovasi Rumah dengan Bujet Terbatas
- Mau Renovasi Rumah Dengan Bujet 10 Juta, Ini Caranya Plus Rincian Biayanya!
- Renovasi Rumah di Bawah Rp5 Juta? Berikut Rinciannya!
- 4 Tips Renovasi Rumah Dengan Biaya 2 Juta, Makin Cantik dan Kekinian
Memilih tukang bangunan untuk mengerjakan pembangunan rumah, memang gampang-gampang susah. Gampang, jika sebelumnya kamu telah mengenal beberapa tukang bangunan yang bisa dipercaya. Sebaliknya, pencarianmu akan susah jika ini adalah kali pertamamu menggunakan jasa tukang bangunan.
Tukang bangunan itu sendiri memiliki 2 sistem kerja dan pembayaran yang berbeda. Ada tukang borongan dan ada pula tukang bangunan harian. Nah, sebagai bahan pertimbangan kamu apakah akan menggunakan tukang borongan atau tukang harian, simak yuk untung rugi memilih tukang borongan atau tukang harian.
Tukang Bangunan Harian
Seperti istilahnyan pembayaran tukang dihitung per harinya. Saran saya sih, kalau kamu memilih tukang maka kamu haharian, kamu harus mengawasi seluruh proses pengerjaan agar tukang bangunanmu tidak bermalas-malasan.
Karena sudah tahu dong, kalau semakin malas mereka bekerja, maka semakin lama pula pengerjaan rumahmu. Biaya untuk tukang pun tentu akan semakin membengkak.
Namun, jangan khawatir, meski sangat menyita perhatianmu karena harus diawasi secara langsung, sistem tukang harian ini memungkinkan kamu cepat mengetahui jika ada proses pengerjaan yang kurang sesuai dengan desain yang kamu bikin
Selain itu, jika pekerjaan yang dilakukan tukang harian ini kurang memuaskan, kamu bisa menghentikan tukang kapan saja.
Melihat kelebihan dan kekurangan itu, sebenarnya tukang bangunan sangat cocok untuk projek renovasi saja, kecuali jika kamu memang punya banyak waktu luang untuk mengawasi mereka.
Oh ya, selain itu tukang bangunan dengan sistem harian, biasanya dipilih oleh mereka yang telah mengenal tukang sebelumnya, lho. Jadi, jika kamu tidak mengenal satupun tukang maka lebih baik kamu menggunakan tukang bangunan dengan sistem borongan.
Tukang Bangunan Borongan
Tukang bangunan dengan sistem borongan ini sebenarnya lebih praktis dibandingkan dengan yang sistem harian. Pasalnya kamu hanya perlu mencari pemborong atau mandor bangunan yang tepat dan mempercayakan seluruh pengerjaan padanya.
Nantinya, para mandorlah yang akan mencari tukang sesuai dengan yang diminta pada mereka.
Meski sudah mempercayakannya pada mandor, bukan berarti kamu nggak perlu melakukan pengawasan sendiri, lho. Pengawasan tetap harus dilakukan, karena biasanya para tukang hanya mengerjakan dengan asal cepat saja tanpa memperhatikan detil dan kualitas pengerjaan. Dan ini yang sangat umum dikeluhkan oleh orang yang menggunakan jasa tukang borongan.
Oh ya, di sistem borongan ini, kamu nggak hanya bisa mempercayakan kerja tukang bangunan saja pada mandor, tapi juga bisa mempercayakan desain maupun bahan-bahan materialnya. Dengan begitu, kamu nggak perlu repot-repot lagi untuk membeli dan menyiapkan bahan material lagi. Â Â
Artikel Terkait: Renovasi Rumah dengan Pinjaman KTA
- Renovasi Rumah Pakai Pinjaman Tanpa Agunan? Ini yang Harus Kamu Perhatikan
- Pengin Renovasi Rumah? Pakai Kredit Tanpa Agunan dari Tunaiku Saja
- Pinjaman KTA Tunaiku Bantu Nasabah Wujudkan Mimpi Merenovasi Rumah
Nah, itu dia perbedaan tukang bangunan dengan sistem harian maupun borongan. Semoga informasi tersebut bisa bantu kamu untuk mempertimbangkan pilihan, ya.
NOBERTA JEANIE