SWARA – Hubungan pernikahan memang tak selalu berjalan lancar, kan? Saya dan pasangan juga sempat mengalami ini sebenarnya. Namun, untungnya ada salah satu teman yang menyarankan untuk melakukan couples therapy alias terapi pasangan yang bisa mengembalikan keeratan hubungan pernikahan. Sebenarnya, apa sih ini? Yuk, cek di sini!
Artikel Terkait: Hal yang Harus Diperhatikan Jelang Pernikahan
- Bujet Pernikahan Terbatas, Ini 14 Cara Menghemat Biaya Pernikahan!
- 10 Cara Mudah Lepas Stres Menjelang Hari Pernikahan
- Perhatikan, 10 Hal Ini Sering Terlewat Saat Mempersiapkan Gaun Pengantin!
Mengenal terapi pasangan
Terapi jenis ini adalah terapi yang dilakukan bersama pasangan. Tujuan dari melakukan terapi yang satu ini adalah untuk mengatasi permasalahan rumah tangga yang sering terjadi seperti masalah krisis kepercayaan, penghinaan, sering berargumen dan bisa jadi untuk mengatasi kejahatan akibat KDRT.
Hanya saja, seperti yang kamu ketahui, hal seperti ini masih sangat tabu untuk dilakukan di Indonesia. Padahal, sebenarnya ini sangat bermanfaat untuk mencari solusi dari permasalahan rumah tangga yang seringnya berujung tak bagus. Cara pelaksanaan dari terapi ini adalah mencari permasalahan yang timbul apalagi sampai berulang dan mengganggu hubungan.
Setelah itu, mereka akan mencari solusinya bersama-sama. Idealnya, terapi yang satu ini dilakukan secara bersama-sama dengan pasangan. Namun, Â jika salah satu pihak menolak untuk melakukan terapi ini, tetap bisa dilakukan meski hanya sendirian. Misalnya saja, si suami menolak melakukannya. Tak apa istri yang menjalaninya lebih dulu.
Nantinya, pasti akan timbul perubahan meski perlahan yang dilakukan oleh sang istri dan ini tetap bagus untuk hubungan pernikahan mereka. Biasanya, salah satu pasangan menolak untuk melakukan terapi ini karena rasa tak nyaman. Menurut psikolog yang sempat menangani masalah keluarga saya dan pasangan, setiap orang punya rahasia.
Termasuk pasangan kamu juga. Terkadang, pasangan kamu tak ingin beberapa hal yang ia sembunyikan kamu ketahui. Oleh sebab itu, terapi pasangan yang dilakukan sendirian juga tak masalah untuk dilakukan. Jika bisa, kamu dan pasangan bisa mengambil sisi personal masing-masing dengan waktu yang berbeda untuk melaksanakan terapi ini.
Artikel Terkait: Tips Persiapan Pernikahan Ramah di Kantong
- 7 Kiat Anti-Susah Setelah Pesta Pernikahan
- 7 Inspirasi Pernikahan di Rumah, Hemat dan Berkesan!
- 6 Cara Cerdas Rencanakan Keuangan Sejak Awal Pernikahan
Waktu yang tepat melakukan terapi ini?
Jika bertanya kapan terapi yang satu ini harus dilakukan, sebenarnya jawabnya tak sulit. Terapi ini bisa dilakukan bila terjadi masalah yang mengganggu hubungan pernikahan kamu secara berulang. Ada banyak tanda yang menunjukkan bahwa kamu dan pasangan harus melakukan terapi yang satu ini.
Misalnya saja, salah satu dari kamu dan pasangan sering memberikan kritik. Kritik yang membangun sih tak masalah, ya! Namun, bila pasangan kamu sering memberikan kritik soal penampilan, cara makan, cara berbicara dan masih banyak lagi, lama kelamaan ini akan menimbulkan masalah di hubunganmu.
Selain itu, sering berburuk sangka dengan pasangan juga bisa jadi tanda bahwa kamu dan pasangan harus melakukan terapi yang satu ini. Jika kamu tak mengetahui masalah apa yang terjadi pada pasangan yang membuat sikapnya agak berubah, maka berikanlah respon yang bijak. Jika tidak, ini juga bisa jadi awal hubungan yang bermasalah.
Saya dan pasangan awalnya juga saling berburuk sangka seperti ini. Saat saya tidak bisa menelponnya karena urusan pekerjaan, pasangan saya akan menuduh saya dan berpikiran negatif. Terkadang, saya juga melakukan hal yang sama sehingga hubungan pernikahan saya nyaris bubar.
Meski terapi pasangan bisa membantu masalah keluargamu, bukan berarti kamu juga tidak harus melakukan apa-apa untuk memperbaikinya. Menjaga hubungan agar tetap harmonis memang tak mudah, namun juga bukan berarti nggak bisa dilakukan. Bila penyebabnya adalah uang, mungkin kamu dan pasangan bisa coba pinjam dana di Tunaiku untuk atasinya.