SWARA – Baru-baru ini saya mendapat sebuah tautan dari salah seorang teman. Saat dibuka, dahi saya langsung mengernyit karena isinya sama sekali nggak bikin saya tertarik. “Apa sih yang menarik dari beres-beres rumah di Australia?” begitu pikir saya. Namun, karena saya sudah telanjur di laman itu, akhirnya saya lanjut membaca.

 

Beberes atau decluttering itu ternyata lagi jadi fenomena. Bukan cuma di Australia, tapi juga di negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan bahkan Indonesia. Orang-orang saat ini kerajingan merapikan rumah dan membuang barang-barang yang nggak berguna karena terinspirasi dari teori seorang penulis dari Jepang bernama Marie Kondo.

 

Kalau kamu familiar sosoknya, Kondo merupakan seorang penulis dan organizing consultant yang sedang naik daun. Menurut Kondo, beres-beres merupakan gaya hidup sehari-hari. Dia memperkenalkan Metode Konmari yang pada dasarnya mengajarkan hidup yang simple dan terorganisasi. Hal itu terlihat dari seri yang dibintanginya sendiri “Tidying Up with Marie Kondo” di Netflix.

 

Berikut adalah 10 tips beres-beres dari Marie Kondo yang bisa kamu aplikasikan.

 

1. “Does it spark joy?”

Untuk bisa menjalankan Metode KonMari kamu harus bisa mengubah pola pikir tentang rumah dan barang-barang yang ada di dalamnya. Parameter yang diperkenalkan Kondo adalah apakah barang tersebut menimbulkan sebuah perasaan bahagia atau senang di hatimu. Kalau nggak, nah kemungkinan besar sebenarnya kamu nggak butuh-butuh amat.

 

Artikel Terkait: Piknik di Jakarta yuk.

  1. Tua dan Kaya Sejarah, 10 Bangunan di Surabaya ini Wajib Dikunjungi
  2. Danau di Jakarta yang Bisa Dikunjungi Akhir Pekan Ini
  3. 5 Referensi Taman Bermain Anak yang Fun dan Seru di Jakarta

 

2. Decanting products

Menurut Mari, barang atau produk rumah tangga di rumah dengan merek dan tulisan komposisi segala macam itu hanya memenuhi ruangan dan sama sekali nggak memberikan ketenangan kepada penghuni rumahnya. Salah satu tipsnya adalah kamu bisa menuang produk-produk seperti sabun, deterjen, sampo, dan sebagainya ke botol-botol polos. Ini bakal memberi kesan ‘luas’ dan ‘kalem’.

 

3. Jangan menumpuk barang kenangan di rumah

Hampir semua dari kita punya kebiasaan menumpuk barang atau pakaian di rumah, termasuk hal-hal yang sebenarnya nggak menimbulkan rasa tentram di hati. Masalahnya, banyak yang menumpuk barang tersebut di rumah orangtua atau menitipkannya di rumah saudara ketimbang membuang atau menyumbangkannya. Sebaiknya jangan memberi beban tersebut kepada orang tersayang.

 

4. Jangan jadi tontonan keluarga

Saat melakukan kegiatan beres-beres, pilih waktu untuk dirimu sendiri. Jangan jadi tontonan atau melakukannya di depan orangtua (terutama ibu) atau anggota keluarga lainnya. Selain membuatmu nggak fokus, bisa jadi kamu dipenuhi rasa bersalah atau tertekan. Pasalnya, orang-orang terkasih punya kecenderungan untuk ‘menyayangkan’ barang untuk dibuang.

 

5. Jangan beli kontainer apapun sebelum memutuskan apa yang ingin kamu simpan

Sebagian besar orang punya kebiasaan untuk terlebih dahulu membeli kontainer atau boks untuk menyimpan barang-barang saat beberes. Namun, bagi Marie Kondo, hal itu malah bakal menyulitkan. Putuskan terlebih dahulu hal apa yang ingin kamu simpan dari barang-barang yang kamu sortir. Selain itu banyaknya container, besar maupun kecil, hanya akan memakan tempat. Jadi sama aja mubazir kan.

 

6. Membuang hadiah itu nggak salah kok

Menurut Kondo, hadiah merupakan sebuah cara untuk menyampaikan perasaan kepada seseorang. Hadiah itu bukanlah benda, hal ini yang ingin ditekankan oleh Kondo supaya kamu nggak terlalu bersalah untuk membuang boneka-boneka atau kartu-kartu yang sudah berdebu di sudut meja. Walaupun sulit, tapi buat Kondo itulah salah satu cara untuk beberes.

 

7. Buku itu nggak sakral

Buat Kondo, buku bukanlah sesuatu yang sakral dan harus selalu kamu puja. Justru saat beberes, kamu harus memilah buku-buku yang nggak akan pernah kamu baca atau baca ulang. Pikirkan sekali lagi, buku mana yang membuatmu hati senang saat melihatnya? Kondo menyarankan supaya orang-orang hanya menyimpan buku yang sungguh-sungguh ingin mereka baca atau baca ulang serta membuat kamu tersenyum lebar.

 

Artikel Terakhir: Nongkrong di cafe yang instagramable.

  1. Yuk, Nongkrong di 7 Kafe Unik dan Kekinian di Jakarta
  2. 5 Kafe Unik dan Instagrammable Terbaru di Denpasar yang Wajib Dikunjungi
  3. 7 Kafe Instagramable di Bekasi, Seru Buat Nongkrong dan Selfie

 

8. Keluarkan semua isi tas pada akhir hari

Setelah seharian beraktivitas, cobalah untuk mengeluarkan semua isi tas kamu. Apakah tas kamu berisi hal-hal yang sebenarnya nggak kamu butuhkan, tapi ‘kayaknya’ kamu butuhkan? Ingat, hal-hal ini cuma bikin tas kamu nggak rapi dan bikin sulit untuk mencari sesuatu di dalam tas. Cobalah untuk membawa hal-hal esensial setiap hati.

 

9. Manfaatkan kontainer/boks yang ada

Daripada membeli kontainer/boks baru, sebaiknya gunakan kontainer/boks lama yang sudah ada sebelumnya. Toh, kamu bakal mengurangi banyak barang/pakaian, sehingga kamu nggak memerlukan tambahan.

 

10. Menyimpan, bukan membuang

Kondo mengingatkan bahwa beberes itu bukanlah soal membuang semua hal yang dirasa nggak kamu butuhkan atau menimbulkan rasa senang di hati. Sebaliknya Kondo mengajak untuk melihat dari perspektif bahwa beberes itu adalah soal pilihan dan keputusan dalam memilih apa yang hendak kamu simpan di dalam hidup kamu.

 

Nah, itu dia 10 tips beres-beres dari Kondo. Sudah sebulan belakangan ini saya praktikkan dan ternyata memang benar mendatangkan rasa tenteram. Apakah kamu tertarik untuk mencoba juga?

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!

Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!


ARUNDHATI LEIKAARUNDHATI LEIKA