SWARA – Surabaya nggak hanya dikenal sebagai salah satu kota yang menawarkan lapangan kerja. Kota ini juga terkenal karena adanya pusat kuliner dan budaya. Kamu bisa melakukan wisata kuliner sembari mengunjungi bangunan-bangunan tua bersejarah di sini.

 

Ada banyak bangunan tua yang bisa kamu kunjungi di Kota Pahlawan ini. Semuanya punya sejarah dan daya tarik sendiri-sendiri. Nah, 10 Bangunan tua yang menyimpan nilai-nilai sejarah ini wajib kamu kunjungi saat di Surabaya.

 

Artikel Terkait: Hal-hal Seputar Kota Surabaya yang Perlu Kamu Tahu

  1.  Rekomendasi Universitas Swasta Akreditasi A di Surabaya
  2. 10 Rekomendasi Makeup Artist Terbaik untuk Pernikahan di Surabaya
  3. Rekomendasi Bridal Terbaik di Surabaya yang Bisa Kamu Sewa

 

1. Hotel Majapahit

Hotel yang dulunya bernama Hotel Yamato ini menjadi saksi sejarah perobekan bendera merah putih biru menjadi merah putih. Peristiwa sejarah ini dikobarkan oleh arek Surabaya.

 

Hotel Kolonial Belanda ini didesain dengan gaya Art Nouveau oleh Alfred Bidwell. Nggak heran kalau terdapat banyak spot instagramable di bangunan hotel.

 

2. Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria

Gereja ini merupakan gereja tertua di Surabaya. Pada tahun 1945 gereja megah ini pernah terbakar dan hancur akibat pertempuran Surabaya. Atap gerejanya hancur karena serangan artileri tentara Inggris dari arah laut maupun udara. Selanjutnya, pada November 1945 gereja ini pernah dihancurkan.

 

Selain bergaya Eropa, gereja ini juga memiliki budaya dan gaya lokal. Langit-langitnya dan bangunan terbuat dari kayu jati khas Kalimantan.

 

3. Kelenteng Hong Tiek Hian

Kelenteng Hong Tiek Hian merupakan kelenteng tertua di Surabaya. Kelenteng ini dibangun oleh pasukan Tar-Tar yang melakukan ekspedisi pada masa kekuasaan Khu Bilai Khan. Jadi kelenteng ini berusia hampir setua Kota Surabaya.

 

Bangunan khas Thionghoa ini pastinya instagramable. Selain itu pengunjung juga bisa menyaksikan pagelaran wayang Jl Pho Tee Hi yang diselenggarakan setiap hari. Adapun pagelaran ini menceritakan berbagai kisah yang berasal dari Negara Tiongkok.

 

4. Gedung De Javasche Bank

Dibangun pada 1829, gedung ini menyimpan cerita tentang sejarah perbankang di Indonesia. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1953 bangunan ini diubah menjadi gedung BI. Karena dirasa nggak menunjang, kegiatan perkantoran pun pindah.

 

Akhirnya, gedung ini jadi museum serta ruang pameran. Terdapat studio foto di dalamnya. Spot-nya sangat menarik apalagi terbuka bagi siapa pun yang ingin masuk.

 

5. Gereja Kristen Indonesia

Bangunan gereja ini merupakan salah satu peninggalan Kolonial Belanda. Gereja ini juga pernah jadi ledakan bom teroris pada Mei 2018 kemarin. Namun, kamu nggak perlu khawatir karena saat ini kondisinya sudah aman. Kamu bisa mengunjunginya. Adapun pada bangunan gereja ini menawarkan atmosfer a la Timur Tengah.

 

6. Rumah Sembahyang Abu The Goan Tjing

Rumah sembahyang yang juga merupakan gedung tua bersejarah ini digunakan untuk menyimpan abu-abu jenazah Tionghoa. Adapun rumah ini dikhususkan untuk keluarga The Goan Tjing.

 

Di dalamnya terdapat banyak benda kuno yang masih asli. Terdapat keramik dan foto lama. Jadi, sangat rugi kalau kamu melewatkan untuk mengunjungi tempat ini.

 

Artikel Terkait: Tertarik Wisata Museum? Baca Ini!

  1. 10 Destinasi Wisata Sejarah di Jakarta, Ayo Jalan-Jalan ke Museum
  2. Yuk, Jelajah 5 Museum di Surabaya, Seru Plus Nambah Wawasan
  3. 6 Destinasi Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi di Kampung Halaman

 

7. Rumah Tulang di Makam Peneleh

Rumah Tulang di Makam Peneleh juga dikenal dengan nama Omah Tulang. Bangunannya berarsitektur era kolonial. Atapnya berbentuk segitiga dan terdapat 4 pilar di bagian depan rumah. Adapun di kawasan makam tertua, terdapat bangunan tua. Meski tampak tua, tapi bangunan ini tetap epic.

 

8. Hotel Arcadia

Hotel ini dulunya bernama Hotel Ibis. Nuansanya bergaya Eropa karena dibangun oleh NV Geo Wehry pada tahun 1913. Gedung hotel ini pun ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya.

 

9. Graha Wismilak

Graha Wismilak merupakan bangunan kolonial dua lantai. Saat ini, bangunan tua bersejarah ini menjadi situs cagar budaya. Oh ya, sebelum Indonesia merdeka, gedung ini sempat dijadikan sebagai kantor polisi, lho.

 

10. Gedung Hallo Surabaya

Meesjesweeshuis boeboetan part 4 . . Perubahan fungsi dari Panti Asuhan Putri Protestan pada tahun 1854 , lalu berubah menjadi Rumah sakit Mardi Santoso oleh perkumpulan Mardisantoso, dan pada tahun 1995 pengelolahan dri perkumpulan mardi santoso ke Gereja Protestan indonesia bagian barat lalu beralih ke Yaysan kesehatan GPIB dan berubah nama menjadi Rumah sakit Griya Husada, sekitar tahun 2007 an di mulai perubahan menjadi Restauran Halo Surabaya, berikut adalah informasi dari Bert Immerzeel (pengamat sejarah di Eropa), tentang Panti Asuhan Putri Protestan dari awal pembentukan sampai di jaman penjajahan Jepang, kisah yang menarik melihat perjuangan pengurus panti tersebut. Sebelumnya pada jaman Belanda, bangunan ini hanya panti asuhan putri, dan didalam panti asuhan itu ada balai pengobatan. Pada jaman jepang masih digunakan sebagai panti asuhan tapi pengelola yang berkebangsaan Belanda dilarangan mengelola panti asuhan ini dan dibawa ke kamp jepang dan pengelolaha penti asuhan ini diteruskan oleh orang non Belanda (entah pribumi atau Jepang sendiri). Pada jaman perang kemerdekaan (pasca Indonesia merdeka) bangunan ini tetap difungsikan sebagai panti asuhan, tapi balai pengobatan diberdayakan untuk melayani umum sebagai bentuk pelayanan masyarakat dari gereja yang menaunginya. Dalam pekembangannya balai kesehatan ini berkembang menjadi rumah sakit dan Pantai asuhan yang dulu terletak dibangunan utama berpindah kebangunan samping (bangunan sayap kanan dan kiri). Pada gambar foto terlihat bangunan utuh saat masih berupa panti asuhan. Dapat dilihat bangunan sayap kanan dan kiri. Sedangkan saat ini bangunan sayap kanan dan kiri sudah roboh dan hanya menyisakan bangunan utama. Terlihat puncak bangunan dan genting msh sama seperti aslinya. Tampak halaman belakang begitu luas. Mungkin memang didesain seperti itu agar dapat menjadi area belajar dan bermain anak-anak panti asuhan. (Facebook Surabaya Tempo Dulu, cak KR) . Love Suroboyo Kenali dan Peduli Kotamu . . #lovesuroboyo #saveoldbuilding #kotatua #suroboyo #PastAndPresent #bangunantua #jelajahsurabaya #jelajahsejarah #ontel #canon #1200d #exploresurabaya #streetfotography #potretLS #potretLS17 #galleryls

A post shared by Kanjeng Raden jelajah sejarah (@krjelajahsejarah) on

Gedung ini dulunya adalah rumah Sakit Mardi Santosa. Dibangun oleh Dr. Van Hoogstraten pada November 1951. Namun, sejak 2009 gedung ini diresmikan menjadi Restoran Hallo Surabaya. Saat ini, restoran telah ditutup namun bangunannya bisa dijadikan objek wisata.

 

Itu dia 10 bangunan tua bersejarah yang nggak boleh kamu lewatkan saat berkunjung ke Surabaya. Mana yang paling menarik buatmu?

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!

 


TRI PUSPITASARI  TRI PUSPITASARI