SWARA – Saat ini orang-orang sudah menggunakan kemudahan teknologi untuk melakukan pinjaman. Apalagi kalau bukan pinjaman online. Pinjaman online lebih banyak dipilih karena prosesnya yang lebih cepat. Selain itu, dalam pengajuannya juga nggak perlu ribet. Tinggal menggunakan Android dan biasanya tanpa jaminan dan persyaratan administrasi lain yang cenderung ribet. Nggak heran, kalau sekarang banyak orang yang mengakses pinjaman online.
Namun, meskipun sudah banyak orang yang beralih dari pinjaman bank ke pinjaman online, masih saja banyak orang yang salah kaprah mengenai pinjaman online itu sendiri. Sebenarnya ada beragam jenis pinjaman online. Ada pinjaman online yang di-cover oleh financial technology (fintech), ada juga pinjaman online dalam bentuk Peer to Peer Landing (P2P). Untuk itu, coba baca artikel ini lebih lanjut.
Sekilas tentang P2P
Pada prinsipnya, P2P adalah sebuah platform yang mempertemukan pencari kredit (borrower) dengan peminjamnya (investor). Tentu saja, platform ini berbentuk online yang mempertemukan dua pihak terkait di dunia maya. Saat ini, sudah banyak fintech yang juga menggunakan P2P sebagai platform-nya.
Artikel Terkait: Belum Paham P2P? Baca Ini
- Keuntungan dan Kerugian Investasi P2P Lending yang Perlu Kamu Ketahui
- Tips Agar Investasi P2P Lending-mu Aman
- Cari Tahu Tentang Investasi Peer to peer (P2P) Lending?Begini Penjelasannya
Di Indonesia ada beberapa brand yang menggunakan P2P sebagai platform-nya. Beberapa di antaranya adalah Amarta dan Investree. Pinjaman di Investree sendiri dibagi menjadi dua, pinjaman individu dan pinjaman perusahaan. Perbedaan keduanya ditandai dengan jumlah pinjaman yang dikucurkan.
Sedangkan untuk Amartha, memberikan fokus pinjamannya pada modal usaha. Jadi, target market mereka adalah pengusaha UKM di pedesaan. Nah, perbedaan Amartha dari pinjaman online lainnya, di sini nggak menerapkan pinjaman online 100%. Amartha juga melakukan pendekatan offline di mana mereka melakukan survei secara langsung kepada calon nasabah.
Pinjaman under bank
Pinjaman online selanjutnya adalah under bank loan. Meski ada kata bank, di sini bukan pinjaman yang mewajibkan kamu datang ke perbankan untuk mengurus segala sesuatunya. Pinjaman under bank ini tetap dalam skema pinjaman online yang cenderung memiliki proses cepat dan nggak ribet.
Sejauh ini, produk yang ada adalah Permata Speed, Jenius, Digibank, TymeDigital, dan tentu saja Tunaiku. Tentu kamu sudah mendengar tentang Tunaiku. Tunaiku merupakan produk dari fintech bernama Amar Bank.
Sebagai pinjaman online, Tunaiku memiliki banyak kelebihan. Prosesnya yang cepat dan nggak ribet sudah pasti. Bahkan, kamu hanya perlu menunggu 24 jam buat mendapatkan kepastian diterima atau nggaknya pengajuanmu. Kalau di pinjaman online lainnya mensyaratkan kepemilikan kartu kredit, di Tunaiku kamu nggak harus memilikinya.
Artikel Terkait: Hal-hal Seputar Tunaiku
- 5 Keuntungan Ajukan Pinjaman Uang dari Mobile App Tunaiku
- Sederhana dan Praktis, Tunaiku Tawarkan Pinjaman dan Hanya Bermodalkan KTP, Bagaimana?
- Swara Tania: 5 Hal yang Wajib Kamu Tahu Tentang Tunaiku
Selain itu, beberapa pinjaman online lain cenderung masih diragukan kualitasnya. Pasalnya, ada yang belum mendapatkan pengakuan dari OJK. Nah, di Tunaiku ini kamu nggak perlu ragu karena sudah berada di bawah pengawasan OJK.
Di beberapa fintech juga hanya mengucurkan sedikit plafon pinjaman. Nah, di Tunaiku ini kamu bisa mengakses pinjaman dari Rp2 juta hingga Rp20 juta. Bahkan jangkauan pasarnya sudah diperluas.
Kalau dilihat dari narasi di atas, Tunaiku memang memiliki banyak kelebihan. Kalau kamu berminat mengajukan pinjaman online, Tunaiku bisa jadi pilihan yang tepat buatmu.
TRI PUSPITASARI