SWARA– Menjalankan bisnis keluarga memiliki tantangan tersendiri. Karena sifatnya yang merupakan family business, tentunya membuat bisnis semacam ini dijalankan, dikontrol dan dikendalikan oleh anggota keluarga atau beberapa keluarga.
Meski perusahaan keluarga akan selalu mendapatkan partisipasi dari anggota keluarga yang loyal dan berdedikaasi, nggak membuat bisnis keluarga menjadi mudah untuk dijalankan.
Biasanya, masalah kerap muncul saat akan terjadi pergantian pemimpin. Akan selalu ada benturan – benturan kepentingan dari antar keluarga di dalam perusahaan. Terkadang benturan semacam ini membuat hubungan keluarga menjadi menegang. Tapi, itu nggak membuat perusahaan menjadi terhambat untuk berkembang.
Buktinya, perusahaan keluarga seperti Djarum, Amanda, Khong Guan, Sampoerna dan banyak perusahaan lain yang menjadi besar dan bertahan berkat manajemen dari perusahaan keluarga.
Artikel terkait:Berinvestasi pada bisnis kos – kosan
- Ingin Investasi Dalam Bentuk Rumah Kost? Perhatikan 5 Hal Ini
- Rintis Usaha Kecil di Kawasan Kosan, Coba 6 Ide yang Menjanjikan Ini
- Hindari 7 Kesalahan Ini Saat MemulIai Bisnis Kos – kosan
Para anak muda yang menjadi generasi selanjutnya atau penerus bisnis keluarga mungkin akan mendapat beberapa tantangan dan kesulitan. Beberapa kesulitan yang akan dihadapi penerus perusahaan keluarga di antaranya sebagai berikut.
1. Memiliki nilai tambah
Antara perusahaan umum dan keluarga, dua – duanya memiliki sistem dan manajemen yang berbeda. Dan perusahaan keluarga memiliki nilai tambah yang membedakannya dengan perusahaan yang dimiliki umum. Meski terkesan akan lebih sulit bersikap profesional, namun perusahaan keluarga akan memiliki bonding yang kuat. Apalagi, ketika mengalami jatuh bangun dan masa – masa sulit di perusahaan. Anggota keluarga akan menjadi sumber kekuatan perusahaan.
2. Aturan dan etika terhadap anggota keluarga dalam manajemen perusahaan
Dalam hubungan keluarga, sikap antara keluarga muda dan keluarga tua sangat dijaga. Apalagi jika anggota keluarga ada di dalam manajemen perusahaan. Pastinya akan lebih sulit jika harus menerapkan sikap profesional tanpa memandang status anggota keluarga.
Apalagi, jika pemimpin perusahaan berasal dari generasi yang lebih muda dan harus mendisiplinkan sikap dari bawahannya yang merupakan keluarga dari generasi yang lebih tua. Pastinya akan lebih sulit, bukan?
3. Ikatan sejarah dari para pendiri
Tantangan bagi anak muda yang sedang dipercaya menjadi penerus bisnis keluarga adalah saat para orang tua banyak ikut campur dalam urusan perusahaan. Meski sudah dipegang oleh penerus dari generasi yang paling muda, para orang tua akan selalu memiliki alasan untuk ikut campur dalam setiap pengambilan keputusan.
Para orang tua akan merasa paling tahu segalanya tentang perusahaan, merasa sangat berjasa karena menjadi pendiri perusahaan, budaya dan ciri khas produk yang harus tetap dipertahankan dan banyak romantisme masa lalu yang akan terus menjadi perdebatan antara generasi muda dan generasi tua.
Artikel Terkait: Ide Bisnis Rumahan
- 7 Ide Bisnis yang Bisa Dijalankan di Rumah
- 10 Ide Bisnis Seru Untuk Digeluti di 2018. Kamu Pilih yang Mana?
- 8 Ide Bisnis Rumahan Untuk Stay at home Mom. Yuk, Dicoba
Meski ada tantangan dan kesulitan tersendiri dari menjalankan bisnis keluarga, nggak menjadi alasan untuk mengeluh dan menyerah. Perdebatan dan singgungan antar anggota keluarga dalam perusahaan akan selalu ada. Tetapi, keluargalah yang akan jadi orang pertama yang mendukung perusahaan agar tetap bisa berdiri tegak dan bertahan di tengah terpaan masalah yang datang silih berganti.
Kuncinya adalah tetap menjadi profesional tanpa melupakan keluarga dan fokus pada analisis cash flow untuk dijadikan alasan yang tepat saat harus berdebat dengan anggota keluarga lainnya mengenai keputusan yang telah dibuat.