SWARA – Menjadi anak kos selama bertahun-tahun, saya jadi punya cita-cita untuk mempunyai bisnis kos sendiri. Tentu menguntungkan, punya investasi properti yang harganya terus naik, juga dapat penghasilan pasif setiap bulan dari penghuni kos. Kalau saya punya properti yang cukup strategis, saya pasti bakal membangun kos-kosan.
Ketika menjadi pemula dalam bisnis ini, saya mungkin bakal melakukan kesalahan-kesalahan layaknya orang yang belum berpengalaman. Tapi, daripada mengerjakan trial-and-error, lebih baik belajar dari kesalahan orang lain, ‘kan?
Nah, kalau kamu juga punya keinginan atau sudah memiliki bisnis kos-kosan sendiri, sebaiknya hindari sejumlah kesalahan yang saya rangkum dari berbagai sumber berikut ini.
1. Mengabaikan perencanaan bisnis
Sebagai pengusaha, perencanaan adalah hal pertama yang harus kamu miliki, nggak cuma kemauan. Rencanakan mau membangun gedung kos seperti apa, mau dikasih fasilitas apa, target pasarnya siapa.
Hitung juga berapa biaya pembangunan atau renovasi bangunan, lalu kamu mau memasang tarif sewa berapa, kira-kira balik modal dalam jangka waktu berapa tahun. Jangan sampai kamu justru merugi gara-gara nggak membuat perencanaan yang matang di awal.
Artikel terkait: Kiat bisnis kos-kosan
- Ingin Investasi Dalam Bentuk Rumah Kost? Perhatikan 5 Hal Ini
- Rintis Usaha Kecil di Kawasan Kosan, Coba 6 Ide yang Menjanjikan Ini
- Ubah Rumah Hunian Jadi Investasi Kos-Kosan, Ini Tipsnya!
2. Mengerjakan semua sendiri
Kesalahan yang sering dilakukan oleh orang yang memulai bisnis adalah mengerjakan semua sendiri. Kamu perlu mencari asisten yang bisa dipercaya untuk membantu tugas-tugasmu, sehingga kamu bisa fokus untuk mengembangkan bisnismu yang baru. Kamu hanya perlu datang sesekali untuk memeriksa keadaan kos dan menerima uang sewa, nggak perlu memikirkan hal-hal kecil yang sebenarnya bisa dikerjakan asistenmu.
3. Nggak beriklan
Banyak pemilik bisnis kos-kosan enggan mengiklankan propertinya. Mereka menganggap pemasaran dari mulut ke mulut sudah cukup. Hal ini membuat jangkauan pemasaran sempit dan informasinya nggak sampai ke target utama. Padahal, saat ini banyak orang yang mencari info kos melalui internet, apalagi kebanyakan calon penghuni kos berada di luar kota.
Iklan nggak semua berbayar, lho. Kamu bisa memanfaatkan sosial media untuk mengiklankan kos-kosan milikmu. Lapak online seperti OLX dan situs khusus pencari kos dan rumah sewa bisa menjadi alternatif. Tulis keunggulan, fasilitas, dan harga sewa kosmu. Jangan lupa sertakan foto yang menarik.
4. Nggak memperhatikan harga pasaran
Sebelum menentukan harga sewa kos, ada baiknya kamu mengecek harga pasaran agar tarif sewa kosmu nggak terlalu murah dan nggak terlalu mahal. Kamu bisa mencari tahu lewat situs pencari rumah sewa. Cari tahu juga fasilitas apa yang ditawarkan oleh pesaing.
5. Cuma melakukan perjanjian secara lisan dengan stakeholder
Mungkin banyak dari kita yang masih menganggap janji secara lisan itu sudah cukup. Tapi, untuk memperkuat suatu perjanjian, kontrak, dan kemitraan, sebaiknya kamu melakukannya secara tertulis, bahkan menggunakan materai agar kuat di mata hukum. Dengan begitu, pihak-pihak terkait, baik itu penyewa, karyawan, maupun pemilik kos akan lebih bertanggung jawab dalam menjalankan hak dan kewajibannya.
6. Nggak memaksimalkan keuntungan
Walaupun fokus utamamu sewa kos-kosan, kamu bisa memaksimalkan pendapatanmu melalui bisnis sampingan. Misalnya jasa laundry, katering, atau jual voucher wifi. Selain meningkatkan pendapatanmu, penghuni kos juga merasa puas bisa mendapatkan fasilitas tambahan selain sewa kos saja. Kalau sudah nyaman begini, tentu mereka akan menjadi penghuni kos yang loyal dan enggan untuk pindah.
Artikel terkait: Anak kos wajib baca
- 10 Langkah Mengatur Kamar Kos Agar Lebih Rapi dan Luas
- 4 Cara Cerdas Mengelola Keuangan untuk Anak Kos
- Anak Pilih Kuliah di Luar Kota?6 Hal Ini Wajib Dipersiapkan dengan Baik
7. Bisnis nggak dikelola secara efektif
Sebagai juragan kos, kamu wajib megikuti perkembangan teknologi agar memudahkan penyewa dan pemilik. Misalnya, pembayaran sewa bisa dilakukan melalui internet banking, jadi kamu nggak harus datang ke lokasi untuk menagih uang sewa. Gunakan media komunikasi seperti WhatsApp atau Line untuk menerima keluhan dan saran perbaikan fasilitas, sehingga kamu bisa tahu ada kerusakan apa di kos milikmu.
Nah, dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, mudah-mudahan bisnis kosmu bisa berkembang dengan optimal!
Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga! Pinjaman dari Rp2-20 juta yang dapat diangsur mulai 6-20 bulan.
 PAULUS RISANG