SWARA– Zaman sekarang semuanya harus serba praktis dan cepat, termasuk urusan makan. Itulah kenapa pasar makanan cepat saji semakin ramai saat ini. Dan saya akui pula makanan cepat saji memang jadi pilihan tepat kalau memang lagi buru-buru atau kalau saya sekadar ingin mengisi perut sebelum makan makanan berat.
Ngomong-ngomong tentang makanan cepat saji, bisnis makanan cepat saji termasuk investasi yang menguntungkan, lho. Makanya, tidak heran kalau pilihan bisnis satu ini jadi idola. Well, seenggaknya beberapa dari rekan kuliah saya banting setir menjadi pengusaha fast food.
Artikel terkait: bisnis makanan, yuk
- Jajal Bisnis Food Truck Pakai Pinjaman Tanpa Agunan dari Tunaiku, Yuk!
- 5 Hal Utama yang Perlu Diperhatikan untuk Memulai Usaha Bakery
- 5 Resep Kudapan Ringan yang Bakal Laris Dijual Jadi Bisnis Sampingan!
Jika kamu pun tertarik untuk mencoba bisnis makanan cepat saji, jangan lupa untuk memperhatikan 7 hal berikut, ya.
1. Menentukan target pasaran
Seperti halnya bisnis lain, Kamu harus menentukan target pasar terlebih dahulu. Baca kebutuhan dan permintaan pasar yang ingin kamu sasar. Misalnya anak-anak, remaja, dan pekerja kantoran yang sering mengonsumsi makanan cepat saji yang praktis.
2. Inovatif
Supaya bisnismu survive dan nggak sekadar hidup dalam hitungan bulan, kamu harus punya terobosan baru secara berkala. Tambahkan ide-ide inovatif ini, misalnya dengan memperbarui resep, cara promosi, pernak-pernik outlet, dan menambah fasilitas wifi.
3. Konsep dan jenis makanan
Sebelum memutuskan untuk membuka bisnis fast food dengan sistem franchise ataupun brand sendiri, kamu harus menentukan jenis makanan apa yang ingin kamu jua l. Fast food kan ada banyak, tuh. Mungkin kamu ingin mencoba Chinese food, Mexican food, atau sejenis hamburger dan kentang goreng. Kembangkan menu yang mudah dinikmati dengan harga yang terjangkau.
4. Lokasi gerai
Posisi menentukan prestasi! Lokasi geraimu menentukan seberapa banyak konsumen yang terjaring. Â Pemilik kedai fast food biasanya menyasar lokasi-lokasi yang ramai seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, dan sekolah. Faktor lain yang turut dipertimbangkan adalah sasaran konsumen dan keberadaan kompetitor. Pokoknya, walaupun produk yang dijual rasanya enak sekali tapi kalau susah dicari oleh konsumen dan abang ojek online, kan sama saja bohong.
Artikel terkait: Tips seputar membangung bisnis yang sukses
- 7 Cara Memperluas Network demi Kesuksesan Bisnis dan Karier
- 4 Langkah Menyusun Proposal Bisnis Sebelum Meminjam Uang ke Bank
- Ingin Sukses? Pastikan Kamu Memiliki 5 Skill Bisnis Ini!
5. Bisa ikut waralaba dengan modal yang terjangkau
Apabila bergabung dengan waralaba, kamu hanya perlu membayar sejumlah uang dan kamu akan mendapatkan fasilitas lengkap siap jual tanpa harus repot memikirkan resep, desain promosi, atau alat jual. Hasil balik modal dan keuntungan pun terbilang tinggi jika nama waralabanya sudah dikenal publik. Mencari pelanggan pun tidak akan sulit.
Di beberapa merek waralaba yang pernah saya temui, ada yang modal awalnya di bawah 10 juta seperti Capucino Cincau, Tahu Tawtaw, atau Tahu Celup. Ada juga yang butuh modal 20 jutaan seperti Sabana Fried Chicken, Ikki Bento, atau Lekker Crepes.
6. Kode kesehatan
Perlu kamu tahu, setiap negara punya peraturan khusus alias kode kesehatan untuk bisnis makanan yang memastikan makanan yang dijual sehat, halal, aman, dan terjamin. Begitu pula Indonesa. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kode kesehatan, kamu bisa mendaftarkan diri ke Dirjen BPOM RI di Departemen Kesehatan Indonesia.
Setelah dicermati, ternyata bisnis makanan cepat saji lumayan menggiurkan, ya. Apakah kamu tertarik untuk mencobanya? Kalau iya, percayakan tambahan dana modalmu ke Tunaiku! Karena kini pinjaman uang tanpa agunan dan kartu kredit Tunaiku bisa mencapai 20 juta dan dapat diangsur mulai 6-20 bulan. Ajukan sekarang!