SWARA – Siapa di antara kamu yang suka nonton SpongeBob SquarePants? Dulu saya suka menyaksikan serial kartun ini di televisi. Selain setiap tokoh punya karakter masing-masing, jalan ceritanya juga menghibur sekaligus penuh pesan moral. Nggak percaya?
Kalau kamu menyimak ceritanya dengan baik, ada banyak pelajaran tentang kehidupan dan bisnis yang bisa kamu petik dari kartun ini. Dirangkum oleh Finansialku, berikut pelajaran berharga yang dapat ambil dari SpongeBob SquarePants!
1. Milikilah integritas tinggi dalam bekerja
SpongeBob itu rajin bekerja. Hal ini tecermin dalam beberapa episodenya. Dalam episode “The Graveyard Shift”, cuma SpongeBob yang semangat ketika Mr. Krabs berencana membuka restorannya selama 24 jam. Sementara, pada episode “Just One Bite”, Squidward menjumpai SpongeBob yang datang sejak pukul 3 pagi untuk menghitung biji wijen!
Artikel terkait: Ide dan kiat-kiat menjalankan bisnis
- 7 Jenis Bisnis Jasa Traveling yang Menguntungkan dan Mudah Dicoba
- Tips Bisnis Tetap Lancar Meski Kamu Bercerai dengan Pasanganmu
- 10 Ide Bisnis Seru Untuk Digeluti di 2018. Kamu Pilih yang Mana?
2. Jangan kompromi dengan kualitas
Pada episode “Born Again Krabs”, Mr. Krabs menemukan Krabby Patty yang sudah tua dan menjijikan di bawah alat pemanggang. Karena nggak ingin patty tersebut terbuang sia-sia, Mr. Krabs memaksa SpongeBob untuk menjual makanan yang nggak layak itu. Alhasil, Krusty Krab malah kehilangan pelanggan.
Dari situ, kita bisa belajar untuk nggak memberi kompromi pada kualitas barang yang kita jual. Pelanggan pasti akan senang untuk kembali jika kualitas barang yang kita jual memuaskan.
3. Tugaskan orang sesuai keahliannya
Dalam episode “The Krusty Sponge”, diceritakan SpongeBob dipuji oleh seorang kritikus makanan. Mendengar hal itu, sifat tamak Mr. Krabs pun timbul. Ia mengeksploitasi SpongeBob untuk meningkatkan penjualan restorannya, mulai dari mengganti nama restoran menjadi The Krusty Sponge serta memaksa Squidward mengenakan kostum SpongeBob. SpongeBob sendiri disuruh mengurus kereta di depan restoran.
Hasilnya, Krabby Patty yang menjadi unggulan, justru terbengkalai. Pelanggan pun ogah datang kembali hanya karena Mr. Krabs mengabaikan fungsi utama SpongeBob dan Squidward dalam restorannya.
4. Harga yang dibayar mencerminkan hasil yang didapatkan
Ketika hendak mengiklankan Krusty Krab, Mr. Krabs berusaha untuk mengeluarkan dana seminimal mungkin, antara lain dengan melakukan syuting sendiri dan menayangkannya pada dini hari. Hasilnya, iklannya nggak ngefek karena nggak ada yang menyaksikan iklannya. Dari sini, kita bisa belajar bahwa kalau ingin memperoleh hasil yang optimal, ada harga yang harus dibayar.
5. Pekerjaanmu sekarang bukanlah satu-satunya duniamu
Dalam satu episode, SpongeBob pernah kehilangan pekerjaannya sebagai koki. Ini membuat hidupnya jadi hancur berantakan. Pernah pula SpongeBob merasa kehilangan identitas gara-gara name tag-nya hilang. Hal ini adalah cerminan di mana kita kerap menjadikan pekerjaan sebagai satu-satunya dunia kita. Padahal, kehilangan pekerjaan bukanlah akhir dunia.
6. Jangan menyerah meski tersandung kegagalan berkali-kali
Pada episode yang lain, diceritakan bahwa SpongeBob berusaha lulus ujian mengemudi untuk mendapatkan SIM. Meski dia sering banget gagal, tapi SpongeBob sama sekali nggak menyerah. Dia terus berusaha sampai berhasil. Tekadnya patut kita tiru, nih!
Artikel terkait: Lakukan ini jika ingin sukses!
- 6 Pertanyaan yang Bisa Kamu Ajukan Ketika Bertemu Orang Sukses
- 5 Manfaat Besar Hidup Minimalis. Yuk Terapkan Sekarang!
- Jangan Pernah Membawa Pekerjaan Kantormu ke Rumah, Ini Alasannya
7. Belajarlah berkompromi dan menerima kekurangan orang lain
Tokoh-tokoh dalam serial SpongeBob SquarePants punya watak serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Nggak jarang, mereka berselisih. Tapi, pada akhirnya, selalu ada jalan untuk berdamai. Hal ini mengajarkan kita untuk belajar berkompromi dan menerima kekurangan orang lain di sekitar kita.
Nah, itu dia beberapa pelajaran yang bisa kamu petik dari serial kartun SpongeBob SquarePants. Meski kartun tampak kekanak-kanakan, pesan moralnya justru dewasa banget!