SWARA-Keterbatasan fisik enggak akan jadi penghalang buat meraih sukses! Ini dia pesan yang bisa saya ambil ketika melihat kesuksesan kontigen atlet Indonesia yang jadi juara umum dalam pesta olahraga difabel Asia Tenggara, yaitu  ASEAN Para Games (APG) 2017. Betapa kisah sukses mereka sangat inspiratif dan membuat saya ingin lebih optimis lagi dalam menjalani kehidupan. Apalagi buat meraih mimpi-mimpi yang belum tercapai.
Dari sekian banyak atlet berprestasi di Indonesia, saya banyak belajar dari perjalanan hidup atlet Dwi Oktaviani. Meski kedua kakinya lumpuh, atlet difabel profesional ini berhasil mengharumkan nama Indonesia pada tahun 2014 lalu, lho. Seperti apa ya kisah suksesnya?
Bangkit dari Keterpurukan dan Sukses Menjadi Atlet Difabel Profesional Berprestasi
Pagelaran ASEAN Para Games Myanmar 2014 lalu tentu jadi momentum paling membanggkan bagi hidup Maria Magdalena Dwi Oktaviani, atlet kelahiran Magelang ini. Dari atas kursi rodanya, Dwi Oktaviani yang telah berusia 33 tahun berhasil memenuhi janjinya untuk memenangkan medali emas pada cabang lempar. Sebelumnya, ia berhasil meraih perak pada ASEAN Para Games 2011 di Solo.
Sebelum sukses menjadi atlet difabel profesional, perjalanan hidup Dwi sangatlah berliku. Saat masih kecil, ia mengalami panas tinggi hingga akhirnya divonis lumpuh seumur hidup. Bahkan, kedua kakinya pun mengecil karena kondisi ini.
Artikel Terkait: Sosok Inspiratif dalam Berbagai Bidang
- 6 Sosok Muda Inspiratif Penuh Prestasi dan Menggugah Hati
- Sosok Sukses di Industri Kuliner Nusantara yang Inspiratif
- 7 Sosok Sukses di Bawah 30 Tahun dengan Profil LinkedIn yang Paling Banyak Dilirik Orang
Sejak saat ini, hidupnya bertopang penuh dengan keberadaan kursi roda. Namun, berkat dukungan keluarga, ia mulai bangkit dan melirik dunia olahraga. Turning point dalam hidupnya adalah saat ia memenangkan perak di 6th Asean Para Games 2011 di Solo.
Karena prestasinya, ia pun dipercaya menjadi salah satu atlet dalam laga 7th Asean Para Games 2014 di Myanmar. Gayung bersambut, ia berhasil menggondol emas dalam kompetisi ini.
Kini Berkarier Sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Setelah memenangkan medali emas di Myanmar, kesempatan besar mulai terbuka untuknya. Impiannya untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pun teralisasi pada tanggal 7 Februari 2018 lalu. Ia diangkat menjadi PNS di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sebelum jadi PNS, ia selalu mengisi waktu luang dengan membaca atau menjaga toko. Membuat desain baju boneka pun jadi salah satu hobinya. Hingga akhirnya, ia lolos jadi PNS yang sekaligus mengubah jalan hidupnya.
Hal ini bisa terjadi lantaran Kemenpora membuka kesempatan untuk para atlet berprestasi untuk mendaftar sebagai PNS. Setelah mengikuti proses pendaftaran dan seleksi, Dwi pun berhasil lolos jadi calon PNS pada tahun 2017 lalu.
Artikel Terkait: Sosok Perempuan Inspiratif di Dunia
- Kenal Lebih Jauh, 5 Perempuan Hebat Indonesia yang Mendunia Ini
- Usia Tidak Menghalangi Kesuksesan, 5 Kisah Perempuan Ini Buktinya
- Simak 10 Rahasia Kesuksesan CEO Perempuan Dunia Berikut Ini!
Namun, karena telah memasuki masa pra jabatan, ia enggak bisa gabung dalam ASEAN Para Games di Malaysia 2017. Meski enggak bisa berpartisipasi dalam ASEAN Para Games 2017, ia telah berhasil mewujudkan salah satu impiannya menjadi PNS. Bahwa dengan keterbatasan yang ia miliki, kesuksesan bisa diraih selama  ada kerja keras, niat, dan sikap optimis.
Belajar dari Dwi, enggak ada kata mustahil di dunia ini. Meski harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas, ia mampu menorehkan prestasi tingkat internasional. Buat kamu yang masih sehat walafiat, harus lebih semangat lagi, nih, untuk meraih sukses. Semangat!
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
DEWI AYU NURJANAH