SWARA – Mobil matic memang lebih mudah dikendarai dibandingkan dengan mobil manual. Para wanita kantoran yang harus bekerja menerjang macet pun terpikat dengan kenyamanan dari mobil matic. Mobil matic memang menjanjikan segala kemudahan bagi pengendara pemula. Namun, mengesampingkan segala kemudahan yang ditawarkan, banyak orang yang masih sering melakukan kesalahan saat mengendarainya. Kamu wajib menghindari 7 kesalahan ini demi keselamatan bersama.
Artikel terkait: Tips Perawatan Mobil
- Periksa 7 Komponen Mobil Ini saat Musim Penghujan Tiba!
- 3 Kiat Memilih Ban Mobil yang Aman Digunakan Saat Hujan
- Mau Memodifikasi Mobil Bekas? 5 Hal Ini Harus Kamu Perhatikan
1. Menginjak pedal rem dan gas dengan dua kaki
Yang membuat mobil matic nyaman dikendarai adalah tinggal menginjak rem dan gas, maka mobil sudah bisa jalan. Karena bisa dioperasikan dengan dua kaki, maka banyak orang yang terbiasa menginjak pedal rem dan gas secara bersamaan
Kalau terlalu sering dilakukan, kamu akan sulit mengontrol laju kendaraan, lho. Selain itu, kanvas rem akan cepat aus. Coba biasakan mengoperasikan pedal rem dan gas dengan satu kaki secara bergantian. Jika dilakukan terus menerus, sedikit demi sedikit kebiasaan menginjak pedal rem dan gas secara bersamaan akan menghilang.
2. Lalai dengan posisi tuas persneling
Ini dia kesalahan yang bisa mengancam jiwa. Pernah dengar berita mobil matic terjun dari gedung bertingkat karena kesalahan teknis? Kalau tidak hati-hati, mobil bisa maju atau mundur tanpa terkendali, lho. Oleh karena itu, saat kamu akan keluar atau berencana parkir, jangan lupakan posisi persneling. Pastikan kalau posisi tuas sudah pada D (Drive), bukan R. Kalau masih pada posisi R dan kamu menginjak gas, maka mobil bisa mundur bebas tanpa terkendali.
3. Posisi transmisi D (Drive) saat jalanan menurun Â
Kekhawatiran terbesar saat mengendarai mobil matic adalah saat melakukan perjalanan di jalanan naik-turun. Kesalahan fatal yang biasa dilakukan adalah berkendara pada posisi D di jalanan menurun. Mobil bisa melaju dengan cepat tanpa sistem pengereman yang mumpuni. Kamu hanya bisa menggunakan pedal rem saja. Karena sistem engine brake berkurang, pengereman akan menjadi cukup sulit. Nah, solusinya adalah dengan mengganti posisi D dan L (Low) secara bergantian atau sesuai dengan kondisi jalan. Jadi, Â jangan melulu berkendara pada posisi D terus dan sebaliknya.
4. Tak teratur mengganti oli transmisi
Sudahkah kamu mengganti oli transmisi mobil secara berkala? Pastikan kamu rajin mengganti oli transmisi agar komponen mobil selalu berada dalam kondisi yang baik. Jika jarang mengganti oli transmisi, maka proses pelumasan atau lubrikan pada komponen mobil akan terganggu dan menyebabkan kerusakan. Untuk menghindari hal ini, buatlah jadwal rutin untuk mengganti oli transmisi agar kamu tidak lupa.
Artikel terkait: Rekomendasi Mobil
- 4 Rekomendasi Mobil Ramah Lingkungan Ber-DP dan Cicilan Murah, Pilih Mana?
- Karyawan Pemula di Kota Besar, Baiknya Pilih Mobil Apa?
- Tertarik Membeli Mobil Keluarga? Simak 7 Rekomendasi Ini!
5. Posisi transmisi D (Drive) dalam kondisi macet
Saat jalanan macet atau saat di lampu merah, hindari kebiasaan berkendara dengan posisi D. Jika kamu terlalu lama terjebak macet hingga kelelahan, injakan kakimu pada rem akan mengendur. Kalau sampai itu terjadi, mobil bisa meluncur dengan sendirinya. Sehingga, kemungkinan untuk menabrak kendaraan di depanmu sangatlah besar. Jadi, pindahkan tuas ke posisi netral saat menunggu macet.
6. Tak mengantung ban penggerak saat diderek
Komponen pada mobil matic terancam rusak kalau diderek tanpa menggantung atau mengangkat ban roda penggerak. Mengapa bisa demikian? Saat diderek dan ban roda penggerak tidak digantung, mobil akan bergerak tanpa mesin menyala. Artinya, mobil akan melaju tanpa adanya pelumasan pada mesin. Sehingga, komponen transmisi bisa terancam rusak karena tidak diberi pelumas.
7. Terlalu lama pada posisi transmisi L (Low)
Saat berkendara di jalanan menanjak, posisikan transmisi pada L (Low ) atau 2. Kalau dilihat dari sudut mobil manual, maka posisi transmisi L ini sama saja dengan gigi ke-1. Maka, kamu bisa lebih aman saat harus menaklukan jalanan menanjak. Namun, meski sudah memasuki jalanan yang rata, kamu lupa untuk mengubah posisi transmisi. Jika terlalu lama pada posisi L, kopling transmisi bisa cepat panas, lho. Jika panasnya berlebihan, bisa-bisa mobilmu akan terbakar.
Kalau sudah memasuki jalanan yang rata, ubahlah posisi transmisi ke D supaya lebih aman dan nyaman, dan tentu saja agar mesin mobil tidak cepat rusak.
Ternyata, naik mobil matic tidak semudah yang dibayangkan, ya? Namun, kamu tidak perlu berkecil hati. Kalau kamu sudah terbiasa dan bisa menghindari 7 kesalahan di atas, kamu pasti bisa mengendarai mobil matic dengan aman, kok.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!
DEWI AYU NURJANAH