SWARA – Generasi milenial tumbuh di dunia yang serba canggih. Kebebasan untuk berkreasi tinggi dan arus globalisasi memungkinkan generasi millennial untuk mengeksplorasi jati diri dengan mengikuti kata hati. Salah satu hal yang paling diminati para millennial adalah jalan-jalan.
Apakah itu untuk pemenuhan kepuasan diri atau untuk sekedar pamer foto liburan di media sosial. Hal ini juga didukung oleh sebuah slogan you only live once atau YOLO. Slogan ini pun mendorong generasi millennial untuk menikmati hidup sebebas-bebasnya seolah tiada hari esok.
Gaya hidup ini tentu berpengaruh terhadap keuangan. Sebagian besar millennial memiliki masalah dengan finansial. Ada beberapa tren keuangan yang terjadi sehingga millennial menemui kesulitan dalam mengelola keuangannya.
1. Terancam nggak punya tabungan dana pensiun
Pada 2014, sebuah lembaga finansial Amerika Serikat bernama Wells Fargo melakukan studi tentang kecenderungan keuangan para millenial di negara tersebut. Studi itu mengungkap kesadaran yang rendah akan pentingnya dana pensiun di kalangan generasi millenial.
Menurut hasil studi yang dilakukan Wells Fargo, 45 persen dari 1.600 anak muda nggak punya dana pensiun. Forbes mengungkapkan penyebabnya adalah adanya beban pinjaman studi mahasiswa, yang kemudian mempengaruhi dana yang ditabung kaum millenial.
Artikel Terkait: Strategi finansial buat kamu yang punya hewan peliharaan.
- Ini Alasan Mengapa Merawat Hewan Peliharaan Bersama Memiliki Pengaruh Positif
- Pencinta Binatang, Ini Lho 10 Manfaat Punya Hewan Peliharaan
- Tips Merawat Hewan Peliharaan Kesayangan dengan Cara Hemat
2. Terlambat membayar tagihan
Kaum millennial juga cenderung telat membayar tagihan, seperti tagihan kartu kredit. Bukan hanya melewatkan tanggal pembayaran, seringkali millennial membayar hanya dengan jumlah minimal, bukan dengan jumlah seluruh tagihan. Hasil penelitian Institute of CPAs mengungkapkan bahwa kaum millennial merupakan generasi yang paling sering telat membayar tagihan dibandingkan dengan generasi yang lain.
3. Skor kredit rendah
Tinggi rendahnya skor kredit tergantung pada ketaatan membayar tagihan sesuai tenggat waktu. Generasi millennial yang sering terlambat membayar tagihan memiliki skor kredit yang rendah karena kecenderungan di poin nomor dua. Survei dari Experian mendukung hal ini. Experian menyatakan millennial memiliki skor kredit paling rendah di antara semua generasi yang ada. Padahal skor kredit rendah ini bakal mempengaruhi peluang pinjaman oleh kaum millenial.
4. Lupa dengan cicilan studi
Negara seperti Amerika Serikat memiliki sistem pemberian pinjaman kepada mahasiswa. Pinjaman ini nantinya bisa dibayar oleh peminjam ketika lulus dan mulai bekerja. Sayangnya banyak mahasiswa yang gagal membayar pinjaman setelah lulus.
Sebuah studi bahkan menyatakan sekitar 14 persen dari jumlah peminjam dana pendidikan di Amerika Serikat merasa nggak memiliki hutang. Selain itu, 28 persen di antaranya bahkan nggak punya pemahaman tentang jenis pinjaman yang mereka dapatkan. Sikap ini berpengaruh terhadap disiplin membayar hutang.
Artikel Terkait: Boros tanpa sadar.
- Saatnya Berhenti dari 10 Hal yang Dianggap Penting Tapi Bikin Boros
- 5 Kesalahan Menyetir yang Bikin Boros BBM
- Tanpa Disadari, 8 Kebiasaan Ini Justru Bikin Kamu Boros!
5. Utang menghambat investasi
Adanya beban keuangan seperti hutang tentu berpengaruh pada investasi seseorang. Setiap gajian, yang harus dibayar tentu hutang dan cicilan terlebih dahulu. Anggaran untuk investasi bisa terhambat bila utang dibiarkan menumpuk. Investasi seperti rumah, reksadana, ataupun kendaraan nggak berjalan. Hal ini dialami generasi millennial. Fortune bahkan melakukan sebuah survey terkait isu ini.
Hasilnya, hanya 22 persen dari mahasiswa Amerika Serikat berusia 30 tahun yang memiliki rumah serta memiliki pinjaman dana pendidikan.
Itulah beberapa masalah keuangan yang dihadapi oleh kebanyakan millennial saat ini. Apakah kamu di antaranya?