SWARA – Tertarik melanjutkan studi ke Swedia? Pertama-tama, kenali dulu sistem kuliah di Swedia. Setelah itu bebas, deh, kamu mau pelajari bagian mana saja. Negara Swedia itu termasuk negara yang maju banget dari berbagai lini. Mulai dari transportasi, kependudukan, dan lain-lain. Itulah alasan saya kuliah di sana. Untuk lebih lanjut, kira-kira begini sistem kuliahnya.
Artikel Terkait: Serba-serbi Brevet Akuntan dan Tempat Les yang Direkomendasikan
- Serba-serbi Brevet Akuntan, Bekal Penting Calon Akuntan Sukses
- 5 Rekomendasi Les Brevet di Bandung Plus Rincian Biayanya
- Rekomendasi Tempat Les Brevet Pajak di Surabaya
1. Proses adaptasi dengan mahasiswa dan lingkungannya
Menurut saya, untuk adaptasinya cukup lancar. Soalnya mereka terkenal memiliki sikap yang ramah terhadap siapa saja. Nggak pandang bulu. Terlebih, mereka rata-rata lancar dalam bahasa Inggris. Bukankah dirimu sudah belajar bahasa Inggris dengan tekun? Saya kira, itulah modal awal untuk berkomunikasi dengan mahasiswa sana.
Swedia terkenal memiliki cuaca yang cukup ekstrem. Kalau lagi musim dingin, udaranya dingin banget. Kamu wajib siap-siap, deh, bawa sweater supertebal. Sedangkan pada waktu musim panas, udaranya panas banget. Untuk di sana menu makannya lengkap. Jadi, perubahan cuaca yang demikian ekstrem itu nggak begitu terasa. Setidaknya buat saya.
2. Berapa rata-rata biaya hidup selama kuliah?
Saya kira biaya hidup itu mencakup transportasi, tempat tinggal, makan, dan lain-lain. Saya ilustrasikan untuk satu bulan. Masing-masing orang punya standar hidup yang berbeda. Rata-rata, mahasiswa yang belajar di Swedia menghabiskan uang sekitar 3.700 Kronor atau 4.200 Kronor. Oh ya. Kronor itu mata uang asli Swedia. Jangan lupa ditukar dulu Rupiah-mu.
3. Proses mendapatkan beasiswa
Inilah yang paling saya tunggu-tunggu. Mungkin juga yang kamu tunggu. Untuk mendapatkan beasiswa, kamu wajib lulus dalam CV dan motivation letter. Pada motivation letter itu terdapat 4 pertanyaan yang berkaitan dengan jenjang pendidikan yang kamu ambil. Untuk kriteria seperti IP dan TOEFL/IELTS itu dipasrahkan ke pihak kampus.
4. Ketahui standar paper di awal kuliah
Paper itu sebuah makalah yang berkaitan dengan kajian terhadap topik spesifik selama kuliah. Mungkin buat kamu yang baru kuliah di sana kurang paham dengan apa yang diinginkan. Baru tahu cara menulis paper yang baik setelah dievaluasi oleh pihak dosen. Sistem kuliah di Swedia terkenal sangat profesional. Nggak mau menunggu selama itu?
Maka, pahami dulu apa yang mereka inginkan. Setelah berhasil melakukan kajian khusus selama kuliah, nggak semua ditulis dalam paper. Biar tulisan kamu lebih fokus. Perhatikan pula pada bagian intro atau pengenalan. Bagaimana caranya bisa meyakinkan pembaca. Kesimpulan yang didapatkan juga wajib didasarkan pada analisis terkait dan padat.
5. Mahasiswa di Swedia punya hak suara
Inilah yang paling saya suka. Buat kamu yang berjiwa kreatif dan berkeingintahuan yang tinggi mungkin kuliah di Swedia jadi semacam surga. Tempat untuk mahasiswa yang nggak harus mengekor apa kata dosen. Selagi kita punya pedoman dan bisa dibuktikan dengan benar, maka pendapat kita bisa dipakai untuk menyanggah pendapat dari dosen.
Begitu pula untuk urusan deadline per tugas yang diberikan. Mayoritas dosen akan menghubungi kita untuk meminta persetujuan. Kalau ada perubahan deadline, boleh dibicarakan di luar ruangan, tapi masih berada di dalam kampus. Pengetahuan seperti ini pasti disampaikan oleh pihak perguruan tinggi di awal-awal.
Â
Artikel Terkait: Sistem Kuliah yang Ada di Luar Negeri Lainnya
- Kenali Sistem Kuliah di Inggris Sebelum Berniat Studi di Luar Negeri, Yuk Intip Cara Belajarnya!
- Kenali Sistem Kuliah di Amerika Sebelum Kuliah di Sana
- Sebelum Kuliah di Sana, Kenali Sistem Kuliah Australia, Yuk!
6. Lain-lain tentang kuliah di Swedia
Ada satu budaya yang nggak boleh kamu sepelekan, yakni budaya mengantre. Mereka sangat peduli satu sama lain dan tertib bukan main. Bahkan untuk masuk ke bus pun nggak boleh berdesak-desakan. Standar kesopanan di Swedia sangat tinggi. Ini juga yang bikin saya betah belajar di sana lama-lama.
Ketika ditanya tujuan kamu kuliah di Swedia, kamu mau jawab apa? Apa pun jawabannya, sebaiknya masih dalam koridor positif. Di Indonesia masih amat membutuhkan tangan-tangan kreatif untuk mengubah Tanah Air agar lebih maju. Bukan maju secara ekonomi, tapi mungkin bisa semaju sistem kuliah di Swedia dan negara-negara elite lainnya.
  SWARA TUNAIKU