SWARA – Kapan terakhir kali kamu mengintip daftar connection di LinkedIn? Coba intip, deh. Kemungkinan besar, daftar koneksimu akan hampir sama dengan daftar koneksi yang saya miliki, di mana lebih dari 30% adalah “konsultan”.
Sepertinya karier konsultan sedang lucu-lucunya. Banyak profesional muda yang memilih menggeluti jalur karier ini daripada jalur-jalur lain yang lebih practical, menjadi CEO misalnya. Bagaimana nggak, nominal gaji yang didapat, kesempatan bergaul sambil bertukar ilmu dengan para ahli dan koneksi dengan klien klien dari korporat mentereng tentu menjadi godaan yang sulit ditolak.
Namun, seperti jalur-jalur karier yang lain, menjadi seorang business consultant juga nggak lepas dari berbagai permasalahannya. Ya sudah, deh. Yuk, kita intip suka duka menjadi seorang konsultan.
Artikel Terkait: Berbagai Jenis Karier yang Menjanjikan
- 5 Pekerjaan Menjanjikan untuk Lulusan Jurusan Fashion Design
- 5 Kunci Sukses Berkarier Sebagai Pengacara
- 8 Jurusan Teknik Terbaik yang Menjanjikan dan Paling Dibutuhkan di Indonesia
1. Kamu akan membutuhkan dompet yang lebih besar
Seperti yang disebutkan diatas, penghasilan kamu saat menjadi konsultan pasti relatif lebih besar dari jalur karier lain dengan jenjang karier yang serupa. Sebagai gambaran, rata-rata gaji konsultan berkisar antara Rp5 juta hingga Rp60 juta per bulan, belum termasuk bonus, tunjangan dan reimbursement. Jadi, siap-siap beli dompet baru, ya!
2. Siap-siap menjadi seleb di kantor klien
Tampil necis, berjalan mantap di lorong kantor klien bersama tim yang multinasional, dan samar-samar terdengar mbak-mbak sekretaris berbisik, “oh ini ya tim konsultan dari perusahaan terkenal itu”. Pengalaman itu mungkin akan menjadi hal biasa bagimu jika kamu adalah seorang konsultan. Namun, jangan sombong, ya!
3. Sering traveling
Mendapat proyek dari berbagai perusahaan di dalam maupun luar kota, luar pulau atau luar negeri sepertinya akan menjadi hal yang wajar jika kamu bekerja di kantor konsultan yang terkenal. Kesempatanmu untuk berjalan-jalan pun terbuka lebar.
“Siapkan koper dan kacamata hitam. Kita ke Singapura besok!”
4. Sering traveling
Ini bukan typographical error, tenang saja. Ternyata sering traveling nggak selamanya menyenangkan, apalagi jika kamu harus membawa kerjaan bersamamu. Kamu harus lincah dan gesit, waktu adalah uang. Pagi kamu harus di jakarta, sedangkan malam harus sudah meeting Bangkok apalagi kamu harus berurusan dengan perubahan zona waktu, jetlag, dan istirahat yang minim. Beli oleh-oleh saja nggak sempat. Jangankan beli oleh-oleh, ketika di pesawat saja nggak jarang kamu harus sudah mulai mencicil kerjaan.
5. Jam kerja yang nggak kenal waktu
Mungkin hal pertama yang akan kamu pikirkan jika baru memulai karier sebagai konsultan adalah: “mengapa masih ada yang sibuk di kantor sampai tengah malam?” atau “sampai pagi?”. Ah itu sudah biasa di dunia konsultan, apalagi jika kamu masih junior. Karena menerapkan sistem proyek, konsultan akan sangat akrab dengan deadline. Nggak ada kata hari libur nasional, yang ada hanyalah hari nyicil deadline.
Artikel Terkait: Suka Duka Sebuah Profesi
- Ini Suka Duka Bekerja Sebagai Anak IT di Sebuah Perusahaan
- Ternyata Begini Suka Duka Kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi!
- Kamu yang Bekerja per-Shift, Pasti Tahu Deh Suka-Duka Berikut
6. Membutuhkan skill yang lengkap
Ternyata menjadi seorang konsultan membutuhkan usaha yang nggak main-main. Kamu harus berkomitmen terhadap suatu proses introspeksi panjang dan kembali berkaca pada keterampilan kamu sendiri. Kamu dituntut untuk memiliki ide yang nggak terbatas, tekun, dan siap melayani semua kebutuhan klien. Hal yang terpenting, kamu harus terlahir jenius dalam kemampuan menghadapi manusia.
Pekerjaanmu nggak bisa dilihat dengan mata telanjang, nggak bisa kamu kantongin, atau kamu pegang. Karena apa yang kamu jual adalah ide, maka diperlukan keahlian dan pengalaman intrapersonal untuk bisa benar-benar sukses di jalur karier ini.
Begitulah suka-duka seorang konsultan. Apakah kamu akhirnya mengurungkan niat jika sebelumnya kamu tertarik menjadi konsultan, atau malah tertantang untuk mencoba kemampuan kamu? Apa pun keputusan kamu, tetap jalani dengan semangat dan niat untuk terus mengembangkan diri.
SWARA TUNAIKU