SWARA – Pandemi Corona masih melumpuhkan aktivitas di berbagai belahan dunia. Kantor-kantor dan sekolah ditutup untuk menghindari maraknya penyebaran virus. Kebijakan work from home (WFH) dinilai merupakan langkah yang tepat untuk situasi darurat ini.
Selain merenggut banyak nyawa, ternyata pandemi corona dapat memicu depresi dan menganggu kehidupan rumah tangga. Angka perceraian tinggi saat warga menghadapi pandemi corona, apa penyebabnya? Yuk, simak artikel berikut ini!
1. Pandemi corona membuat semua orang panik
Ribuan nyawa melayang dengan cepat akibat covid-19. Wajar jika semua orang panik menghadapi pandemi berbahaya ini. Berbagai informasi di dunia maya terkadang justru membuat masyarakat semakin gelisah, oleh karena itu kamu wajib menyaring dan melakukan pengecekan lagi apakah informasi tersebut benar atau hanya sekedar hoax. Bagaimanapun, hoax lebih berbahaya daripada virus itu sendiri. Jangan sampai kalian bertengkar gara-gara hoax.
Artikel Terkait: Cara Mengamankan Uang dan Bisnis di Tengah Corona
- Cara Aman Berinvestasi di Masa Krisis & Pilihan Instrumen Investasi yang Pas
- Bisnis Restoran Terancam Gulung Tikar karena Covid-19, Lakukan Tips Ini agar Bertahan!
- Bisnis Travel Banyak Terdampak Corona hingga Terancam Bangkrut, Lakukan Cara ini untuk Survive
2. Perubahan dinamika work from home
Menurut psikolog Ratih Ibrahim, akan ada perubahan dinamika hubungan pernikahan ketika melakukan self-isolating atau work from home (WFH). Berada dalam satu tempat dalam jangka waktu panjang bisa memiliki dampak, baik positif maupun negatif. Apalagi kalau hubungan yang telah memiliki banyak konflik, potensi untuk lebih meruncing akan semakin besar.
Stres urusan kantor pun kini dibawa di rumah karena work from home, hal ini tentu akan membuat kalian mudah terpancing emosi. Jam kerja yang nggak teratur sering kali membuat pasangan merasa nggak diperhatikan lagi.Â
3. Bosan terlalu sering bertemu pasangan
Kamu yang biasa dandan cantik dan berpakaian rapi kini hanya mengenakan daster tanpa riasan saban hari di rumah. Meskipun terdengar sepele, suamimu bisa bosan melihatmu seperti ini. Kamu juga dengan mudah bosan melihat suami yang hanya mengenakan celana kolor dan enggan mandi.
Kalian yang terbiasa sibuk masing-masing di kantor membuat pulang ke rumah adalah hal yang sangat dinantikan karena bisa quality time bersama keluarga. Kini, kalian merasa sudah terlalu sering bertemu sehingga nggak mesra lagi dengan pasangan.Â
4. Depresi karena banyak usaha yang gulung tikar
Perekonomian dunia melemah, banyak usaha yang gulung tikar, banyak pekerja yang terpaksa dirumahkan. Barangkali kamu sedang mengalami ini. Urusan pekerjaan memang mudah sekali membuat orang menjadi depresi. Bagaimanapun, faktor ekonomi menjadi penyebab terbesar kasus perceraian.
Meskipun ini adalah masa-masa sulit, kalian harus saling menguatkan. Pekerjaan baru atau usaha baru masih bisa dicari lagi nanti, tetap utamakan keluarga dan anak-anak kalian. Jaga emosi agar nggak berkata-kata kasar yang mampu membuat pasangan sakit hati. Mungkin ini saatnya untuk kalian lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
Artikel Terkait: Lindungi Keluarga dari Corona
- Lindungi Rumah dari Corona, Ini 5 Cara Membuat Disinfektan Alami!
- Cegah Virus Corona, Konsumsi 5 Makanan Penambah Imun Tubuh Ini!
- 7 Jurus Ampuh Adang Pneumonia dan Bikin Corona Nggak Mendekat
5. Pandai bersyukur menjadi kunci keutuhan rumah tangga
Di tengah pandemi corona ini, pandai bersyukur menjadi kunci keutuhan rumah tangga. Tetaplah bersyukur memiliki keluarga yang selalu mendukungmu dalam keadaan suka maupun duka. Manfaatkan waktu di rumah untuk berkumpul dengan keluarga, berbincanglah dengan anak-anakmu selagi punya banyak waktu. Lakukan aktivitas yang menyenangkan seperti memasak atau membersihkan rumah bersama-sama untuk mengisi waktu.Â
Karantina saat pandemi corona dapat memicu perceraian. Namun, jika kamu dan pasangan selalu mawas diri, tentu pandemi ini akan mudah dilalui. Buka kembali memori indah yang pernah kalian lalui, lakukan lebih banyak quality time. Semoga pandemi ini segera berakhir ya!