SWARA – Salah satu sektor yang ikut terdampak pandemi corona virus disease 2019 (covid-19) adalah bisnis restoran. Restoran, cafe, dan bar terpaksa harus menutup lapak untuk sementara waktu. Tujuannya, untuk mencegah penularan virus corona. Selain itu, social distancing dan gerakan #dirumahaja juga memaksa bisnis tersebut untuk tutup sementara waktu. 

 

 

Di Indonesia, Grup Ismaya adalah salah satu yang terdampak. Baru-baru ini, grup tersebut mengumumkan telah menutup 15 merek restoran dan bar di Jakarta. Sebut saja Djournal House, Djournal Coffee, Tokyo Belly, Skye, hingga Pizza E Birra. Bisnis makanan lain juga mengikuti langkah Grup Ismaya. Segarra Beach Bar & Restaurant, yang beroperasi di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, telah berhenti beroperasi sejak 16 Maret 2020 hingga waktu yang belum ditentukan. Restoran Jepang Okuzono di Senopati juga melakukan hal yang sama. 

 

Artikel Terkait: Membaca Peluang Usaha 

  1. 6 Peluang Usaha Rumahan Dengan Modal Kecil yang Menjanjikan
  2. Rekomendasi 10 Usaha yang Sukses Walaupun Beroperasional di Tempat Sepi
  3. 15 Usaha yang Bisa Kamu Rintis dengan Modal Rp10 Jutaan!

 

Kondisi ini mau nggak mau harus diterima pebisnis di seluruh dunia, termasuk pebisnis restoran. Menurut hasil Survei Organisasi Presiden Muda (YPO), 82 persen CEO bisnis sudah memprediksi penurunan pendapatan enam bulan ke depan. Selain itu, 54 persen juga memperkirakan pendapatan akan kembali normal dalam setahun. 

 

Mengantisipasi dampak virus corona ini, ada beberapa saran agar dunia bisnis dapat bertahan. Apa saja?

 

1. Berkomunikasi lebih teratur dengan karyawan perusahaan

Dengan pemberlakuan work from home (WFH), perusahaan harus membuat kebijakan yang tegas. Kebijakan itu harus mengatur jam kerja daring karyawan, jenis tool yang digunakan, dan tugas masing-masing karyawan selama bekerja dari rumah. Hal ini dapat menggenjot produktivitas karyawan dan mendorong jalannya bisnis. 

 

2. Menghentikan perjalanan bisnis 

Perusahaan harus mulai membatasi pertemuan langsung dan perjalanan bisnis. Hal ini penting untuk meminimalkan penyebaran virus. Maksimalkan rapat virtual dan tunda perjalanan ke luar kota. 

 

3. Menyediakan layanan online 

Dengan situasi terkini, tampaknya order dan delivery online menjadi norma baru. Selama ini memang sudah banyak online, tetapi kali ini benar-benar total. Menyediakan layanan daring akan menjadi salah satu cara untuk bertahan. Maksimalkan juga strategi pemasaran daring. Walau toko atau restoran tutup sementara, pebisnis tetap dapat berinteraksi dengan pelanggan secara virtual. 

 

Di Wuhan, misalnya, perusahaan kosmetik Lin Qingxuan menutup 40% tokonya, namun perusahaan itu beralih ke platform digital seperti WeChat untuk terkoneksi dengan pelanggannya. Hasilnya, penjualan Lin Qingxuan di Wuhan naik 200% dibandingkan tahun sebelumnya. 

 

4. Membuat rencana jangka panjang

Walau akhir pandemi ini belum jelas, ada baiknya perusahaan membuat rencana jangka panjang. Ekonomi Tiongkok, sebagai salah satu kubu penting ekonomi dunia, mulai membaik. Namun, penyebaran virus corona masih masif di belahan dunia lain. Karena itu, berkomunikasilah dengan pemasok, investor, serta mitra secara rutin untuk membahas bagaimana kamu dapat mempertahankan bisnis di tengah wabah ini. 

 

5. Komunikasi transparan dengan pelanggan

Semua orang tengah menghadapi krisis ini bersama-sama. Jangan sungkan untuk transparan dengan pelanggan tentang kondisi bisnis saat ini. Langkah ini dapat menarik empati pelanggan, selama dilakukan dengan benar. 

 

Artikel Terkait: Tips dan Trik Membuka Bisnis

  1. Ingin Membuka Usaha? Lakukan 5 Cara Jitu Ini untuk Mencari Modal
  2. Kisah 5 Miliuner Dunia yang Sukses Rintis Usaha dari Garasi Rumah
  3. 6 Peluang Usaha Rumahan Dengan Modal Kecil yang Menjanjikan

 

Nggak ada yang nggak terdampak virus corona. Karena itu, buat para pebisnis di luar sana, berikan yang terbaik. Untuk yang berbisnis makanan, kamu masih bisa memaksimalkan layanan daring. Dan ingat, walau kini online, selalu berikan layanan yang terbaik untuk pelanggan. Sebab, pelangganlah yang menentukan bertahan atau tidaknya bisnis kamu. Â