SWARA – Kamu pasti pernah melihat dalam sebuah film ada adegan di mana tokoh utamanya pada menit-menit terakhir nggak jadi menikah karena beberapa alasan. Bahkan, di dunia nyata hal itu juga kerap terjadi. Teman saya pernah mengalaminya, dia nggak jadi melangsungkan pernikahan karena masalah perbedaan agama yang tak menemukan titik temu. Padahal, mereka sudah pacaran bertahun-tahun. Nah, di bawah ini ada 7 keraguan yang biasanya muncul jelang pernikahan yang bisa kamu hindari agar pernikahan tetap berlangsung sesuai dengan rencana. Yuk, simak!
1. Merasa dia bukan jodoh yang tepat
Terkadang tebesit pemikiran apakah dia adalah orang yang benar-benar tepat untuk menjadi pasangan hidup? Pemikiran ini wajar muncul karena menikah merupakan proses sakral yang sebaiknya dilakukan sekali seumur hidup. Hal yang perlu kamu lakukan yakni meningkatkan kepercayaan diri bahwa dia adalah yang paling baik untuk dirimu. Pikirkan bahwa jika dia bukan yang terbaik, kamu dan dia nggak akan sampai sejauh ini dalam menjalin kasih.
Artikel Terkait: Simak Hal Berikut Sebelum Memutuskan untuk Menikah
- 3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Menikah
- Sebelum Menikah, Nggak Ada Salahnya Kamu Kenali Tipe Calon Istri Sesuai Bulan Kelahirannya
- Sebelum Menikah, Pastikan Kamu Melakukan Hal Ini untuk Diri Sendiri
2. Ragu akan menjadi suami atau istri yang baik
Krisis kepercayaan diri memang menjangkit setiap pasangan yang akan menikah. Merasa ragu menjadi seorang suami atau istri dari pasangan sering menjadi beban pikiran tersendiri. Kembali meningkatkan kepercayaan diri adalah cara yang paling ampuh. Nah, daripada menghabiskan waktu untuk ragu, lebih baik kamu berlatih untuk menjadi seorang suami atau istri terbaik selagi masih ada waktu. Bisa dengan belajar memasak, belajar mengurus anak, atau mengikuti seminar yang mengajarkan ilmu membangun rumah tangga.
3. Merasa belum membahagiakan orang tua
Kamu harus yakin bahwa orang tua akan sangat bahagia jika anak kesayangannya sudah menemukan belahan jiwa untuk membangun sebuah rumah tangga dan keluarga baru. Mereka akan merasa bangga dan memberikan banyak harapan kepada keluarga kecilmu. Jika kamu masih merasa ragu, berkomunikasilah kepada kedua orang tua tentang hal ini. Kamu akan lebih lega mendengar jawaban yang sesungguhnya dari mereka. Pasti mereka ikhlas saat kamu menikah nanti.
4. Merasa nggak bisa beradaptasi dengan keluarga pasangan
Menikah bukan hanya menyatukan dua insan, tetapi juga menyatukan dua keluarga besar. Bagaimanapun kamu akan berbaur dengan keluarga pasanganmu kelak, dia pun begitu. Nggak perlu sengaja mengambil hati calon mertua agar kamu diterima, cukup bersikap apa adanya saja. Keluarga pasanganmu yakin bahwa kamu adalah orang yang sudah dipilih dan mereka akan menerima dengan baik kehadiranmu. Jika pernikahanmu masih cukup lama, kamu bisa berkunjung dulu ke rumah keluarga pasanganmu untuk saling mengenal dan lebih dekat dengan keluarga si dia agar setelah menikah nggak merasa canggung.
5. Membagi kasih sayang kepada orang tua dan mertua
Masih dalam masalah hubungan dengan mertua, kamu juga bisa saja ragu dengan porsi menyayangi mertua. Jika berat sebelah tentu hal yang wajar karena orang tua aslimu sudah sangat lama mengasuhmu sedangkan mertua baru saja kamu kenal. Namun, kamu tetap harus berusaha menunjukkan kasih sayang kepada kedua mertua, karena mereka kini menjadi orang tuamu, mereka juga yang sudah melahirkan pasanganmu yang kini menjadi bagian dari hidupmu. Sayangi keduanya baik orang tua maupun mertua dengan sebaik-baiknya. Tak jarang ada menantu yang justru menjadi sangat dekat dengan mertua karena ikatan yang sudah baik, lho.
6. Ragu bisa menerima kebiasaan pasangan atau nggak
Menikah berarti sudah siap menerima kebiasaan pasangan setiap hari. Terkadang kebiasaan pasangan baru akan terlihat setelah menikah karena kalian sudah satu rumah dan setiap hari bertemu, berbeda dengan masa pacaran yang nggak setiap saat bersama. Sebelum menikah ada baiknya kamu dan pasangan berdiskusi dulu tentang kebiasaan-kebiasaan yang kalian anggap itu adalah kebiasaan buruk yang mengganggu pasangan. Dengan membicarakannya, pasangan akan lebih siap menerimanya.
Artikel Terkait: Tips Mempersiapkan Seserahan untuk Pernikahan
- Tips Persiapkan Barang Seserahan untuk Pernikahan
- 10 Ide Seserahan Pernikahan, Sederhana tapi Penuh Makna
- KTA Bisa Bantu Lengkapi Mas Kawin dan Seserahan Pernikahanmu
7. Bagi wanita, ragu apakah dia pemimpin yang bisa membimbing atau nggak
Suami adalah pemimpin keluarga yang seharusnya mampu membimbing istri menuju ke jalan yang lebih baik. Kamu harus yakin bahwa dia adalah pemimpin yang baik bagi dirimu. Jika kamu menikah dengannya, dia adalah jodoh yang sudah dipilihkan Tuhan untukmu dan tentu dia adalah pemimpin yang paling tepat untukmu. Jalani dan ambil hikmah dari setiap hal yang akan kamu jalani bersamanya. Ingat kembali bahwa dia juga baru akan memasuki jenjang pernikahan sepertimu, sehingga sama-sama belajar membangun rumah tangga merupakan hal yang paling baik dilakukan.
Kamu dan pasangan harus saling menguatkan keyakinan bahwa pernikahan ini adalah hal yang memang harus kalian lakukan. Dengan saling yakin, maka nggak ada lagi hal-hal yang bisa menghalangi berlangsungnya pernikahanmu.