SWARA – Apakah kamu masuk tipe orang yang percaya dengan kekuatan cinta pada pandangan pertama? Kalau ya, kamu harus nonton potongan drama Korea berjudul Temperature of Love, deh.
Alkisah, ada seorang cowok dan cewek yang bergabung dalam running club. Tanpa diduga, si cowok pun nembak si cewek pada pertemuan pertama. Pasti, pengin tahu apa jawaban si cewek, kan?
“What time is it now? We were at Gyeongbok Palace at around 7:40 PM and that’s when we first meet. If it’s 12:37 now, it hasn’t even been 5 hours. Out of those 5 hours, we properly talked for 30 minutes. And you’re saying you’re serious? Falling in love at first sight is a physical love. It’s dangerous”.
Wah, rasanya seperti ditampar berkali-kali oleh kenyataan nggak, sih? Kutipan di atas memang menunjukkan betapa bahayanya cinta pada pandangan pertama. Karena pada dasarnya, rasa cinta ini muncul karena ketertarikan fisik.
Lantas, apakah cinta ini bisa berlangsung lama? Seperti apa yang terjadi padamu ketika merasa jatuh cinta pada pandangan pertama? Mungkin penjelasan dari Yourtango.com ini bisa jadi titik terang akan perasaanmu.
Artikel Terkait: Tips Hidup Hemat
- Hati-Hati, 5 Tipe Teman Ini Hanya Akan Membuatmu Semakin Boros
- Perangkat Ini yang Sering Bikin Boros Listrik di Rumah, Coba Dicek!
- Saatnya Berhenti dari 10 Hal yang Dianggap Penting Tapi Bikin Boros
1. Sebatas ketertarikan instan tanpa tahu karakter pasangan
Cinta pada pandangan pertama nggak jauh beda dengan ketertarikan seksual pada lawan jenis. Kamu merasa memiliki chemistry dan merasa orang yang kamu suka adalah soulmate-mu. Bahwa ia adalah pasangan idaman yang selama ini kamu cari-cari.
Sepertinya teori ini ada benarnya. Semua cowok yang saya suka pada pandangan pertama memang memenuhi kriteria pasangan idaman. Sayangnya, rasa ketertarikan instan ini cukup sulit membawa suatu hubungan bertahan lama.
Karena bermodal dengan ketertarikan fisik tanpa mengetahui karakter, visi serta misi pasangan, tentu sulit untuk membawa hubungan ke tahap yang lebih serius.
Ketika kenyataan menyapa, kamu pun mulai sangsi dengan perasaanmu sendiri. Apakah itu benar benar cinta, sebuah mimpi, atau malah obsesi? Setelah rasa ketertarikan memudar, kamu jadi tersadar kalau kamu dan orang yang kamu suka ternyata punya banyak perbedaan dan merasa nggak cocok. Kalau gini, jadi sayang banget, kan?
2. Sulit berpikir logis
Jatuh cinta berjuta rasanya! Sampai-sampai kamu nggak melihat kondisi sekitar dan nggak benar-benar mengenal orang yang kamu suka. Rasa ketertarikan mengambil alih jiwa dan ragamu sehingga sulit berpikir logis.
Boleh saja menjalin hubungan yang menggebu-gebu. Namun, coba tarik nafas sejenak. Dengan adanya sedikit jarak dari pasangan, kamu akan kembali berpikir logis. Tanyakan pada diri, apakah hubungan itu worth it buat diteruskan?
3. Komitmen akan masa depan
Jika memutuskan untuk pacaran dengan orang yang kamu suka pada pandangan pertama, kamu perlu memikirkan komitmen ke depan. Apakah kamu puas dengan flirting dengan pasangan? Atau mau ingin hubunganmu pada tahap yang lebih serius?
Salah satu kriteria untuk melanjutkan hubungan adalah kamu bisa berkomunikasi dengan baik. Sampai-sampai, kamu begitu nyaman menghabiskan waktu berdua dengan pasanganmu.
Artikel Terkait: Masalah yang Mungkin Muncul Selama Pacaran
- Hati-hati, Ini yang Akan Terjadi Saat Pacaran LDR!
- 5 Masalah yang Kerap Muncul Kalau Pacaran dengan Wanita Lebih Tua atau Pria Lebih Muda
- Kenali Tanda-Tanda Financial Abuse dalam Pacaran dan Bagaimana Cara Mengatasinya
4. Tidak khawatir dengan pikiran pasangan
Salah satu keuntungan berkencan dengan orang yang kamu suka pada pandangan pertama adalah adanya kebebasan untuk mengeksplorasi fantasi seksual. Kamu pun nggak perlu khawatir ditolak atau di-judge oleh pasangan barumu. Belum tentu kamu dan pasangan bakal ketemu lagi, kan?
Melalui kontak fisik, sedikit demi sedikit kamu bisa lebih nyaman dengannya. Ini adalah salah satu media komunikasi antar pasangan. Hal ini tentu berbeda kalau kamu sudah kenal dekat dengannya dalam waktu lama. Kamu dipaksa untuk bermain ‘safe’ karena takut dicap buruk atau nakal oleh pasangan.
Sebenarnya,nggak ada standar yang jelas cinta seperti apa, sih, yang akan bertahan lama. Banyak juga pasangan yang sampai menikah meski berawal dari cinta pada pandangan pertama. Semuanya kembali lagi pada pribadi masing-masing yang menjalani hubungan tersebut.
DEWI AYU NURJANAH