SWARA – Seiring dengan berkembangnya zaman, internet semakin melekat dalam kehidupan sehari-hari setiap individu. Banyak hal sekarang yang bisa dilakukan melalui internet, yang membantu dan bahkan juga menghibur. Oleh karena itu, jaringan internet atau Wi-fi yang baik menjadi salah satu hal yang dicari setiap kali akan berkunjung ke suatu tempat, misalnya kafe, warnet, bahkan juga di kampus. Teknologi juga semakin berusaha untuk mendukung dalam memenuhi kebutuhan internet dan menghasilkan berbagai macam inovasi, salah satunya adalah Li-fi.

 

Apa Itu Li-fi

Li-fi atau Light Fidelity merupakan jaringan internet yang menggunakan lampu sebagai media penghantarnya. Li-fi ditemukan dan dipatenkan oleh Prof. Herald Hass dari Universitas Edinburgh. Li-fi berawal dari ide Hass bahwa cahaya bisa menjadi media komunikasi, di mana proses pengiriman data disebut sebagai Visible Light Communication (VLC). VLC nggak memerlukan menara radio atau jaringan fiber optic, tapi hanya dengan menanamkan transmisi antara bola-bola lampu, VLC dapat terbentuk.

 

Artikel Terkait: Penasaran siapa yang wajib kamu ikuti di Instagram? Intip yuk!

  1. 10 Traveler Indonesia yang Wajib Diikuti di Instagram
  2. 5 Akun Instagram Pribadi Pangeran yang Jadi Pusat Perhatian Dunia, Wajib Follow!
  3. Suka Traveling? Pastikan Kamu Follow 10 Akun Traveler Ini di Instagram!

 

Prof. Hass yakin bahwa inovasi ini bisa dengan mudah digunakan karena nggak memerlukan pembangunan infrastruktur tertentu. Nantinya, dua sumber cahaya akan saling mendeteksi melalui sensor. Kemudian, perangkat lain akan mengartikannya sebagai biner 1 ketika lampu LED menyala. Jika cahaya nggak mendukung maka jaringan juga nggak akan lancar. Kecuali warna merah dan hijau, Li-fi mampu mendeteksi berbagai macam warna.

 

Jauh Lebih Cepat dari Wi-fi?

Spektrum elektromagnetik cahaya 10.000 kali lebih besar dari spektrum elektromagnetik frekuensi radio. Oleh karena itu, kecepatan yang dihasilkan oleh Li-fi juga bisa jauh lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan jaringan Wi-fi. Bahkan, ketika pemerintah Tiongkok melakukan uji coba dengan mengunduh film menggunakan Li-fi pada 2015 lalu, prosesnya hanya memakan waktu 0,3 detik saja. Kebayangkan gimana cepatnya. Kecepatan ini juga didukung oleh karena cahaya lampu dapat beralih on dan off dalam beberapa nanodetik saja.

 

Kelemahan Li-fi

Namun, meskipun memiliki potensi, banyak orang yang nggak yakin dengan teknologi Li-fi ini. Hal ini disebabkan jaringannya yang bergantung pada cahaya, sehingga ketika terkena objek yang nggak tembus cahaya, jaringan internet yang dihasilkan juga dapat terganggu. Selain itu, akan susah menggunakannya di luar ruangan karena terpapar cahaya matahari secara langsung. Prof. Hass sendiri mengatakan bahwa Li-fi nggak bisa dikatakan sebagai pengganti Wi-fi, tetapi sebagai pelengkap saja ketika jaringan Wi-fi sedang terganggu.

 

Artikel Terkait: Mencari spot instagrammable di kota-kota Indonesia.

  1. 7 Spot Liburan Instagramable di Bandung yang Bisa Ditempuh dalam Sehari
  2. 10 Cafe Instagramable di Bandung untuk Nongkrong Akhir Pekan
  3. 5 Rekomendasi Coffee Shop Kekinian yang Instagramable di Surabaya

 

Terlepas dari sisi positif dan negatifnya, teknologi ini bisa dibilang memiliki potensi dan dapat mendukung kebutuhan manusia akan jaringan internet. Karena itu, semoga saja tahap pengembangannya dapat segera selesai dan berhasil.

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!

Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!


ARUNDHATI LEIKAARUNDHATI LEIKA