SWARA – Dalam rumah tangga, masalah finansial harus diatur dengan lebih bijak agar nggak boncos dan memengaruhi keharmonisan rumah tangga. Namun, masalahnya memiliki pasangan yang boros menjadi batu sandungan untuk mewujudkan rumah tangga yang terbebas dari masalah finansial. 

 

 

Teman saya yang sudah menikah juga mengalami hal yang sama. Sebelum menikah, dia adalah orang yang sangat pandai mengatur keuangan sehingga tabungannya banyak. Namun, setelah menikah, pasangannya nggak bisa diajak kompromi sehingga dia mati-matian menghidupi dirinya dan pasangannya karena uang yang dimiliki pasangannya habis digunakan untuk keperluan gaya hidup. 

 

Nah, jika pasanganmu boros, agar kehidupan rumah tangga tetap terkendali di bawah ini ada cara mengatur keuangan khusus buat kamu yang mengalami hal ini.

 

1. Pahami mengapa pasanganmu suka boros

Gaya hidup boros nggak datang tiba-tiba tanpa sebab, sehingga kamu bisa membantunya meninggalkan gaya hidup boros pasanganmu. Cari tahu apa yang menyebabkan dia boros. Biasanya orang menjadi boros karena tekanan di pekerjaan yang berat sehingga dia memilih balas dendam dengan menghabiskan gajinya untuk berbelanja. 

 

Bisa saja dia mudah merasa bosan sehingga butuh belanja untuk menghilangkan kebosanannya. Jika sudah ketemu penyebabnya, jangan larang untuk belanja, tetapi atasi masalah awal yang menyebabnya jadi melampiaskan masalahnya dengan belanja. 

 

Artikel Terkait: Masalah Keuangan pada Pasangan

  1. 10 Tanda Kebiasaan Mengatur Keuangan Pasangan Mulai Mengkhawatirkan
  2. 5 Cara Bijak Berkomunikasi dengan Pasangan Saat Hadapi Masalah Keuangan
  3. Lakukan Hal Ini Kalau Pasanganmu Nggak Bisa Mengatur Keuangan dengan Baik

 

2. Buat catatan keuangan bersama

Pasangan yang boros bisa jadi karena dia belum siap dalam memahami kebutuhan finansial rumah tangga yang berbeda saat masih sendiri. Ajak pasanganmu untuk memikirkannya dengan menyusun bersama kebutuhan apa yang harus kamu dan pasangan penuhi. Jadi, dia akan sadar ternyata kebutuhan dalam berumah tangga cukup banyak sehingga harus mengurangi kebiasaan borosnya. 

 

3. Jaga dia saat sedang berbelanja

Terkadang seseorang berbelanja secara impulsif karena nggak ada orang lain yang mengingatkannya jika harus berhemat. Buat kesepakatan bersama pasangan bahwa kamu harus ikut saat pasanganmu belanja, agar kamu bisa lebih mengingatkan pasanganmu jika keinginan belanja impulsif itu muncul kembali. Kesepakatan yang dibuat pun harus disetujui kedua belah pihak, ya, agar dia nggak merasa kamu terlalu mengaturnya.

 

4. Beri latihan untuk pasangan

Pasangan yang nggak terbiasa mengatur uang akan kesulitan menjaga uang ada di dompet atau tabungannya, sehingga dengan mudahnya membelanjakannya secara impulsif. Coba beri dia tanggung jawab untuk melakukan suatu tagihan pembayaran tiap bulannya, bisa berupa tagihan listrik atau internet. Dengan begitu dia sedikit demi sedikit akan mulai terlatih untuk mengatur keuangannya karena ada tanggung jawab menyisihkan uang untuk kepentingan bersama.

 

Artikel Terkait: Mengatur Keuangan Bersama Pasangan

  1. Untuk Pasangan Baru, Prioritas Keuangan Ini Nggak Boleh Kamu Lupakan
  2. 6 Opini Pasangan Baru Menikah Tentang Cara Kelola Keuangan!
  3. 7 Manfaat Transparansi dalam Mengatur Keuangan Bersama Pasangan

 

5. Beri hukuman kepada pasangan agar lebih disiplin

Jika pasangan sudah diberi tanggung jawab untuk membayar suatu tagihan, tetapi masih tetap boros, kamu sebagai pengatur keuangan dalam rumah tangga berhak memberi sedikit hukuman. Hukuman yang diberikan bukan hukuman yang kejam dan menyiksa. 

 

Kamu bisa bersepakat kepadanya untuk memotong uang jajan bulan depan jika dia menggunakan uang yang seharusnya untuk membayar tagihan tapi malah digunakan untuk membeli barang lain. Anggap saja potongan itu untuk membayar tagihan yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Tetap lakukan dengan hati-hati dan dengan kesepakatan kedua belah pihak agar hubungan rumah tangga tak jadi kacau. 

 

Dengan cara-cara ini kamu sedikit demi sedikit bisa menghilangkan sikap boros yang dilakukan pasanganmu. Kuncinya adalah komunikasi bahwa pengaturan finansial untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam rumah tangga itu penting sedangkan keadaan yang kamu dan pasangan alami mengharuskan kamu dan pasangan untuk mengurangi pemborosan.