SWARA – Membangun bahtera rumah tangga yang bahagia memang tidak sekejap mata. Akan banyak tantangan dan masalah yang menguji ketahanan rumah tangga. Salah satunya mengenai masalah keuangan yang harus dihadapi oleh pasangan suami istri.
Hal sensitif ini disebut banyak membuat rumah tangga berujung pada perceraian saat beban krisis keuangan melanda begitu hebat. Fakta tersebut didukung oleh studi dari Jeffrey Dew, Utah State University yang memaparkan fakta bahwa pasangan yang bertengkar karena masalah uang lebih dari sekali seminggu, memiliki persentase bercerai sebesar 30%.
Adapun, di Indonesia sendiri, angka peceraian sudah cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, Indonesia menempati angka tertinggi se-Asia Pasifik. Pengamat sosial budaya Universitas Indonesia (UI) Devie Rachmawati menyebutkan bahwa, faktor ekonomi menjadi salah satu di antara empat faktor penyebab tingginya angka perceraian di Indonesia.
Masalah keuangan dalam hidup berumah tangga memang nggak bisa dicegah untuk nggak muncul, tapi bagaimana mengatasi hal tersebutlah yang bisa kamu upayakan sebijak mungkin, agar hal tersebut membawa bahtera rumah tanggamu berujung pada perpisahan.
Komunikasi menjadi satu hal krusial untuk menyelamatkan bahtera rumah tangga tatkala badai krisis ekonomi menghantam. Lantas, bagaimakah cara berkomunikasi dengan pasangan yang paling efektif untuk membahas masalah keuangan? Mari ikuti tips berikut ini.
Artikel terkait: Awet dan romantis dengan pasangan, ini rahasianya
- Alasan Sulit Bicara Soal Uang dengan Pasangan dan Cara Mengatasinya
- Tiru Rahasia 5 Pasangan Selebriti Dunia yang Punya Hubungan Awet dan Romantis Ini!
- Ketika Pasangan Kariernya Lebih Sukses, Lakukan Hal Ini Agar Hubungan Tak Bermasalah
1. Luangkan waktu khusus
Bicara tentang uang itu adalah hal yang serius, tapi nggak selalu harus sulit. Tetapkanlah waktu khusus bersama pasanganmu untuk mendiskusikan kondisi keuangan kalian. Kamu bisa membagi topik pembahasan ke dalam tiga kategori, yakni : anggaran, tabungan dan masa pensiun.
Untuk mengurangi ketegangan, cobalah untuk fokuskan perhatianmu pada momen ini, kamu bisa siasati dengan mengadakan satu kencan khusus dengan pergi ke kafe lokal yang menawarkan ambience tenang dan romantis. Cobalah untuk profesional layaknya kamu dihadapkan pada pertemuan dengan klien atau atasanmu. Membawa laptop untuk bisa sama-sama digunakan untuk membedah dan mencatat segala sesuatu perihal rencana keuangan, bisa kamu lakukan.
Ulangi pertemuan seperti ini setiap bulan, setidaknya untuk me-review kondisi keuangan sebulan terakhir dan membahas rencana keuangan di bulan berikutnya.
2. Buat catatan
Pelajari tujuan dari keuangan masing-masing dengan menuliskannya ke dalam sepucuk surat atau catatan satu sama lain. Uraikan rencana keuangan yang ada di benakmu pada catatan tersebut, begitupun dengan pasanganmu. Kalian bisa membahas tentang masa lalu keuangan masing-masing, termasuk bagaimana keluarga dalam menangani masalah keuangan. Sampaikan setiap keunggulan dan kelemahan pada pengelolaan keuangan.
Hal ini dapat membantu kamu dan pasangan soal wawasan terkait pola pikir keuangan masing-masing. Lanjutkan dengan mendiskusikan “siapa” yang akan memiliki kontrol atas uang kalau kamu menginginkan rekening bank bersama.
3. Jujur dan bertanya sebelum mengambil keputusan
Di pertemuan selanjutnya, tanyakan pertanyaan lanjutan kepada pasanganmu tentang surat mereka. Misalnya, apakah ia lebih senang menyewa, atau membeli rumah suatu hari nanti? Apa yang pasangan kamu ingin lakukan saat pensiun nanti? Kapan waktu yang tepat untuk pensiun? Atau kapan waktu yang ideal untuk berhenti bekerja di kantor dan memulai bisnis?
Ingat, nggak ada orang yang benar atau salah di sini, tapi kamu berdua harus mau jujur sehingga kalian bisa mencari cara untuk berkompromi.
4. Bukan saya atau kamu melainkan kita
Pernikahan adalah kemitraan, bukan siapa punya wewenang lebih. Menjadi suami atau istri bukan lagi soal aku dan kamu, melainkan kita. Setiap pribadi pasti memiliki sisi boros masing-masing. Kendati demikian, hal ini bukan sesuatu yang patut dipersalahkan. Jalan keluarnya adalah masing-masing harus rela mengendalikan keegoisan dan mengedepankan kebutuhan keluarga.
5. Saling mendengarkan
Sebuah keluarga harus berada di satu pijakan yang sama, terutama perihal anggaran keuangan keluarga. Tanyakan dengan jelas setiap alokasi anggaran yang diusulkan oleh masing-masing. Apa alasan sang suami atau istri memberi usulan budget pengeluaran bulanan sedemikian rupa. Intinya, setiap usulan harus dipusatkan pada kesejahteraan keluarga.
Artikel Terkait: Selesaikan masalah keuangan akibat gaya hidup.
- Anti Bangkrut & Kalap Meski Suka Belanja Online? Lakukan 7 Hal Ini!
- Hobi Hangout? Lakukan 7 Cara Ini agar Keuanganmu Tetap Terjaga!
- Kamu Tipe Penggila Belanja Online? Ini 4 Solusi Ampuh Mengatasinya
Tips di atas akan sangat bermanfaat untuk diterapkan untuk membahas kondisi keuangan keluarga, namun nggak akan memberi efek yang signifikan jika kamu dan pasangan nggak mau saling terbuka dan saling memahami. Oleh karena itu, keterbukaan dan mampu memahami karakter masing-masing harus menjadi landasan utama dalam menerapkan setiap tips di atas.
Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga!
Pinjaman dari Rp2-20 juta yang dapat diangsur mulai 6-20 bulan.