SWARA – Siapa, sih, yang nggak tertarik untuk investasi properti di kawasan yang  menjanjikan? Contoh sederhananya adalah saat kamu akan beli tanah. Pasti lebih tertarik beli tanah di pinggiran jalan daripada tanah di pegunungan yang susah diakses, bukan? Dengan beli tanah di pinggir jalan yang strategis, nilainya bisa meningkat pesat beberapa tahun ke depan.
Karena hal ini, banyak sekali pengembang yang menggembor-gemborkan sunrise property. Katanya, dengan beli sunrise property, kamu bisa dapat untung dalam waktu cepat, lho.
Kira-kira benar nggak ya kalau sunrise property bisa jadi jaminan untuk dapat untung? Daripada menduga-duga, ini penjelasan lengkapnya dikutip dari Asriman.com.
Artikel Terkait: Tips Aman dan Sukses Investasi Properti
- Waspada, Ini Tipe Agen Properti Nakal yang Perlu Dihindari
- 5 Selebriti Korea yang Investasi di Bidang Properti. Bisa Ditiru!
- 5 Kiat Sukses yang Bisa Diterapkan untuk Jadi Konsultan Properti
Pengertian sunrise property
Nggak jauh-jauh dengan penjelasan saya sebelumnya, sunrise property itu bisa diartikan sebagai   properti yang menjanjikan. Dilihat dari penggunaan kata ‘sunrise’, maka properti ini akan segera bersinar layaknya Matahari yang terbit di pagi hari.
Jika kamu membeli properti di kawasan biasa dan kurang strategis, pasti  butuh waktu lama untuk naik nilainya. Namun, kalau beli sunrise property, hanya  butuh sekitar 5 tahun saja.
Mengapa bisa demikian? Kawasan sunrise propery ini merupakan area strategis yang bakal berkembang secara pesat karena infrastrukur yang bagus. Misalnya, dibangun jalan tol yang bisa membuat aktivitasmu lebih praktis dan mudah ke pusat kota. Bisa juga lokasinya dekat mal, rumah sakit, dan sekolah.
Ciri-ciri sunrise property
Karena sunrise property kian diminati, kamu perlu cari tahu dulu ciri-cirinya. Jangan sampai salah pilih kawasan dan gagal mencapai target keuntungan.
1. Didukung oleh moda transportasi yang mumpuni
Buat kamu yang tinggal di Jakarta dan sekitar, akses ke moda transportasi adalah alasan vital buat memilih hunian. Kalau ada kawasan yang dekat dengan jalan tol atau jalan protokol, pasti bakal diincar banyak orang. Secara nggak langsung, sunrise property pun banyak dipengaruhi oleh mudah atau nggaknya akses ke moda transportasi.
Coba lihat saja kawasan Serpong, Bintaro, dan Cibubur yang masuk dalam kawasan sunrise property. Properti yang dijual di sini, harganya bisa berlipat ganda dalam waktu cepat karena adanya jalan tol Jakarta-BSD.
Satu contoh lagi yaitu kawasan Cibubur dan Bekasi yang terkena dampak positif dari pembangunan Light Rail Transit (LRT). Setelah adanya pembangunan ini, properti di area sepanjang jalur LRT jadi mahal, lho!
Hal ini dikarenakan adanya peningkatan minat beli masyarakat yang mencari tempat tinggal dekat jalur LRT. Kalau bisa dapat tempat tinggal di jalur LRT, bisa kerja dengan naik LRT dengan cepat dan nyaman.
Area ini pun lambat laun akan dipadati oleh manusia. Nah, yang awalnya hanya untuk hunian, lama-kelamaan jadi area bisnis. Ini dia penyebab harga properti di kawasan ini jadi meningkat tajam dari tahun ke tahun.
2. Lokasi properti di jantung kota
Salah satu keuntungan punya properti di jantung kota adalah nilainya akan stabil terus. Maksud saya, harga properti akan naik dengan stabil tanpa khawatir turun. Karena berada di pusat roda perekonomian dan bisnis, kamu nggak perlu khawatir kalau harga bakal lesu.
Selama masih ada perputaran uang dan manusia, kawasan tersebut akan terus naik harganya. Misalnya, kawasan pemukiman yang lambat laun menjadi area bisnis. Daripada menerjang macet, masyarakat yang tinggal di jantung kota lebih suka rekreasi, belanja, atau kuliner di daerahnya saja. Contoh jantung kota dengan nilai properti yang stabil yaitu  kawasan Kebayoran Baru, Tebet, dan Kemang.
3. Sunset property yang sudah diperbaiki infrastrukturnya
Jika kamu menemukan kawasan padat, rawan banjir dan banyak penduduk yang mulai meninggalkan huniannya, mungkin itu adalah kawasan sunset property! Selain sunrise property, kamu perlu mengenal kawasan sunset property juga, lho.
Sunset property adalah kawasan yang dulunya sempat bersinar dan lama kelamaan mulai tenggelam laiknya sunset. Misalnya, kawasan padat penduduk di perkotaan yang sering dilanda banjir.
Kawasan ini harganya akan bertahan dan nggak berubah dalam beberapa tahun. Namun, lama-kelamaan harga mulai turun jika nggak ada perbaikan infrastruktur. Jika infrastruktur diperbaiki, kawasan ini bisa kembali menjadi sunrise property.
Â
Artikel Terkait: Tips Investasi Reksa Dana
- Hindari 7 Kesalahan Investasi Reksa Dana yang Sering Dilakukan Para Investor Pemula
- Ini 5 Hal tentang Investasi Reksa Dana yang Wajib Diketahui Pemula
- 6 Keuntungan Terapkan Strategi Switching dalam Reksa Dana
Kamu perlu melakukan survei dan analisis ketika akan membeli sunset property. Cari tahu adakah rencana penataan ulang kawasan atau perbaikan infrastruktur yang bisa bikin kawasan ini jadi kembali bernilai?
Jika sudah memenuhi ketiga ciri di atas, sunset property itu sangat direkomendasikan untuk dipilih. Karena kamu bisa segera mendapatkan untung dalam waktu cepat dan investasi ini relatif aman. Kalau memang belum mau kamu jual, kan, bisa buat hunian diri sendiri.
  DEWI AYU NURJANAH