SWARA – Kini jumlah penawaran investasi berupa reksa dana semakin banyak dan bervariasi baik penerbit maupun tujuannya. Mencermati hal ini akhirnya banyak membuat orang  mencoba lakukan Switching. Yaitu, proses mengalihkan reksa dana dari investasi yang satu ke investasi yang lain. Bahkan strategi ini belakangan menjadi tren dikalangan para investor.

 

Switching ini memiliki potensi keuntungan maupun kerugian. Saat melakukan pengalihan, kamu tidak akan mendapatkan jaminan pada kondisi investasimu. Sementara dari sisi manajer investasi, switching akan mempengaruhi efektivitas pengelolaan. Berarti kamu harus pintar membaca situasi, kapan baiknya melakukan switching. Supaya investasimu aman dan memperoleh keuntungan saat melakukan switching, gunakan strategi yang tepat sebagai berikut:

 

Artikel terkait: Yuk, kenali lebih dalam investasi Reksa Dana!

  1. Biar Nggak Rugi, Yuk, Kenali Kenali Investasi Reksa Dana dan Cara Perhitungannya
  2. Berinvestasi Reksa Dana, 4 Jenis Biaya Ini Wajib Kamu Ketahui!
  3. Jenis Investasi Reksa Dana yang Paling Disukai Para Millenials

1. Tujuan keuangan sudah tercapai

Kamu hendaknya memberikan waktu yang cukup kepada manajer investasi untuk mengembangkan kinerjanya. Beri setidaknya 2-3 tahun. Jangan hanya menghargai manajer saat kondisi pasar sedang tidak bagus.

 

2. Memasuki masa pensiun

Seiring dengan bertambahnya usia, pada umumnya investor tidak lagi menargetkan investasi sedemikian besar, tetapi dengan tingkat keuntungan dan kerugian yang terukur. Pada saat itu, kamu sebagai investor bisa memindahkan sebagian saham ke reksa dana campuran atau reksa dana dengan tingkat resiko yang lebih rendah.

3. Memiliki keinginan memperoleh untung berkala

Apabila kamu memiliki keinginan berinvestasi reksa dana dalam jangka pajang dan mendapatkan keuntungan secara berkala maka strategi switching bisa jadi solusi. Misalnya untuk investasi saham senilai 100 juta di reksa dana, setiap ada dana 3 juta selisihnya akan disisihkan ke pasar uang.

 

4. Sudah aktif mengelola investasi

Apabila kamu aktif memantau kondisi investasimu, kamu bisa mengatur sendiri komposisi  investasi dalam reksa dana, menyesuaikan dengan profil investor dan kondisi bursa. Kemudian, kamu bisa melakukan switching dengan aman.

5. Sesuaikan kondisi bursa dan makroekonomi

Manfaatkan kesempatan peralihan investasimu saat perekonomian sedang melemah. Ketika itu, biasanya harga obligasi jangka panjang akan meningkat. Sebaliknya, jika perekonomian sedang baik, bank sentral akan menaikkan suku bunga.

 

6. Pertimbangkan lebih optimal sebelum memilih switching

Meskipun strategi switching memberikanmu cukup banyak keuntungan. Kamu tetap mempertimbangkan banyak hal sebelum mengalihkan investasimu. Bisanya manajer investasi akan mengenakan biaya beli dan jual untuk proses switching ini.

 

Keuntungan yang sudah diamankan melalui pemindahan saham ke reksa dana pasar uang ini, bisa digunakan sebagai modal untuk pembelian ketika kondisi pasar sedang kurang baik. Keaktifanmu bermain reksa dana, bisa mendorong portofolio manajemen yang aktif. Dampaknya akan memberikan potensi timbal balik yang menguntungkan bagi investor. Tertarik untuk mencoba strategi switching reksa dana?Tetap cermat mempelajari strategi diatas ya!

 

Artikel terkait: Hal-hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengamil kredit tanpa agunan!

  1. 7 Alasan Umum Pengajuan Kredit Tanpa Agunan Ditolak
  2. Atasi Utang Menumpuk dengan Pinjaman Tanpa Agunan. Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Mengajukan Pinjaman!
  3. Renovasi Rumah Pakai Pinjaman Tanpa Agunan? Ini yang Harus Kamu Perhatikan

 

Mau pinjam uang tunai tanpa agunan, tanpa kartu kredit? Yuk, langsung ajukan pinjaman kamu di sini!

CTA

 

 

 


Setyo Kinanthi SETYO KINANTHI