SWARA – Investasi memilik jenis yang bermacam-macam. Yang paling sering dipilih dan jadi favorit umumnya seperti investasi emas, tanah, dan properti (rumah dan apartemen). Ya, tiga instrumen ini masih paling banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia. Lalu bagaimana dengan mobil? Hmm, rasanya agak jarang denger mobil jadi instrumen investasi. Atau jangan-jangan kamu sudah menjadikan mobil instrumen investasi, tapi nggak menyadarinya?

 

Banyak anggapan bahwa mobil kurang menguntungkan sebagai instrumen investasi. Sebab, harganya yang terus menurun sesuai dengan umur mobil itu sendiri. Ketika kamu membeli mobil dengan harga tinggi pada tahun 2010, harganya bakal turun pada 2018. Lalu, benarkah mobil kurang menguntungkan?

 

Nah, ada beberapa cara praktis yang bisa kamu lakukan supaya mobilmu di garasi bisa produktif dan menghasilkan. Penasaran? Simak yuk!

 

1. Menyewakan mobil

 

Salah satu cara praktis dan nggak merepotkan agar mobil menghasilkan adalah menyewakannya kepada pihak tertentu. Kamu nggak perlu ikut kerja dan bisa bersantai di rumah. Bila kamu memiliki beberapa mobil, kamu juga berpeluang buka jasa rental lho.

 

Bisnis ini sangat menguntungkan, terutama bila kamu tinggal di daerah pariwisata. Biasanya, organisasi non-pemerintah juga membutuhkan mobil rental bila hendak meneliti di suatu daerah. Intinya, sewa-menyewa mobil itu ada pasarnya. Tinggal kamu sesuaikan saja.

 

Artikel Terkait: Menggunakan internet dengan bijak.

  1. Cara Mudah Kelola Akun dan Password, Ini Tipsnya!
  2. Tips Ampuh Batasi Penggunaan Gadget!
  3. Waspadai Pencurian Data Pribadi Untuk Membobol Kartu Kredit!

2. Jadi sopir online  

 

Di Indonesia, bisnis transportasi online sedang berkembang. Dari ojek hingga taksi online. Kamu pasti udah akrab dengan perusahan-perusahaan transportasi online seperti Go-Jek, Grab, hingga Uber. Nah, kamu bisa ikut menangkap peluang ini. Cobalah menjadi sopir online di salah satu perusahaan tersebut. Banyak yang sudah mencobanya dan penghasilannya juga lumayan.

 

Pengalaman yang saya dengar pun macam-macam. yang pernah nganterin artis, pegawai kantor, hingga anak sekolah. Sudah bukan rahasia pula, banyak orang ganti profesi jadi sopir taksi atau ojek online karena penghasilannya yang tinggi. Pendapatannya lebih tinggi pula dari UMR Jakarta. Siapa yang nggak berminat coba? Kamu bisa mencoba jadi sopir online tetap atau jadi sampingan. Tergantung pilihan dan kebutuhan kamu.

3. Menjual mobil lewat pameran

 

Bila kamu punya mobil yang unik atau antik, kamu bisa menjualnya. Kamu bisa melakukannya dengan ikut pameran atau bikin pameran mobil sendiri. Tentukan harga mobilmu agar proses transaksi bisa berjalan lancar bila ada yang berminat untuk membeli mobilmu.

 

Oh ya, pameran juga bisa menjadi wadah pemasaran buat mobil antikmu. Kamu juga bisa memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang mobil kamu. Cara ini sudah terbukti ampuh.

4. Alternatif modifikasi

 

Bila kamu punya ketertarikan dengan seni modifikasi, kamu bisa menjadikan mobilmu sebagai eksperimen. Tapi eksperimen serius ya! Tujuannya agar mobilmu semakin menarik dan unik sehingga harga tawarnya semakin tinggi. Selesai memodifikasi, jangan tunda untuk menjual. Langsung pasarkan. Jangan lupa pula untuk mengecek situasi pasar, trend modifikasi apa yang sedang berkembang agar kamu semakin pede.

5. Spare part jadi dagangan

Cara lain untuk menjadikan mobilmu sebagai instrumen investasi adalah menjual spare part. Lakukan seleksi komponen mobil yang berpotensi diminati dan dibutuhkan oleh calon konsumen. Lebih menguntungkan lagi bila kamu memiliki spare part yang masuk limited edition. Harga barang edisi terbatas biasanya dijual lebih mahal karena banyak dicari orang.

 

Artikel Terkait: Bagaimana sebaiknya beretika di media sosial?

  1. Hati-Hati, Posting Hal Berikut di Media Sosial Bisa Membahayakan Kariermu
  2. Hati-hati! Ini 5 Kebiasaan di Media Sosial yang Bisa Bikin Hubungan Suami Istri Hancur
  3. 8 Langkah Mudah Sukses Menjadi Social Media Influencer

 

Mobil nggak cuma untuk memenuhi kebutuhan mobilitas pribadi saja. Daripada nggak produktif, lebih baik kamu menjadikannya sebagai instrumen investasi yang meningkatkan penghasilan. Hitung-hitung untuk jadi tabungan hari tua atau jadi modal untuk beli properti.