SWARA – Rasa bosan bisa menghampiri siapa saja dan dalam urusan apa saja, nggak terkecuali dalam pekerjaan. Pasti ada saja momen di mana kamu sudah nggak ada semangat kerja. Penyebabnya beragam. Bisa karena nggak cocok dengan pekerjaan, teman kerja, atau lantaran timbal balik yang didapatkan dari kantor hanya segitu-segitu saja.
Kalau sudah merasakan hal seperti itu, lumrah rasanya kamu menganggap resign jadi solusi. Masalahnya, proses resign kadang kala menimbulkan persepsi negatif. Berikut adalah empat cara resign dengan baik dan benar sebagaimana dilansir dari Gentlemancode.
Â
Artikel Terkait: Hal yang Harus Kamu Tahu Seputar Dunia Kerja
- Work Skill yang Harus Dimiliki Perempuan 20 Tahun Agar Sukses di Usia 30 Tahun
- Kelebihan dan Kekurangan Personality Test DISC Si Influence
- Hindari 6 Kebiasaan Ini Agar Nggak Merasa Stuck di Kantor
1. Beri tahu yang berwenang
Berbeda dengan sekolah atau kuliah, kebanyakan orang nggak memiliki hubungan yang cukup dekat dengan rekan-rekan kerjanya. Terlebih kalau perusahaannya memiliki jumlah karyawan yang banyak.
Kalau sudah mantap resign, orang pertama yang harus mendengar keputusan itu adalah atasanmu langsung. Dia akan memberi tahumu langkah-langkah yang harus kamu lakukan untuk melanjutkan pengajuan resign.
2. Jangan sembunyikan alasan utamamu
Kalau kamu resign dengan merahasiakan alasanmu, tentunya banyak pihak yang akan bertanya-tanya. Apalagi kalau kamu melakukannya secara mendadak.
Beri tahu saja alasan kenapa kamu resign dari pekerjaan kepada teman kantormu. Hal tersebut akan membuatmu terhindar dari rumor atau berita-berita yang nggak sedap.
3. Jangan menyalahkan pihak kantor
Hindari pernyataan yang secara nggak langsung menyerang kantormu atas keputusanmu untuk resign. Karena dengan begitu, secara nggak langsung kamu menyinggung atasanmu. Bukan nggak mungkin dia akan menganggap itu sebagai serangan pribadi yang akhirnya merusak hubungan kalian.
Contohnya kamu mengeluh gaji dan tunjangan yang kamu dapatkan nggak sesuai dengan beban pekerjaan yang diberikan. Atasanmu mungkin saja menganggap kalau itu adalah sindiran bahwa dia pelit dan nggak memikirkan kesejahteraan para karyawannya.
Usahakan alasan resign yang kamu berikan karena faktor internalmu saja. Seperti ingin meraih personal goal di tempat lain, ingin mencoba bidang pekerjaan lain, mencari kantor yang lebih dekat dengan rumah, atau sejenisnya. Alasan yang pribadi akan membuat atasan dan rekan kantormu nggak terlalu memusingkannya dan mereka akan tetap mendukungmu.
Artikel Terkait: Yuk, Raih Kesuksesan di Tempat Kerja!
- 8 Langkah Sukses di Tempat Kerja Setelah Lama Berhenti Bekerja
- 8 Cara Menghadapi Karyawan yang Usianya Lebih Tua dari Kamu
- Ini 10 Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Cocok untuk si Kutu Buku
4. Terakhir, ceritakan dengan rekanmu
Setelah semua proses pengunduran dirimu resmi dilakukan, barulah kamu ceritakan hal tersebut kepada rekan kantormu. Hal ini akan membuat mereka nggak terkejut sesudahnya dan tetap tenang bekerja di situ.
Jangan lupa ucapkan terima kasih kepada rekan-rekanmu. Hal tersebut menunjukkan bahwa walaupun kamu ingin meninggalkan mereka, kamu tetap menghargai mereka. Kamu bisa katakan kalau kamu bukannya pergi jauh, tapi cuma pindah kantor atau pindah kota saja.
Inti dari keempat poin di atas adalah kamu harus tetap menimbulkan kesan yang baik kepada rekan kantormu maupun atasanmu. Jangan sampai semua yang sudah kamu lakukan di kantormu itu hilang karena cara kamu melakukan resign salah. Usahakan juga setelah kamu sudah berpindah tempat kerja, kamu rutin melakukan kontak dengan mereka. Sekadar menanyakan kabar kabar dan kondisi mereka sudah cukup untuk menjalin hubungan yang baik.
Baca juga tujuh alasan kenapa kamu jangan sampai resign dari kantor karena alasan-alasan ini di sini ya!
Artikel ini ditulis oleh: