SWARA- Pernikahan adat selalu memberi kesan yang nggak terlupakan. Manis, khusyuk, dan memukau. Salah satu pernikahan adat yang menurut saya memukau adalah Adat Melayu, Riau.

 

Sebagai sebuah prosesi pemersatu dua keluarga, pernikahan bangsa Melayu enggak pernah lepas dari keberagaman aspek sosial. Keberagaman membuat entitas dalam pernikahan selalu bervariasi. Suku bangsa, agama, kelas sosial dalam sebuah rangkaian prosesi pernikahan menjadi hal yang manis untuk dikenang seumur hidup.

 

Di Riau, adat pernikahan juga menarik untuk ditilik. Memerhatikan setiap proses dalam kehidupan, mulai dari dalam kandungan, lahir, masa bayi, masa kanak, remaja, beranjak dewasa, hingga waktu kembali ke pangkuan Sang Maha Kuasa. Inilah yang membuat adat pernikahan Melayu Riau bermakna sangat dalam. Penasaran apa saja?

 

Artikel Terkait: Mempersiapkan Pernikahan yang Sudah Dekat

  1. 6 Topik Pembicaraan yang Bisa Bikin Kita Akrab dengan Calon Mertua
  2. Apakah Menikah dengan Orang Asing Semudah Itu?
  3. Pilih Beli Rumah Sebelum atau Sesudah Menikah?

 

1. Merisik

Berasal dari kata risik yang berarti menyelidiki. Merisik dalam perkawinan adat Riau merupakan tahapan penyelidikan terhadap seorang gadis. Ini perlu dilakukan oleh pihak keluarga laki-laki untuk menentukan layak atau tidaknya mempelai menjadi calon menantu.

 

Sang aktor investigasi di sini biasanya adalah perempuan paruh baya, berusia 40 tahun ke atas yang disebut “tukang perisik”. Ia ditugaskan untuk menyelidiki calon mempelai perempuan secara diam-diam.

 

2. Merasi

Merupakan kegiatan meramal, Merasi adalah tahap untuk menilai keserasian kedua mempelai. Kegiatan ini biasanya dilangsungkan melalui seorang perantara yang sudah ahli dan terbiasa untuk ditugasi mencarikan jodoh. Sang pencari jodoh/peramal tersebut akan ditugaskan untuk memberikan pendapatnya terkait kecocokan kedua mempelai.

 

3. Meminang

Tahapan berikutnya adalah prosesi meminang. Pihak keluarga laki-laki akan meberitahu keluarga perempuan mengenai kedatangan utusannya untuk melakukan peminangan. Pihak wanita akan menunggu sambil melakukan beberapa persiapan, seperti Tepak Sirih sebagai pertanda keikhlasan menanti dan mengharapkan lancarnya perundingan.

 

4. Mengantar tanda

Tahapan ini dilakukan setelah pinangan diterima oleh keluarga perempuan. Inilah sebuah tanda bahwa ikatan janji pernikahan antara kedua belah pihak sudah dibuat. Di tahap ini kedua keluarga mulai merencanakan waktu pelaksanaan perkawinan.

 

Artikel Terkait: Mengatur Keuangan untuk Menikah

  1. 7 Tips Mengejar Waktu Nikah dalam 6 Bulan, Berani Buktikan?
  2. Modal Nikah dan Usaha, Nasabah Ini Memilih Pinjaman KTA Tunaiku
  3. Pentingkah Punya Tabungan Bersama Setelah Menikah? Perhatikan 7 Hal Ini!

 

5. Mengantar belanja

Prosesi antar belanja pada hakikatnya adalah kedatangan utusan pihak keluarga calon laki-laki untuk menyerahkan uang belanja sebagai lambang gotong royong dan kebersamaan. Tujuan lain, mereka juga ingin membantu pihak perempuan melaksanakan pergelaran pernikahan.

 

Nah itulah beberapa proses pernikahan adat Melayu, Riau. Prosesnya saja penuh makna, apalagi saat hari pernikahannya!

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!

 

Tunaiku   HENDRATANU WIJAYA

 

Mobile Site CTA