SWARA – Sudah rahasia umum ketika kamu ingin melangkah lebih serius di hubungan, pasti akan banyak tugas dan pekerjaan rumah yang baru. Apalagi kalau pacarmu anak kesayangan mamanya. Wah nambah repot, deh, PDKT ke camer. Cara memulai komunikasi sama orang tua pacar juga nggak semudah ke lingkungan pertemanan pacar atau ke kakak-adiknya.
Ya namanya juga proses, nggak bisa kamu hindari. Namun, jangan takut sama fase PDKT camer ini, ya. Pilih topik yang tepat biar obrolan kamu dan camer bisa nyambung tanpa terkesan sekadar cari muka. 6 topik di bawah ini bisa kamu jadikan pilihan buat bahan ngobrol pas ketemu camer.
Artikel Terkait: Mau Tinggal di Mana Setelah Menikah?
- Pilih Beli Rumah Sebelum atau Setelah Menikah?
- Pengantin Baru ingin Cepat Punya Hunian? Ini Dia 3 Cara Ampuhnya!
- Buat Kamu yang Berencana Mengajukan KPR, Simak 5 Mitos KPR Berikut Ini!
1. Tanyakan sifat khas anaknya
Bertahun-tahun pacaran, pasti ada saja sifat pacarmu yang luput dari penglihatan. Pengalaman saya, ngobrol sama ibu pasangan cukup membantu mengenal lebih dalam karakter pacar. Misalnya, pacar sabar banget saat menghadapi permintaanmu. Namun, saat ngobrol dengan ibunya, ternyata sifat dasarnya nggak sesabar itu. Bisa jadi, perubahan itu justru muncul saat sama kamu…
Meski begitu, jangan senang dulu. Soalnya, kamu perlu tahu hal apa, sih, di rumah yang sulit dikompromi oleh si pacar. Secara nggak langsung, kamu juga menghargai orang tua pasangan. Bagaimanapun, mereka lebih tahu dan kenal sama pacarmu.
2. Cari tahu kultur atau kebiasaan di keluarga pasangan
Misalnya, budaya melewati malam tahun baru keluarga pacarmu ternyata harus keluar kota atau keluar negeri. Sementara keluargamu, kumpul keluarga besar di rumah nenek. Hal-hal seperti ini yang perlu banget kamu tahu. Jadi, sudah bisa menyiasati prioritas saat menikah nanti.
3. Menawarkan diri bantu acara keluarga
Kalau poin 2 Sudah bisa dibicarakan dengan nyaman, biasanya kamu jadi tahu, nih, celahnya di mana. Jadi, bisa kasih ide untuk acara liburan keluarga atau sekadar buka bersama saat bulan puasa. Jangan lupa tawarkan diri untuk membantu acara keluarga. Biasanya, cara ini cukup ampuh biar makin akrab sama camer. Namun, pastikan kamu melakukannya dengan tulus, ya
4. Yakinkan posisi calon mertua nggak bakal berubah
Biasanya, camer dari pihak cowok perlu diyakinkan kalau posisi kamu nanti nggak mengancam eksistensi seorang ibu di kehidupan anak laki-lakinya. Tambah parah kalau pacarmu anak cowok satu-satunya di keluarga dan disayang banget. Semua yang sedang bergumul hal ini sama-sama katakan….aduuh.
Sabar-sabar, deh, untuk kasih penjelasan biar si ibu legowo anaknya menikah dan punya perempuan lain yang juga jadi prioritas. Memang, sih, mungkin agak aneh dan susah memulainya. Namun, hal ini perlu banget biar kamu jadi lebih dekat dan camer sayang ke kamu seperti anaknya sendiri.
5. Kasih pengertian soal rencana punya anak
Kamu yang masih terikat kontrak kerja atau yang sudah sepakat sama untuk menunda momongan, perlu berbagi cerita ini ke camer. Susah juga kalau camer kamu menganut prinsip “nikah kan buat punya anak, kok ditunda”. Selain buat bikin makin akrab, kamu juga nggak bakal terbeban tiap ketemu camer atau pas sudah nikah nanti kumpul sama mertua.
Jangan lupa, mertua juga bakal jadi orang tua yang perlu dihargai keberadaannya. Salah satu cara menghargainya, ya, dengan ajak mereka komunikasi soal rencana kalian.
Artikel Terkait: Persiapan Pesta Pernikahan dan Variasi Bujetnya
- Biaya Menikah di Gedung dan Kebun, Mana yang Lebih Murah?
- Cara Kreatif Menekan Bujet Pernikahan untuk 10 Jenis Pengeluaran Berikut
- 5 Tips Bikin Pre-Wedding yang Murah Meriah tapi Berkesan
6. Diskusi soal konsep pernikahan
Nah ini yang paling bikin cemas. Bagaimanapun, konsep pesta dan proses nikahan harus melibatkan orang tua dan calon mertua. Topik ini sedap banget dijadikan bahan diskusi. Apalagi, umumnya orang tua pasti ingin dilibatkan soal konsep nikahan. Mereka merasa sudah lebih dulu melalui proses persiapan nikah dan berpengalaman dengan lika-likunya.
Kamu nggak bisa lari atau sembunyi dari camer dan susun sendiri semuanya. Jangan sampai, saat sudah dekat hari H atau sudah tunangan, rencana jadi berantakan lantaran satu pihak ngotot dengan sebuah konsep. Terbuka saja sama saran camer. Toh, nggak semua harus diikutin selama konsepmu tetap mereka terima dan nggak lebih rumit pelaksanaannya.
Bersyukurlah kalau camer kamu nggak terlalu meributkan konsep pesta yang cuma sehari itu, tapi tetap buka komunikasi ya dengan mereka. Pasti calon mertua senang, deh, kalau ditanya pendapatnya.
Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga! Pinjaman dari 2-15 juta yang dapat diangsur mulai 6-15 bulan.
SHELY NAPITUPULU