Biaya hidup di Jakarta memang menjadi momok menakutkan bagi calon perantau. Apalagi, bagi mereka yang berencana untuk mengadu nasib atau mencari kerja di ibu kota negara Indonesia ini.

 

Momok menakutkan ini bahkan menjadi pertimbangan bagi mereka yang memutuskan menetap di Jakarta. Kesannya, tinggal di Jakarta maka siap-siap untuk boncos tiap bulan. Apalagi, jika gajimu hanya UMR.

 

Namun, bisakah kita mengadopsi gaya hidup tertentu agar bisa hemat di Jakarta? Yuk, baca terus artikel ini sampai akhir.

 

Biaya hidup di Jakarta termahal di Indonesia

 

Jakarta (Pixabay)

 

Dilansir dari Kompas, Badan Pusat Statistik memberikan data bahwa Jakarta adalah kota dengan tingkat biaya hidup termahal di Indonesia.

 

Jakarta yang merupakan pusat bisnis sekaligus ibu kota negara memiliki rata-rata pengeluaran perkapita sebesar Rp4.446.000.

 

Hal ini tentu tidak mengherankan jika melihat Jakarta. Kota ini adalah tempat di mana banyak penduduk dari berbagai pelosok yang berkumpul untuk bekerja. Belum lagi, gaya hidup di Jakarta cenderung tinggi. Faktor-faktor inilah yang membuat Jakarta menjadi kota termahal di Indonesia.

 

Rincian biaya hidup di Jakarta

 

biaya hidup jakarta
Anggaran (Pixabay)

 

Bagi kamu yang masih menerawang, berapa sih biaya hidup di Jakarta? Memangnya apa saja yang normalnya dikeluarkan oleh masyarakat yang tinggal di Ibu Kota Indonesia itu? Berikut akan kami berikan rinciannya.

 

Biaya makan sehari-hari

 

Hal yang paling pokok untuk hidup adalah makan. Tentu, ini menjadi faktor pertama yang harus kita bahas.

 

Biaya makan sehari-hari di Jakarta tentunya tidak semurah yang ada di daerah pelosok. Rata-rata biaya makan sehari-hari di Jakarta skala warteg adalah Rp20 ribu sekali makan.

 

Jadi, normal makan seseorang adalah 3 kali sehari. Berarti total pengeluaran untuk makan sehari adalah Rp20 ribu x 3 kali = Rp60 ribu. Total pengeluaran untuk makan selama sebulan rata-rata Rp1.8 juta.

 

Biaya tempat tinggal

 

Dilansir dari berbagai sumber, biaya tempat tinggal di Jakarta untuk kontrak atau kosan rata-rata Rp1,5 juta per bulan.

 

Jadi, jika kamu ingin tinggal setahun saja di sana, jumlah total yang harus kamu keluarkan minimal Rp18 juta. Belum untuk biaya lain seperti listrik, air, dan pengeluaran tambahan jika harga kosnya akan naik.

 

Kamu ingin membeli rumah? Tentu saja kamu harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi lagi. Rata-rata berdasarkan informasi, rumah di Jakarta hampir bernilai di atas Rp500 juta.

 

Baca juga:

Cara Menghitung Biaya Bangun Rumah 2 Lantai

Tips Cara Mengatur Keuangan Anak Kos yang Dijamin Hemat!

3 Tips Hemat untuk Anak Rantau, Anti Kantong Bolong di Akhir Bulan!

 

Biaya transportasi

 

Biaya transportasi di Jakarta itu beragam, bergantung jarak tempuh tempatmu dengan kantor atau tempat kerja. Besarnya biaya transportasi juga tergantung jenis kendaraan yang akan kamu pakai.

 

Jika kamu tidak memiliki kendaraan pribadi, maka opsi yang akan kamu gunakan seperti dilansir dari Lancar.id adalah sebagai berikut:

  • Bus Transjakarta : Rp3.5 ribu x 22 (hari kerja) x 2 (PP) = Rp 154.ribu/bulan.
  • Commuter line : Rp6 ribu (tarif Bogor – Jakarta) x 22 (hari kerja) x 2 (PP) = Rp 264 ribu/bulan.
  • MRT : Rp14 ribu (tarif maksimal) x 22 (hari kerja) x 2 (PP) = Rp616 ribu/bulan
  • Biaya ini belum termasuk biaya transportasi online dengan rata-rata Rp9 ribu per km

 

Biaya hiburan dan lain-lain

 

Semua orang pasti butuh hiburan. Apalagi tinggal di Jakarta yang penuh dengan hiruk-pikuk kesibukan. Sejenak, pasti kamu akan lelah dan berpikir untuk mencari hiburan, entah jalan-jalan atau apapun itu.

 

Nah, tentu dengan hiburan pasti kamu akan mengeluarkan biaya lagi. Sebenarnya, biaya hiburan dan lainnya ini tergantung pribadi masing-masing. Apakah ingin hiburan yang wah atau biasa saja.

 

Normalnya, biaya hiburan di Jakarta boleh dialokasikan sebesar Rp500 ribu per bulan, sudah cukup.

 

Tips hemat hidup di Jakarta

 

bicycle (Pixabay)

 

Lalu, apakah dengan hidup di Jakarta sudah pasti akan boros? Tentu saja tidak, dan bergantung dengan pribadi masing-masing.

 

Ada pepatah yang mengatakan, bukan biaya hidup yang membuat orang kelabakan dalam mengatur uang, akan tetapi gaya hidup. Di tempat mana pun, jika kamu mengadopsi gaya hidup tinggi, maka sudah pasti akan boros. Namun, jika kamu pandai untuk berhemat, maka di mana pun, kamu akan tetap bisa struggling.

 

Ada beberapa tips hemat hidup di Jakarta yang bisa kamu lakukan, yakni:

 

1. Menghemat anggaran makan

 

Bukan untuk melarang kamu makan. Tapi, kamu bisa pandai dalam menghemat anggaran makan jika kamu bisa memasak sendiri di rumah atau kosan.

 

Belanja bahan makan di pasar dan memasaknya di kosan tentu akan menghemat biaya hidupmu. Bahkan, dengan 1 juta pun kamu bisa bertahan hidup sebulan. Dibandingkan dengan makan di luar, kamu bisa menghemat ratusan ribu, bukan?

 

2. Cerdas menentukan jenis transportasi

 

Jika kamu mampu membeli kendaraan pribadi, lebih baik untuk membeli motor agar hemat pengeluaran.

 

Tapi kalau tidak bisa jangan dipaksakan, kamu bisa memilih jenis transportasi dengan cermat. Ada banyak fasilitas transportasi di Jakarta yang cukup hemat, meskipun agak ribet untuk prosesnya.

 

Jangan langsung memakai kendaraan ojek online yang memakan biaya 8-10 ribu per km. Itu pasti akan membuatmu boncos habis.

 

Gunakan commuterline, bus transjakarta, atau sejenisnya.

 

3. Shopping dan hiburan lainnya

 

Kurangi gaya hidup, jajan dan hiburan lainnya bisa kamu kurangi saat tinggal di Jakarta, kurangi nongkrong yang tidak jelas, membeli kopi di coffee shop tiap hari, atau hal lainnya. 

 

Pastikan bahwa gaya hidup sesuai dengan kebutuhan. Jangan terlalu gampang tergiur dengan trend yang tiada habisnya. Hal ini tentu saja akan menghemat pengeluaranmu secara drastis.

 

Biaya hidup di Jakarta memang terbilang mahal. Namun, bisa diminimalisir dengan tips-tips tertentu. Kamu bisa mengikuti berbagai saran di atas atau pun mencoba mencari tips hemat lainnya sesuai pengalamanmu. Selamat mencoba!