SWARA – Bagi kamu yang baru saja lulus dan masih bingung memilih jurusan, kamu bisa mempertimbangkan jurusan Ilmu Perpustakaan.
“Di Ilmu Perpustakaan ngapain ya? Jadi penjaga perpustakaan?” Pertanyaan ini lazim ditanyakan oleh banyak orang yang belum tahu bagaimana prospek kerja dengan berkuliah di jurusan ini. Program studi Ilmu Perpustakaan dianggap membosankan dan memiliki lapangan kerja yang sempit.
Informasi selalu berkembang
Padahal, informasi akan selalu berkembang, mulai dari berbasis kertas hingga digital. Ke depannya, tenaga pustakawan selalu dibutuhkan di perpustakaan sekolah, mulai SD hingga bangku perkuliahan.
Sayangnya, prodi ini termasuk langka di Indonesia. Beberapa Perguruan Tinggi Negeri seperti UI, UGM, Universitas Airlangga, Unpad, dan UB memang membuka jurusan ini. Namun prodi Ilmu Perpustakaan bukanlah jurusan favorit bagi siswa SMA.
Secara teori, mahasiswa Ilmu Perpustakaan akan mempelajari hal-hal teknis terkait pengelolaan infromasi, pendataan buku perpustakaan, hinga manajemen aset digital. Ada banyak sekali objek yang dipelajari dalam Ilmu Perpustakaan. Mulai dari SDM, administrasi, pemasaran, keuangan, hingga perilaku pemustaka.
Yang perlu diingat, setiap kampus memiliki fokusnya masing-masing. Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Brawijaya memiliki kekhususan kajian pada aspek administrasi perpustakaan dan arsip. Untuk itu, program studi ini termasuk dalam Fakultas Ilmu Administrasi (FIA).
Artikel terkait:
Ingin Menjadi Arsitek? Intip Biaya Selama Berkuliah Arsitektur di Sini!
Meski Sepi Peminat, tapi 9 Jurusan Kuliah Ini Punya Peluang Besar Jadi PNS
Ingin Lanjut Kuliah di Sekolah Kedinasan? Ini 5 Sekolah Kedinasan yang Bisa Kamu Coba & Syarat Masuk
Di Universitas Airlangga, karena berfokus pada manajerial perpustakaan, prodi ini masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP). Sedangkan Universitas Padjajaran (Unpad) memiliki konsentrasi pada aspek komunikasi dan pemasaran perpustakaan sehingga jurusan ini masuk di Fakultas Ilmu Komunikasi. Sedangkan di Universitas Indonesia (UI), fokus pada teknologi informasi dan organisasi informasi.
Prospek kerja sangat luas
Ternyata, pustakawan tidak hanya menjaga atau menata buku, kan? Kamu juga bisa mengembangkan perpustakaan tradisional ke arah digital sehingga mengikuti perkembangan zaman. Seorang pustakawan juga dituntut memiliki kemampuan untuk memahami informasi. Dalam perkembangannya, pustakawan tidak hanya harus piawai dalam mengorganisasikan buku, tapi juga memberi rekomendasi kepada para periset.
Berbagai mata kuliah yang ditawarkan oleh jurusan ini juga bisa diterapkan ke dalam dunia kerja. Misalnya, mata kuliah desain dan perencanaan ruang perpustakaan. Mata kuliah ini mengajarkan mahasiswa untuk mendesain interior perpustakaan agar indah namun fungsional. Skill ini sangat bisa ditawarkan ke sekolah-sekolah, bisa menjadi sampingan juga!
Prospek bekerja di bidang lain
Kata siapa kamu tidak bisa bekerja di bidang lain? Ilmu Perpustakaan memiliki jangkauan yang sangat luas dan sangat mungkin bagi kamu untuk mengeksplor bidang pekerjaan lain. Lulusan Ilmu Perpustakaan tidak hanya dapat bekerja sebagai pustakawan, namun juga terserap ke industri teknologi.
Pernah mendengar Senayan Library Management System (SLiMS)? Aplikasi ini adalah karya dari lulusan Ilmu Perpustakaan. Dilansir dari SWA, dalam dua tahun SliMS berkembang pesat. Mengutip Hendro, Per April 2009 SLiMS sudah dipakai oleh 500 ribu pengguna. Program digunakan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Tak hanya itu, SliMS juga dipakai di berbagai perpustakaan di luar negeri seperti di Banglasdeh, Thailand dan Italia. Tim pengembang SLiMS yang dipimpin Arie dan Hendro pun sering diundang sebagai konsultan untuk membangun perpustakaan digital di dalam negeri dan luar negeri.
Jurusan Ilmu Perpustakaan adalah jurusan yang menarik, namun masih belum banyak peminatnya. Padahal prospek kerjanya menarik, bukan? Ternyata, kuliah di Ilmu Perpustakaan tidak selalu menjadi pustakawan, kan?