SWARA – Â Tren menikah muda saat ini sedang mewabah. Namun ironisnya angka perceraian juga meningkat pesat. Apa yang menyebabkan ini terjadi? Benarkah ada hubungannya menikah muda dengan angka perceraian yang meningkat? Kali ini saya akan membahas tentang permasalah perceraian yang terjadi di usia pernikahan yang tergolong masih sangat muda dan berapa umur yang tepat untuk menikah. Yuk, lanjut baca artikelnya!
Kasus perceraian yang cepat terjadi
Nggak jarang kita menonton infotainment yang menayangkan berita perceraian selebriti yang usia pernikahannya kurang dari satu tahun. Sungguh ironis memang mengingat pesta pernikahan yang dilakukan besar-besaran, sehingga stereotip yang muncul di kalangan selebriti kawin cerai dengan cepat adalah hal biasa.Â
Namun, sebenarnya hal ini juga sering terjadi di sekitar kita, lho. Jika dicermati penyebab yang paling sering menjangkit pasangan yang cepat cerai adalah belum saling mengenal karena pacaran atau pendekatan yang singkat, nggak memahami banyak sifat pasangan, masalah ekonomi, dan adanya orang ketiga.
Bahkan pasangan zaman sekarang sudah nggak pikir panjang saat akan bercerai. Mereka menganggap sebelum anak tumbuh besar nggak ada salahnya untuk cepat-cepat cerai. Selagi usia masih muda juga masih ada kesempatan untuk membangun kembali bahtera rumah tangga yang lebih baik dengan orang lain yang lebih cocok.
Artikel Terkait: Tips Pernikahan
- Jika Belum Siap Mental, Ini 4 Dampak Negatif dari Menikah Muda
- 7 Cara Mudah Siapkan Dana Menikah dalam Jangka Waktu Satu Tahun
- 5 Alasan Cinta Dapat Memudar Setelah Menikah, Ini Kiat dan Solusinya
Usia ideal untuk menikah
The Institute of Family Studies yang berada di Amerika melakukan sebuah penelitian untuk melihat usia berapa idealnya seseorang menikah. Setelah dilakukan penelitian dan diurutkan mana usia yang tingkat perceraiannya paling tinggi hingga paling rendah didapatkan data bahwa usia 30-35 tahun adalah usia paling tepat untuk menikah karena tingkat perceraiannya paling rendah dibanding rentang usia lainnya. Sedangkan yang angka perceraiannya paling tinggi adalah pernikahan dengan usia di bawah 20 tahun.Â
Jika kamu yakin dengan penelitian ini, menikah di usia 30-35 tahun adalah pilihan yang paling tepat. Finansial sudah jauh lebih baik dan kedewasaan serta ego sudah lebih stabil di usia tersebut sehingga pernikahan lebih langgeng.
Â
Menikah muda tak masalah asal sudah memiliki kedewasaan
Hal yang menentukan langgengnya usia pernikahan adalah tingkat kedewasaan individu. Pada penelitian di Amerika, diambil rata bahwa di usia 30-35 tahun pasangan sudah memiliki kedewasaannya masing-masing sehingga angka perceraian menjadi rendah.Â
Jika kamu ingin menikah muda sebenarnya juga nggak apa-apa, asalkan kamu dan pasangan sudah memiliki kedewasaan individu. Kedewasaan ini akan sangat bermanfaat saat kamu menemui masalah dengan pasanganmu.
Artikel Terkait: Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menikah
- Apakah Menikah dengan Orang Asing Semudah Itu?
- 3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Menikah
- Tips Atur Keuangan untuk Menikah dengan Pinjam Uang Online Cepat
Menikah muda dikhawatirkan ada fase hidup yang belum terisi
Umumnya kedewasaan seseorang bisa bertambah seiring usia yang bertambah, sehingga menikah muda dikhawatirkan memang kedewasaan yang dimiliki belum sempurna. Ibaratnya ada sebuah tantangan kehidupan yang belum diselesaikan di masa lajang namun sudah harus membina rumah tangga yang levelnya lebih sulit daripada tantangan kehidupan saat masih sendiri.Â
Inilah mengapa tantangan kehidupan tersebut harus diselesaikan dulu sembari usia bertambah sebelum memutuskan menikah.
Membahagiakan diri sendiri dulu baru membahagiakan orang lain
Kebutuhan akan menikah zaman sekarang sudah bergeser, khususnya bagi perempuan. Jika zaman dulu perempuan menikah agar dirinya merasa aman baik secara individu maupun finansial, zaman sekarang menikah lebih untuk mencari kebahagiaan karena keamanan dan finansial bisa dicari secara mandiri.Â
Namun, yang menjadi masalah adalah seseorang yang dipilih belum mampu untuk membahagiakan orang lain karena kebahagiaan untuk dirinya sendiri yang belum terpenuhi sehingga lagi-lagi perceraian menjadi jawaban untuk mengakhiri hubungan pernikahan.
Itulah hal-hal yang perlu kamu tahu tentang hubungan menikah muda dengan tingginya angka perceraian. Bagaimanapun, menikah adalah salah satu penyempurna kehidupan dan sebuah ibadah yang wajib dilakukan sehingga hubungan pernikahan sudah sebaiknya untuk selalu dijaga.