SWARA – Seperti yang sedang ramai belakangan ini, sedang terjadi sebuah kehebohan di Singapura karena ditemukannya virus monkeypox atau biasa juga disebut sebagai cacar monyet. Hal ini juga menjadikan Singapura sebagai negara pertama di Asia yang melaporkan adanya virus monkeypox.
Virus ini sebenarnya banyak ditemukan di daratan Afrika, khususnya Afrika Tengah dan Afrika Barat. Umumnya penyakit ini akan tersebar di wilayah yang manusianya berinteraksi langsung dengan hewan yang berpotensi sudah terjangkit virus ini.
Penyakit ini sebenarnya bukanlah sebuah penyakit baru, sebab kasus cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1970 di Kongo. Pada saat itu ada seorang anak berusia 9 tahun yang terkena virus monkeypox ini.
Artikel Terkait: Ragam menarik tentang penyakit
- Musim Pancaroba, Ini 5 Penyakit yang Harus Kamu Waspadai
- Penjelasan Tentang Momnesia: Penyakit Sering Lupa Saat Hamil
- Cara Terbaik untuk Lindungi Anak dari Penyakit Menular di Luar Rumah
Sekilas tentang cacar monyet
Cacar monyet atau monkeypox disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus ini bisa berkembang di hewan dan juga manusia. Selain itu, virus ini juga tergolong ke dalam virus yang cukup langka.
Penyakit cacar monyet pertama yang ditemukan di luar Afrika yaitu pada tahun 2003 di Amerika Serikat. Pada saat itu, diindikasi telah terjadinya infeksi virus dari anjing padang rumput peliharaan ke pasien yang tertular.
Anjing-anjing tersebut rupanya telah terinfeksi oleh tikus Afrika yang diimpor ke Amerika Serikat.
Gejala-gejala yang biasa terjadi pada kasus cacar monyet tidak jauh berbeda dengan gejala infeksi virus lain, yang setelahnya akan diikuti dengan gejala yang lebih spesifik. Gejala-gejala tersebut antara lain, demam, sakit kepala, tubuh menjadi lemas, sakit pada otot dan sendi, ruam kulit, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Penularan penyakit cacar monyet
Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui beberapa cara, yaitu bisa melalui hewan dan manusia. Kedua cara tersebut pada umumnya menularkan penyakit dengan cara kontak langsung pada orang atau pasien.
Pertama, untuk penularan dari hewan ke manusia bisa melalui beberapa cara berikut ini:
- Gigitan hewan yang terinfeksi. Hewan yang mungkin menularkan cacar monyet pada manusia adalah monyet, tikus, dan tupai.
- Konsumsi daging hewan yang terinfeksi.
- Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Kedua, untuk penularan antarmanusia bisa melalui beberapa cara. Khusus penularan antarmanusia, caranya adalah melalui droplet infection (air liur), berikut penjelasan selengkapnya:
- Kontak langsung dengan manusia yang terinfeksi.
- Kontak langsung pada suatu benda yang telah terkena cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Termasuk pula berbagi makanan dan minuman dengan orang yang terinfeksi.
Cara mencegah penyakit cacar monyet pada manusia:
- Hindari kontak langsung (baik dengan hewan yang terinfeksi maupun manusia yang teah terinfeksi)
- Bisa gunakan smallpox vaccine untuk orang-orang yang berisiko tinggi terkena monkeypox.
Artikel Terkait: Ragam menarik tentang penyakit
- Ibu Perlu Waspada, Penyakit Ini Mudah Sekali Menyerang Anak-Anak
- Milenial, Yuk Benahi Pola Hidupmu untuk Menghindari 5 Penyakit Ini!
- Kenali Computer Vision Syndrome, Penyakit Akibat Lama Menatap Komputer
Cara mengobati penyakit cacar monyet pada manusia:
Sebenarnya, hingga kini belum ditemukan cara pengobatan yang efektif untuk kasus cacar monyet. Namun, berikut ini adalah beberapa jenis pengobatan jika sudah mengalami gejala cacar monyet:
- Obat analgesik dan antipiretik (penurun demam, nyeri, dan sakit kepala).
- Istirahat total.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai penyakit cacar monyet atau monkeypox. Disarankan untuk saat ini kamu tidak melakukan perjalanan ke negara yang sedang ditemukan virus tersebut, agar terhindar dari penyakit langka ini.
Selain itu, tetap jaga kebersihan tubuh dan juga kebersihan lingkungan agar terhindar dari berbagai macam jenis virus atau bakteri.
Dhandy Dwi Yustica