SWARA – Sebagai investor pemula, saya mengalokasikan uang dalam berbagai bentuk investasi. Saya memilih untuk mendepositokan sebagian besar uang, membeli beberapa gram emas batangan, serta menyisihkan sebagian di instrumen saham. Meskipun saya memilih investasi low risk, kemungkinan untuk rugi akan selalu ada.

 

Kamu pasti sering mendengar istilah “don’t put all your eggs in one basket”. Pepatah tersebut benar adanya. Jika semua telur ditaruh dalam satu keranjang lalu keranjangnya jatuh, maka telur-telurnya akan pecah semua. Begitu juga dalam investasi, jangan alokasikan seluruh aset pada satu instrumen investasi. Ini biasa disebut dengan diversifikasi.

 

Diversifikasi adalah proses mengurangi risiko investasi dengan melakukan investasi pada beberapa instrumen berbeda. Diversifikasi menjadi salah satu strategi investasi yang ampuh dalam memaksimalkan keuntungan. Untuk mempermudah diversifikasi portofolio investasi, simak langkah-langkah berikut ini, yuk!

 

Artikel Terkait: Serba-serbi Investasi

  1. Pahami 5 Risiko Ini Sebelum Berinvestasi Unit Link!
  2. Sebelum Investasi Properti, Kenali Dulu Istilah yang Sering Digunakan Berikut Ini!
  3. Apakah Perlu Melakukan Diversifikasi Investasi?

 

1. Kenali ragam aset investasi

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memahami macam-macam aset investasi. Aset ini terdiri dari aset fisik, aset kertas, dan bisnis. Aset fisik misalnya emas, batu permata, tanah, ruko, dan apartemen. Aset kertas misalnya tabungan, deposito, saham, dan obligasi. Seadangkan untuk bisnis, misalnya bisnis online dan waralaba.

 

Kamu bisa membandingkan keunggulan dan kekurangan masing-masing bentuk investasi. Kemudian, carilah investasi terbaik sesuai kebutuhanmu.

 

2. Pahami risk tolerance

Setiap investasi pasti memiliki risiko. Kamu pasti kerap mendengar istilah High Risk High Return. Jika sebuah investasi berisiko tinggi, maka akan berpotensi mendapatkan hasil yang tinggi pula. Nah, diversifikasi ada untuk menekan risiko dalam berinvestasi tersebut.

 

Ketika membahas risk tolerance, yang dirujuk sebenarnya adalah batasan tingkat yang bisa kamu terima dan batas minimum risiko yang bisa diambil. Kalau ingin berinvestasi dengan risiko kecil, kamu bisa memilih investasi seperti deposito. Sedangkan kalau pandai mengamati harga pasar, berani mengambil risiko yang lebih besar, serta menginginkan return tinggi, kamu bisa berinvestasi saham dan bisnis waralaba.

 

3. Tentukan target aset yang siap diinvestasikan

Sesuaikan antara tujuan finansial dan risk tolerance dengan target investasi yang ingin kamu capai, sehingga mempermudah dalam memperluas portofolio. Investor yang ingin mendapatkan profit tinggi tentu akan membutuhkan dana awal yang tinggi pula.

 

Hitung berapa dana yang akan kamu keluarkan untuk investasi ini. Bagi dana tersebut ke dalam beberapa instrumen investasi yang akan kamu pilih. Jangan lupa sisihkan sebagian dana cadangan untuk berjaga-jaga dalam kondisi darurat, ya!

 

4. Tentukan waktu dengan tepat

Dalam berinvestasi, momentum merupakan hal yang sangat krusial. Kamu harus bisa menentukan waktu yang tepat untuk “membeli” dan “menjual”. Misalnya, ketika akan ada pembangunan bandara baru di suatu kota, kamu bisa membeli tanah di sekitar lokasi. Beberapa tahun kemudian tanah tersebut harganya bisa naik berkali-kali lipat.

 

Pertimbangkan pula ketika kamu akan menjual asetmu, hitung jangan sampai aset yang selama ini dikumpulkan malah merugi, ya!

 

Artikel Terkait: Tips Melakukan Investasi

  1. Keuntungan dan Kerugian Investasi P2P Lending yang Perlu Kamu Ketahui
  2. 5 Langkah Penting Sebelum Berinvestasi Saham IPO, Perhatikan dan Pertimbangkan!
  3. Hindari 7 Kesalahan Investasi Reksa Dana yang Sering Dilakukan Para Investor Pemula

 

5. Pilih instrumen sesuai tujuan investasi

Ketika ingin berinvestasi, tentu kamu memiliki tujuan. Kalau punya tujuan jangka pendek untuk mengamankan uang, pilihlah investasi berbentuk deposito dan obligasi. Kemudian pilih investasi jangka panjang untuk warisan anak-anakmu, misalnya membeli beberapa bidang tanah.

 

Itu dia beberapa tips dalam melakukan diversifikasi investasi. Semoga bermanfaat untuk mempercantik portofoliomu!

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!

 

 

 

 


PAULUS RISANG    PAULUS RISANG