SWARA – Adakah di antara kamu yang pernah mendengar investasi unit link atau pernah mendapatkan tawarannya?

 

Singkatnya, unit link merupakan tipe asuransi modern sekaligus investasi. Kalau biasanya premi asuransi yang kamu bayarkan akan hangus, dengan unit link, preminya bisa diputar untuk investasi.

 

Investasi unit link menawarkan sesuatu yang berbeda dari layanan asuransi lain. Namun, kamu perlu ingat kalau unit link dikeluarkan oleh perusahaan asuransi. Jadi, rasanya kurang tepat kalau kamu berharap premi tersebut bakal melimpah. Sementara perusahaan asuransi sendiri berorientasi pada proteksi dana. Selain itu, perusahaan asuransi juga jarang memberitahukan kemana premi nasabahnya diinvestasikan.

 

Nah, sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi unit link, coba pahami dulu beberapa risikonya!

 

Artikel Terkait: Pelajari Macam-macam Investasi Ini Buat Kamu yang Masih Pemula!

  1. 5 Hal Penting Tentang Saham Blue Chip untuk Investor Pemula
  2. Hindari 7 Kesalahan Investasi Reksa Dana yang Sering Dilakukan Para Investor Pemula
  3. Serba Serbi Soal Obligasi, Ini Penjelasan Sederhana untuk Investor Pemula

 

1. Proteksi dan investasinya tidak optimal

Kalau memutuskan untuk mengambil investasi unit link, ke depannya hasil yang kamu terima nggak bisa optimal. Sebab, premi yang kamu bayarkan dibagi ke dalam dua keranjang yakni, untuk proteksi dan investasi. Jadi, hasil keduanya pun juga nggak sebanding.

 

2. Beban biaya cukup tinggi

Sebagai nasabah, kamu nggak akan direpotkan untuk mengolah, mencari, dan mengelola investasi. Namun, hal inilah yang justru membuat beban biayanya semakin tinggi. Biaya akuisisi lima tahun pertama, besarnya sekitar 70% sampai 300%. Ini termasuk biaya pengalihan, manajemen, penarikan, administrasi, top up, custody, dan lain sebagainya.

 

3. Nggak ada jaminan mendapatkan keuntungan

Namanya juga investasi, pasti ada potensi uang bisa bertambah atau nggak berubah sama sekali. Apalagi, kalau kamu memilih investasi unit link. Selain premi sudah dibagi untuk asuransi, kamu juga harus mendapatkan potongan untuk biaya akuisisi selama 5 tahun pertama. Berbeda dengan kamu yang menjalankan asuransi dan investasi secara terpisah, kamu bisa lebih leluasa dalam mengelola uang.

 

4. Tempat dana diinvestasikan tidak diketahui secara pasti

Salah satu lagi kekurangan dari unit link adalah nasabah nggak bisa melacak dengan mudah, ke mana dananya diinvestasikan. Banyak perusahaan asuransi yang kurang transparan dalam memberikan informasi ini kepada nasabah.

 

Artikel Terkait: Informasi Penting Buat Kamu yang Baru Memulai Kehidupan Baru di Bisnis Startup!

  1. Tiru Kiat Jitu Mudah Dapatkan Investor untuk Kembangkan Bisnis Startup
  2. 5 Hal yang Tidak Kamu Tahu Ketika Bekerja di Startup
  3. 5 Buku Tentang Bisnis Startup Pilihan Pengusaha Startup

 

5. Nasabah tidak leluasa

Karena mengolah, mencari, dan mengelola investasi menjadi kewenangan perusahaan asuransi, nasabah pun nggak leluasa mengatur dananya. Lebih repot lagi, kalau nasabah sedang mengalami kesulitan finansial.

 

Perusahaan asuransi sering kali nggak memberitahukan mengenai berbagai risiko yang timbul dari investasi dan biaya-biaya yang dikenakan dari pembelian unit link . Jadi, kamu juga perlu rajin mencari informasi sendiri, ya!

 

Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya. Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!

 


Setyo Kinanthi    SETYO KINANTHI