SWARA – Meski ada beragam jenis investasi, mengapa banyak investor pemula betah bermain dengan satu jenis instrumen investasi? Padahal, makin banyak instrumen investasi yang kamu miliki, makin kecil pula risikonya. Bayangkan kamu yang sudah mati-matian investasi saham, tetapi harus rela mengalami rugi besar kalau nilainya anjlok nggak terduga. Kamu pun nggak bakal dapat apa-apa, kecuali kekecewaan.
Beda cerita, kalau dana segar yang kamu miliki sudah dibagi menjadi beberapa investasi, misalnya reksa dana, emas, dan valuta asing. Kalau ada satu yang anjlok, kamu masih punya pegangan investasi lain.
Nah, ini dia yang dimaksud dengan diversifikasi investasi atau penganekaragaman investasi. Nggak hanya faktor risiko, ini dia pertimbangan kapan harus melakukan diversifikasi investasi.
Artikel Terkait: Informasi Menarik Seputar Smartphone
- Mengaku Pecinta Buku? Sebaiknya Unduh Aplikasi Smartphone Berikut!
- Semua Hal tentang RAM di Smartphone yang Kamu Harus Tahu
- Kenali 5 Vendor Smartphone Terbesar di Indonesia Ini
1. Menekan risiko investasi
Seperti yang sudah saya ungkapkan di atas, diversifikasi investasi ini memang bisa menekan risiko. Kalau kamu ingat kata bijak dari Warren Buffet yaitu ‘never lose money’, pasti sudah punya manajemen risiko yang bagus. Karena ini adalah prinsip dasar investasi cerdas.
Sebagai gambaran, saat ini saya tengah investasi reksa dana saham. Setiap tahunnya, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi. Saya dapat return sebesar 25%, atau malah rugi karena nilai saham yang jeblok.
Di sisi lain, saya juga investasi emas batangan. Melihat sekarang emas naiknya gila-gilaan, saya pun untung banyak. Nilai minus dari investasi reksa dana saham ini bakal tertutup oleh untung dari investasi emas batangan.
Nah, ini dia pertimbangaan pertama kenapa kamu harus mulai diversifikasi investasi, yaitu menekan risiko kerugian. Tentu saja, never lose money!
2. Sesuai dengan tujuan keuangan
“Don’t invest in what you don’t know. Learn fist then invest” – Robert Kiyosaki
Investasi saham banyak jenisnya, sehingga kamu nggak bisa sembarangan atau asal dalam investasi. Kamu harus membekali diri dulu dengan info-info penting seputar investasi yang diincar. Karena, belum tentu semua investasi bakal memberi keuntungan sesuai dengan harapanmu. Kamu harus lebih selektif dalam memilih dan sesuaikan dengan tujuan keuangan.
Selain itu, coba pikirkan–apakah penawaran investasi itu punya profil risiko yang cukup aman? Sama saja, dong, kalau kamu memilih investasi kedua, tetapi risikonya malah lebih besar. Nantinya, kamu malah bisa kehilangan banyak uang. Intinya, jangan mau terbawa arus dan terbuai oleh iming-iming yang sangat menjanjikan. Namun, pelajari dulu aturan main dari investasi tersebut.
Artikel Terkait: Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula
- Hindari 7 Kesalahan Investasi Reksa Dana yang Sering Dilakukan Para Investor Pemula
- Ini 5 Hal tentang Investasi Reksa Dana yang Wajib Diketahui Pemula
- Berinvestasi Reksa Dana, 4 Jenis Biaya Ini Wajib Kamu Ketahui!
3. Butuh cara cerdas agar bisa berhasil
Jika sudah dibekali dengan pengetahuan instrumen investasi, kamu bakal lebih bijak dalam mengambil keputusan. Nggak akan lagi tergoda dengan tren kelas receh dan ikut-ikutan investasi yang berujung rugi.
Kalau memang kamu sudah siap untuk terjun ke persaingan kelas elite ini, nggak ada salahnya buat mencoba diversifikasi investasi. Selain aman, skill berbisnismu juga makin terasah, lho.
Kamu bisa mulai melakukan analisis dan pemetaan risiko pada jenis investasi yang diincar. Kalau sudah, bisa memilih beberapa jenis investasi dengan risiko yang cukup rendah. Dengan begini, kamu bisa merasakan manfaat utama dari diversifikasi investasi itu sendiri.
DEWI AYU NURJANAH