SWARA – Saat kamu memutuskan untuk mencoba berinvestasi, yang terlintas di benakmu pastilah “Nggak mau rugi!”. Betul, kan?Nah, jika memang demikian berarti ya kamu harus cermat memilih instrumen investasi yang dilindungi asuransi perbankan dan track record­-nya memang bagus.

Satu hal mendasar yang harus kamu pahami adalah semakin aman suatu instrumen, return pun makin kecil. Kenapa bisa begitu? Karena instrumen investasi seperti ini mensubstitusi nilai keuntungan  yang tinggi dengan keamanan yang tinggi. Kira-kira begitu. Lantas, bagaimana caranya supaya bisa berinvestasi tanpa harus merugi? Seperti dilansir dari money.cnn.com, kira-kira begini ulasannya.

 

Artikel terkait: Belajar A-Z mengenai saham

  1. Membaca Tren Saham, Bagaimana Caranya, Sih?
  2. Yuk Kenali Sektor Saham yang Menjanjikan Tahun Ini
  3. Investor Saham Pemula, Wajib Kenal dengan KSEI 

1. Nggak ada rumus yang pasti untuk semua orang

Setiap strategi disiapkan untuk jenis investasi yang berbeda maka caranya pun disesuaikan dengan tujuan investasi dan tipe investor.Sebagai ilustrasi, misalnya, Si A punya proyeksi untuk pensiun di umur 50 tahun dan mengandalkan hasil investasi untuk kebutuhan hidupnya. Si B, berencana untuk bekerja sampai umur 65. Contoh lainnya, seseorang dengan pemasukan Rp 25 juta per bulan tentulah akan beda gaya investasinya dengan first jobber seperti saya yang gajinya masih di bawah Rp 10 juta. Lakukan diversifikasi portofolio

2. Lakukan diversifikasi investasi

Strategi ini dilakukan meskipun modal awal nggak banyak. Pasalnya, memilih banyak instrumen investasi bisa menjadi trik jitu agar investasi aman. Misalnya, kamu memilih untuk berinvetasi dengan stock, obligasi, setara kas, dan lain-lain

Ada baiknya pula jika satu portofolio, kamu memiliki share dari perusahaan yang berbeda industri. Seperti industri minyak dan teknologi. Sehingga jika salah satu industri sedang jatuh atau merugi maka kamu masih punya ‘nyawa’ di industri satunya lagi. 

2

Mobile Site CTA

3. Berani ambil risiko dan percaya insting

Namanya juga pasar yang seiring dengan tren, bisa jadi jatuh parah atau bangkrut sama sekali. Makanya, investasi di pasar saham dalam jangka waktu pendek nggak disarankan karena ada kemungkinan dia bisa jatuh mendadak. Namun, jika kamu mengambil jangka panjang, 10 – 20 tahun atau lebih lama lagi, kalaupun terjadi kerugian di 5 tahun pertama, toh akan ter-cover juga di tahun-tahun berikutnya. Satu hal lagi, belilah saham di perusahaan yang produknya memang kamu kenal dan kamu pakai.

Jangan sekadar mengikuti tren di luar, padahal kamu nggak pernah dengan nama perusahaan itu. Nggak harus sampai tahu seluk beluk laporan finansialnya sih. Seenggaknya cari tahu mengenai prospek dan proyeksinya.

4. Bersabar dengan waktu

Faktanya nih, nggak ada pilihan instrumen investasi yang 100% bebas risiko sekaligus punya return yang menggiurkan. Tapi, ada cara-cara yang bisa kamu tempuh untuk meminimalisir risiko instrumen dan volatilitas jangka pendek dengan memiliki long-range outlook alias berpikir jauh ke depan!

Artikel terkait : Pilihan investasi mana yang cocok untukmu?

  1. Mengenal Investasi Syariah dan Produk yang Bisa Dicoba
  2. Berencana Investasi Perhiasan? Ini 8 Jenis Perhiasan yang Pantas
  3. Seluk Beluk Investasi Berlian Bagi Kamu yang Tertarik Investasi Berlian

 

Satu hal lagi, good thing takes time. Pun dengan investasi. Sejarah membuktikan, mereka yang berinvestasi jangka panjang pasti akan dibayar ‘manis’.

Dapatkan kredit tanpa agunanmu sekarang juga hanya di Tunaiku.

Klik di sini untuk ajukan pinjaman sebesar Rp2-20 juta rupiah dengan waktu angsuran 6-20 bulan!


WINNY WITRA MAHARANI TUNAIKUWINNY WITRA MAHARANI