SWARA – Enggak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi banyak mendatangkan kemudahan dalam kehidupan. Sebagai contoh, sekarang kamu nggak perlu lagi bawa uang tunai dalam jumlah besar untuk berbelanja. Cukup dengan menggesek kartu kredit atau kartu debet, atau dengan mentransfer sejumlah uang dengan nominal yang sesuai.
Peran dan fungsi bank juga meluas untuk memfasilitasi semua kebutuhan nasabahnya. Enggak hanya sebagai tempat untuk menabung, bank juga menjadi salah satu tempat investasi yang cukup menguntungkan.
Namun, Indonesia sendiri sebagai negara yang mayoritas penduduk memeluk agama Islam, investasi melalui lewat bank seringkali dianggap sebagai bentuk riba. Oleh karena itu, terbentuklah sebuah sistem perbankan yang kini cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia, Bank Syariah.
Berbeda dengan bank pada umumnya, Bank syariah memiliki sistem yang didasari pada syariat agama Islam yang dilandasi oleh Alquran, Hadits, dan Fatwa Ulama, dalam hal ini MUI. Enggak hanya itu, Bank syariah juga hanya berinvestasi pada usaha usaha halal.
Artikel terkait: Mari menabung
- 7 Cara Tetap Hemat dan Menabung Meski Suka Belanja
- 5 Cara Tetap Bisa Menabung Meski Sedang Membayar Cicilan Rumah
- 10 Alasan Selalu Gagal Menabung, Cek dan Perbaiki Sebelum Terlambat!
Kelebihan investasi Syariah
Makin meningkatnya kesadaran warga Indonesia akan keberadaan dan sistem Bank Syariah, semakin banyak pula yang mulai berinvestasi dengan sistem perbankan ini. Mulai dari menabung hingga memanfaatkan produk-produk lain yang ditawarkannya.
Pada kenyataannya, investasi syariah ini bahkan banyak dilirik oleh kalangan non-muslim pula. Sebab, sistem Bank syariah dinilai lebih menguntungkan dibandingkan dengan Bank konvensional. Adapun keuntungannya antara lain:
1. Bebas riba
Ini adalah alasan utama mengapa banyak masyarakat Indonesia yang memilih Bank syariah. Praktik riba yang erat kaitannya dengan bunga yang diberikan pihak Bank kepada nasabah dalam tabungan, deposito, dan investasi enggak akan kamu temukan di dalam sistem Bank Syariah.
Bank syariah justru menawarkan bagi hasil atau nisbah. Banyaknya keuntungan yang dihasilkan memang enggak bisa dipastikan seratus persen hingga periode yang disepakati berakhir. Namun umumnya keuntungan yang didapatkan akan lebih besar dibandingkan dengan bunga Bank.
2. Bebas dari praktik gharar
Praktik gharar diartikan sebagai kenggakterbukaan dalam sebuah sistem, baik jual beli maupun transaksi lainnya, yang sangat berisiko terjadinya penipuan. Dalam hal ini, Bank syariah melakukan semua proses penanaman modal maupun penyalurannya secara terbuka, sehingga kamu enggak merasa diberatkan. Sebaliknya, kamu juga akan merasa menanamkan modal secara sadar dan terbuka.
3. Bebas dari maysir
Maysir adalah istilah untuk adanya spekulasi. Bank syariah menetapkan tarif yang jelas, sehingga enggak ada spekulasi yang berkembang tentang berapa yang harus kamu bayarkan, sehingga bisa menutup celah akan oknum tertentu untuk melakukan penipuan.
4. Manajemen Islami
Seperti namanya, pengelolaan dan semua proses di dalam Bank Syariah dilandasi oleh syariat Islam. Oleh karena itu, nasabah akan merasa lebih aman untuk menitipkan uangnya. Jaminan tersebut juga ditambah dengan keuntungan yang besar dalam investasi bagi hasil, sehingga banyak yang tertarik berinvestasi syariah.
Setelah mengetahui berbagai keuntungan berinvestasi syariah, kini saya akan coba jelaskan berbagai produk investasi syariah terbaik, yang bisa kamu pilih serta berbagai keuntungannya.
1. Deposito Syariah
Seperti jenis deposito pada bank konvensional, deposito syariah juga merupakan jenis simpanan yang hanya bisa diambil pada periode yang ditentukan. Perbedaannya, keuntungan selama periode tersebut diberikan sebagai keuntungan bagi hasil, sedangkan Bank konvensional menggunakan bunga. Umumnya keuntungan ini lebih besar jika dibandingkan dengan tabungan syariah.
Biasanya bagi hasil yang ditetapkan sebesar 50:50. Ini dapat bertambah apabila jangka waktunya lebih lama. Sedangkan kalau nasabah ingin mengambil deposito sebelum waktu yang disepakati maka deposito dapat diambil tanpa keuntungan.
2. Saham Syariah
Saham ialah surat bukti bagian modal dari suatu PT yang dapat diperjualbelikan. Jadi sama halnya dengan jual-beli lainnya, jual-beli saham juga diperbolehkan dalam ajaran agama Islam. Namun, nggak semua perusahaan yang dibeli sahamnya melakukan aktivitas sejalan dengan ajaran agama.
Misalnya, perusahaan yang menjual minuman keras. Saham syariah enggak berbeda dengan saham pada umumnya, hanya saja kamu sebagai investor nggak bisa berinvestasi di perusahaan yang menjual barang-barang yang dilarang atau kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan agama.
3. Asuransi Syariah
Asuransi merupakan jenis investasi yang sifatnya personal. Berbeda dengan asuransi konvensional, pemegang asuransi syariah berperan sebagai pemilik dana sedangkan perusahaan asuransi berperan hanya sebagai pengelola dana saja. Sehingga perusahaan asuransi nggak memiliki kewenangan untuk menggunakan dana tersebut tanpa kuasa dari pemilik dana.
Ini berbeda dengan asuransi konvensional, di mana pemegang asuransi enggak bisa mengetahui secara pasti berapa jumlah premi yang berhasil dikumpulkan oleh perusahaan. Perusahaan asuransi konvensional juga bisa menginvestasikan dana yang terkumpul kemanapun, sebab mereka yang bertindak sebagai penanggung dana klaim.
4. Reksa Dana Syariah
Reksa dana merupakan bentuk investasi yang jarang diketahui dibandingkan tiga jenis sebelumnya. Namun, lima tahun belakangan ini perkembangan investasi reksa dana cukup pesat.
Reksa dana syariah hampir sama dengan reksa dana konvensional yang mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal, lalu diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer efek.
Artikel terkait: Seputar dunia investasi
- 5 Jenis Investasi yang Sebaiknya Dihindari Investor Baru
- Investasi Emas atau Berlian? Ini Perbandingannya Agar Untung Maksimal
- Jenis Investasi yang Bisa Dicoba Untuk Mempersiapkan Masa Pensiun
Pada reksa dana syariah, semua dana diawasi secara ketat oleh Dewan Pengawas Syariah MUI. Jadi enggak perlu khawatir, dana yang dikumpulkan enggak akan disalurkan ke perusahaan yang berkaitan dengan riba, barang enggak halal, pornografi, atau kegiatan lain yang bertentangan dengan ajaran Islam. Investasi melalui reksa dana syariah juga enggak membutuhkan dana yang besar. Bahkan kamu bisa mulai berinvestasi dari Rp100.000.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!
HENDRATANU WIJAYA