SWARA– Setiap pekerjaan pasti demanding. Karena perusahaan memiliki target dan deadline yang harus dilaksanakan, perusahaan akan menuntut karyawannya untuk mencapai hal tersebut. Tapi akan jadi nggak wajar kalau perusahaan atau bosmu terlalu demanding, hingga memberi banyak tekanan pada karyawannya. Dari mulai target proyek baru yang jauh lebih tinggi, pekerjaan ekstra detail, sampai tambahan – tambahan jam kerja yang melebihi waktu kerja reguler.
Kalau sekiranya kamu mengalami hal tersebut diatas, sepertinya kamu memiliki bos yang demanding. Apalagi jika bosmu menuntut kamu melakukan pekerjaan tambahan tanpa alasan, lalu membuatmu mengalami banyak tekanan, sudah dipastikan bosmu terlalu demanding. Dan kamu perlu 10 tips ini untuk mengatasinya. Berikut 10 cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi bos yang demanding.
1. Jangan ambil pusing sendiri
Ketika bosmu sedang menuntut banyak hal mungkin saja bosmu memiliki atasan yang juga demanding. Alhasil, bosmu menjadi terlalu fokus pada hasil yang nggak pernah bikin hatinya puas. Kalau sudah begini, lihat bagaimana anggota tim menghadapi segala pekerjaan dan tekanan yang ada. Lalu perlu juga untuk memahami maksud dari sikap demanding bosmu. Apakah ia memang pembawa perubahan yang akan mengukir banyak prestasi atau malah bos yang mengharapkan hal lain dari apa yang kamu kerjakan.
Setelah kamu memahami seluruhnya, jangan pernah mengambil pekerjaan apapun sendirian. Kamu akan pusing sendiri dan stres sendiri. Cobalah untuk diskusi dengan rekan satu tim dan juga bosmu. Ini akan sangat membantu.
Artikel terkait: Kesalahan yang Mempengaruhi Produktifitas dalam Bekerja
- Stop Lakukan 7 Kesalahan Ini di Pagi Hari Agar Kamu Lebih Produktif!
- Bingung Kenapa Sulit Produktif Saat Bekerja? Ini Lho Alasannya…
- Tips Supaya Meja Kantor Tetap Membuatmu Produktif Bekerja
2. Pertimbangkan alasan demanding dari bosmu
Cobalah cari alasan mengapa bosmu bersikap demanding. Apakah karena tuntutan dari atasan yang lebih tinggi atau memang bosmu memiliki masalah kepribadian. Dengan begitu kamu akan memiliki sikap yang berbeda dalam menghadapi kasus tersebut. Kalau sekiranya memang ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan, berikanlah update pekerjaan sebagus mungkin namun hindari obrolan dengannya keculai jika bosmu yang memulai terlebih dahulu.
3. Jangan jadi samsak, Jadilah martir
Ketika bosmu demanding, jangan terus – terusan menerima pukulan seperti samsak tinju dan lalu tersenyum setelah kamu mendapati banyak benjolan ditubuhmu. Dari pada kamu mengambil peran menjadi samsak, lebih baik memilih untuk menjadi martir yang bertanggung jawab atas hal – hal diluar kendalimu. Ketika bosmu sudah menginvestasikan waktu pada dirimu, kamu perlu membalasnya dengan memberikan pengaruh akibat dari gaya kerja bosmu.
4. Dekati bosmu secara pelahan namun pasti
Cobalah untuk mendekati bosmu dengan gaya yang sedikit lebih tenang, profesional dan rasional. Lalu berikan shock therapy dengan datang agak terkambat. Lalu, bosmu akan menyadari betapa tergantungnya dia padamu.
5. Dengar dan ulangi
Pastikan kamu mendengarkan apapun yang disampaikan bosmu. Karena dengan bergitu kamu akan lebih cepat mendapat gagasan dan petunjuk dalam melakukan pekerjaan. Kalau kamu nggak yakin dengan instruksi bosmu, bertanyalah. Lalu di akhir meeting kamu bisa mengulangi catatan hasil meeting agar kamu yakin bahwa kamu dan bosmu berada dalam jalur yang sama.
Artikel terkait: Mau Resign? Baca Artikel Ini Dulu, Yuk
- Bosan Dengan Pekerjaan dan Ingin Resign? Pertimbangkan 4 Hal ini
- Ini yang Tidak dan Boleh Dilakukan Saat Memutuskan Resign dari Pekerjaan
- Terlalu Cepat Resign Berisiko Membahayakan Kariermu. Simak 7 Alasannya!
6. Menetapkan ekspektasi dan prioritas bersama
Bila atasanmu memberikan tugas, tinjau kembali tugas tersebut. Lalu buat prioritas dan perkiraan tenggat waktu dan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut. Lalu cobalah untuk bernegoisasi dengan bosmu terkait tugas dan keperluan penyelesaian tugas yang baru saja diberikan. Buat kesepekatan yang rasional atau bahkan pergi kabur jika dirasa tugas dari bosmu nggak masuk akal.
7. Tetap berpikir positif
Saat menghadapi banyak tekanan dari bos, cobalah bersikap tenang dan tetap berkomitmen menyelesaikan tugas dengan hasil yang terbaik. Dengan begitu, kamu akan jauh dihargai oleh atasanmu.
8. Menjadi problem solver
Jadilah seseorang yang mampu menyelesaikan masalah, bukan orang yang malah membawa masalah baru yang lebih besar. Kalau kamu sekiranya akan telat dari deadline yang ada, acungkan tanganmu sejak dini. Lalu berikan solusi yang paling relevan dengan membuat skala prioritas terkait urgensi pekerjaan. Saat kamu menemukan ada masalah pada proyek yang sedang dijalankan, bawalah ke meja atasanmu beserta dengan solusi potensial yang kamu tawarkan padanya. Ini akan membantumu terlihat memiliki dedikasi untuk membantu penyelesaian proyek.
9. Berikan dorongan penguatan
Saat atasanmu tengah bersikap baik dengan membuat perencanaan bersama tanpa terlalu menuntut, berikanlah ia pujian. Lalu, kamu bisa menegaskan kembali apa yang ditugaskan adalah hal terbaik untuk dilakukan demi perusahaan. Lalu kamu bisa memberikan apresiasi atas proyek yang dapat diselesaikan dengan tenggat waktu yang ada.
10. Merayakan kesuksesan
Saat proyek berjalan dengan lancar, rayakanlah bersama dengan bosmu. Terkadang, ketika target sudah tercapai, bosmu lupa akan perjuanganmu saat meraihnya. Dengan merayakan kesuksesan bersama, bosmu akan memberikan apresiasi atas apa yang sudah kamu lakukan dalam pelakasanaan proyek tersebut. Kemudian bosmu akan menyadari bahwa kesuksesanmu juga bagian dari kesuksesannya.
Dalam setiap pekerjaan akan selalu ada bos yang demanding. Tapi dengan 10 tips di atas kamu akan lebih siap dalam menghadapi situasi pekerjaan yang penuh dengan tuntutan dan tekanan. Tetap semangat dalam bekerja, ya!
Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga!
Pinjaman dari Rp2-20 juta yang dapat diangsur mulai 6-20 bulan.
NESA WILDA MUSFIA