SWARA – Tertarik untuk investasi saham? Sebelum memulainya, ada baiknya mempelajari istilah-istilah yang berkaitan dengan saham terlebih dahulu. Pasalnya, investasi ini nggak semudah dan sesimpel deposito ataupun emas.
Artikel terkait: Investasi emas menjadi pilihan banyak investor
- 5 Jurus Jitu Cetak Untung dari Investasi Emas Batangan
- Pilih Investasi Perhiasan Emas, Cek Keuntungan dan Kerugiannya!
- 11 Informasi Penting untuk Mahasiswa yang Ingin Berinvestasi Emas
Sebelum membeli saham, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Umumnya orang akan memerhatikan nilai saham dan grafiknya. Hal yang nggak kalah penting adalah melihat kondisi perusahaan yang sahamnya akan kamu beli. Lalu, bagaimana kita bisa mengetahui kondisi perusahaan tersebut?
Kondisi perusahaan bisa dilihat dari neraca keuangan atau balance sheet. Neraca keuanga akan memberikan informasi seberapa banyak harta yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Nah, neraca keuangan ini dibagi menjadi 3, Asset, Liability, dan Equity.
Asset
Asset merupakan nilai dari sesuatu yang dimiliki perusahaan. Yang tergolong dalam asset perusahaan adalah gedung, mobil, uang kas, merk dagang, hak paten teknologi, dll. Sebagai contoh, perusahaan memiliki gedung senilai Rp1 Miliyar, beberapa mobil dengan total Rp900 juta, dan uang kas sejumlah Rp2 Miliyar. Itu artinya perusahaan memiliki asset senilai Rp3,9 M.
Liability
Liability merupakan utang yang dimiliki perusahaan. Utang di sini mencakup utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Sebagai contoh, perusahaan memiliki utang di Bank ABC senilai Rp300 juta dan di Bank DEF Rp100 juta, dan kepada partner bisnis Rp500 juta. Itu artinya, nilai Liability perusahaan tadi adalah Rp900 juta.
Equity
Equity merupakan selisih antara Asset dengan Liability. Cara menghitungnya pun cukup sederhana, hanya tinggal Asset dikurangi dengan Liability (Asset – Liability).
Melanjutkan contoh di atas, untuk nilai Equity adalah Asset (Rp3.9 M) – Liability (Rp900 juta) = Rp3 M.
Lalu apa pentingnya kita mengetahui neraca keuangan perusahaan? Tentu saja untuk mengetahui sehat nggaknya perusahaan yang sahamnya akan kita beli. Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang nilai assetnya jauh lebih banyak sehingga memberikan hasil Equilt positif.
Kamu bisa mulai investasi sekarang bersama Tunaiku
Setelah mengetahui kondisi perusahan, pertanyaan selanjutnya adalah, kapan bisa memulai investasi saham? Investasi saham bisa kamu mulai jika sudah memiliki modal berupa uang. Kalau sudah punya target saham yang akan dibeli tetapi belum memiliki cukup uang, harus bagaimana?
Artikel terkait: Tunaiku bisa membantu mewujudkan keinginanmu
- Kredit Tanpa Agunan dari Tunaiku Bantu Tingkatkan Lantai Rumahmu!
- Pinjaman KTA Tunaiku Bantu Nasabah Wujudkan Mimpi Merenovasi Rumah
- KTA Tunaiku Sukses Bantu Nasabah Ini Membuka Bisnis Clothing Line!
Kamu nggak perlu khawatir. Saat ini pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA) Tunaiku sudah bisa mencapai Rp20 juta. Kamu bisa mengajukan flafon Rp2-20 juta dengan tenor waktu 6-20 bulan. Pun selain Jabodetabek dan Surabaya, pelayanan Tunaiku sudah merambah ke 8 kota baru, seperti Bandung, Semarang, Medan, Palembang, Padang, Pekanbaru,Bandar Lampung, dan Makasar. Nah, tunggu apa lagi? Percayakan investasi sahammu bersama Tunaiku sekarang juga!