SWARA – Pernahkah mengalami sindrom bridezilla atau kecemasan menjelang pernikahan? Kalau saya belum, tapi mudah-mudahan enggak mengalami. Dari curhatan teman saya, dia mengalami sindrom ini persis 2 tahun lalu. Sampai ke psikiater baru tahu cara mengatasinya. Sebelum hal itu terjadi padamu, ada baiknya kita simak kiat-kiat berikut ini dulu.
Artikel terkait: Cek inspirasi ide souvenir untuk resepsi pernikahan
- Ini 5 Souvenir Pernikahan yang Bisa Dibuat Sendiri, Praktis dan Murah
- 5 Ide Souvenir Pernikahan yang Murah tapi Elegan dan Nggak Murahan
- Tren Suvenir Pernikahan yang Banyak Diminati Tahun 2018
1. Kenali penyebab kecemasan yang terjadi
Kecemasan kerapkali melahirkan kesimpulan yang terburu-buru. Asalkan baru sebatas keinginan sih enggak masalah, ya. Tapi kalau sampai direalisasikan menjadi sikap reaktif pada pasangan, nah, itu baru masalah. Bisa-bisa menimbulkan cekcok berlarut-larut. Padahal penyebabnya cuma perkara sepele.
Misalnya soal ketakutan saat menjalani kehidupan pernikahan. Kalau itu penyebabnya, bukankah sebaliknya bicarakan baik-baik dengan pasangan? Pasti si dia akan menjadi figur utama dalam menenangkan hatimu. Bila penyebabnya karena prasangka negatif, tinggal alihkan ke pikiran positif. Kiat ini memiliki dampak positif hingga 100%. Silakan dicoba.
2. Perkuat koneksi atau kontak dengan pasangan
Acapkali, kecemasan muncul akibat kurangnya komunikasi dengan pasangan. Akhirnya timbul dugaan yang berisiko pada putusnya hubungan. Tragis, ya. Tapi beginilah fakta yang terjadi pada sebagian pasangan dewasa ini. Ketika komunikasi terjaga, maka secara otomatis hubungan batin keduanya pun terjaga.
Bisa jadi pasangan enggak menghubungi karena sibuk bekerja. Istilahnya enggak bisa diganggu. Kalau begitu keadaannya, bicarakan padanya bahwa apa pun yang terjadi harus dikomunikasikan. Minimal bilang, “Maaf, Dik, 5 minggu yang akan datang saya ada proyek khusus. Harap kamu maklum, ya.” Seenggaknya ada kejelasan durasinya gitu.
3. Yakinkan diri bahwa perubahan status itu hal baik
Kata psikiater yang menangani teman saya, poin ini juga menjadi salah satu dari solusi atasi sindrom bridezilla yang jitu. Teman saya itu takut ketika sudah menikah akan berubah status yang dikhawatirkan bisa merenggut kebebasannya. Psikiaternya bilang, bahwa perubahan status itu hal baik, jadi harus diterima dengan baik.
Kiat yang dilakukan adalah membuka tabir kebaikan itu sendiri. Mula-mula dengan memberi sugesti bahwa perubahan status dari single jadi seorang ibu muda merupakan peran mulia di bumi ini. Semua penghuni surga rata-rata menyandang status tersebut untuk sampai ke sana. Macam-macam sih cara meyakinkannya. Mungkin kamu punya cara lain?
4. Menyadari bahwa kecemasan jelang pernikahan hal yang wajar
Kenapa saya katakan wajar? Soalnya hampir semua orang mengalaminya. Baik lelaki maupun perempuan. Memang sih sebagian kecil ada yang justru enjoy jelang nikah. Ketika sudah menyadari hal ini, artinya kamu bukan satu-satunya yang mengalami kecemasan tersebut. Bisa jadi saya suatu hari juga mengalaminya. Tapi mudah-mudahan enggak, ding.
Ketika memosisikan jadi satu-satunya orang yang mengalami, sama halnya merasa jadi satu-satunya korban. Ironisnya, jadi korban pemikiran sendiri. Kalau enggak percaya, coba tanya teman-teman kamu. Apakah mereka merasakan kecemasan tersebut atau enggak. Saya yakin sih, satu dari 10 temanmu yang sudah menikah pernah mengalaminya.
Artikel terkait: Rekomendasi suvenir murah dengan harga kurang dari 20 ribu Rupiah untuk pernikahan
- 8 Rekomendasi Suvenir Pernikahan Seharga Rp 10ribu hingga Rp 20ribu
- Rekomendasi 9 Suvenir Pernikahan yang Harganya di Bawah Rp5.000
- Rekomendasi Suvenir Pernikahan Seharga Rp5 ribu hingga Rp10 ribu
5. Bangun hubungan baik dengan calon mertua
Kecemasan berikutnya bisa saja muncul akibat hubungan disharmonis antara kamu dengan calon mertua. Padahal restu mereka yang utama sebelum menjejaki kursi pelaminan. Mulai dari sekarang, bangunlah hubungan kekeluargaan antara kamu dan keluargamu dengan keluarga calon mertua. Ciptakan kesan yang baik untuk kurangi rasa cemas.
Rasa cemas jelang pernikahan atau sindrom bridezilla enggak akan membunuhmu. Tapi kalau kecemasan tersebut dibiarkan berlarut-larut, nanti bisa membunuh kepekaan sosialmu. Akhirnya enggak bisa merasakan empati pada orang lain dan hanya fokus pada diri sendiri. Sebelum hal itu terjadi, lakukan kiat-kiat tersebut sedini mungkin, ya. Good luck!
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.