SWARA – Pecatur andalan Indonesia Grand Master Susanto Megaranto terus mencatatkan nilai terbaiknya di ajang Eastern Asia Chess Championships 2019, di Ulaanbaatar, Mongolia. Ia terus berusaha tampil apik untuk mengincar satu tiket ke Piala Dunia Catur.
Peluang Susanto Megaranto untuk merebut tiket ke Piala Dunia Catur semakin besar sebab ia telah merebut kemenangan di babak kedelapan dengan menundukkan pecatur tuan rumah Grand Master Sumiya Bilguun. Kini, Susanto naik ke posisi kedua kategori terbuka.
Artikel Terkait: Serba-serbi menarik tentang Piala Dunia 2018
- 5 Tips Sukses Didier Deschamps,Sosok Dibalik Kemenangan Prancis Jawara Piala Dunia 2018
- 4 Destinasi Wisata Populer di St Petersburg, Lokasi Piala Dunia 2018
- 10 Pesepakbola Muda Ganteng yang Berlaga di Piala Dunia 2018, Yuk Kenalan!
Dilansir dari Kompas.id, untuk meraih tiket Piala Dunia Catur, Susanto harus menempati posisi dua besar di kategori terbuka. Tiket tersebut hanya bisa diperoleh dari laga hidup dan mati di babak kesembilan, jika Susanto berhasil menang atau remis pada babak kesembilan nanti.
“Laga itu sangat berat, tetapi saya gembira karena bisa menang. Babak kesembilan adalah laga hidup mati, saya harus menang lagi agar tiket Piala Dunia dapat direbut,” kata Susanto.
Selain Susanto, ada juga Medina
Tidak hanya Susanto, ada satu lagi pecatur putri kebanggaan Indonesia yaitu Medina Warda Aulia. Saat ini, medina berada di posisi ketiga kategori putri. Untuk berhasil merebut Piala Dunia, Medina harus berhasil menjadi juara di kategori putri.
Untuk menjadi juara, Medina harus memenangkan babak kesembilan yaitu menghadapi Turmunkh Munkhzul yang menempati posisi teratas saat ini. Kemenangan tersebut harus direbut agar poin keduanya sama dan Medina unggul secara head to head.
Namun, kemenangan tersebut juga harus dibarengi dengan kekalahan atau remis dari hasil laga Batkhuyag Munguntuul, yang saat ini berada di posisi kedua. Jika, Medina menang dan Munguntuul remis atau kalah, maka Medina akan meraih tiket Piala Dunia karena unggul head to head.
Riset permainan calon lawan
Ketua bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem meminta para atlet untuk melakukan riset pada calon lawan di babak akhir kesembilan. Babak ini merupakan babak pertaruhan untuk mendapatkan tiket ke Piala Dunia Catur.
Liem menambahkan bahwa dengan melakukan riset, para atlet akan lebih mudah merebut kemenangan, sebab mereka sudah paham dengan strategi dan karakter dari masing-masing lawan mereka.
“Babak terakhir menentukan. Susanto dan Medina harus bertarung habis-habisan supaya menang. Tidak perlu memikirkan hasil pemain lain,” ungkap Liem.
Artikel Terkait: Serba-serbi menarik tentang ajang olahraga dunia
- Piala Presiden E-Sport 2019 Telah Berhasil Menjaring Atlet untuk Sea Games 2019
- Apresiasi POLRI Untuk Prestasi Anggotanya di Ajang Piala AFF U-22
- 5 Peluang Bisnis Lewat Momen Piala Dunia 2018, Bikin Untung Besar!
Adu gengsi pecatur nasional di ajang internasional
Babak kedelapan di kategori putri mempertemukan dua wakil Indonesia, yaitu Medina Warda Aulia yang bertemu dengan Chelsie Monica Sihite. Laga ini berlangsung sangat ketat karena ajang ini digunakan sebagai adu gengsi para atlet papan atas nasional.
Chelsie harus mengakui keunggulan Media setelah raja putih dari Chelsie berhasil disudutkan oleh Medina. Dalam laga tersebut, Chelsie mengambil inisiatif untuk menyerang sedangkan Medina mengambil langkah untuk menutup rapat sayap raja. Medina lebih unggul dalam merebut keunggulan posisi dan juga tempo, sehingga bisa merebut kemenangan di babak kedelapan tersebut.
Dhandy Dwi Yustica