SWARA- Millennials adalah generasi peralihan dengan usia yang rentan. Hal ini menyebabkan banyak kasus bunuh diri yang terjadi karena isu kesehatan mental, sehingga isu ini menjadi sebuah fokus khusus yang harus dipahami oleh generasi millennial. Bahkan isu mental health nggak hanya menyerang masyarakat umum, tapi juga di kalangan artis luar negeri.
Selena Gomez merupakan salah satu artis yang mengalaminya. Ia sudah beberapa kali terpaksa membatalkan konsernya karena isu mental health. Ia pun harus menjalani terapi khusus agar lebih tenang dari depresi yang menyerangnya. Demi Lovato juga menjadi salah satu korban kesehatan mental di usianya yang saat itu masih 16 tahun, sehingga ia harus mengikuti rehabilitasi. Kedua artis ini sekarang sangat vokal dalam masalah kesehatan mental dan berusaha menguatkan generasi muda untuk berhati-hati dengan mental health.
Nah, bagi kamu yang peduli dengan isu mental health untuk lingkungan sekitarmu, sebelum ikut bertindak untuk mencegah, kamu perlu tahu seperti apa ciri-ciri seseorang terkena mental health agar bisa melakukan tindakan pencegahan dan membantu korban untuk kembali sehat. Yuk, kenali ciri-cirinya di bawah ini!
Â
1. Menjadi penyendiri
Sebenarnya bukan suatu hal yang salah jika seseorang suka menyendiri. Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah jika orang terdekatmu tadinya sangat suka bergaul dan berkumpul dengan orang banyak tiba-tiba selalu menolak berkumpul dengan orang lain. Kamu perlu tahu apa yang sedang dirasakan olehnya dan berusaha untuk memberikan ketenangan dengan berkonsultasi kepada ahli untuk mencegah mental health yang terindikasi.
Â
Artikel Terkait: Tips Menjaga Kesehatan Mental
- Traveling Baik untuk Kesehatan Mental, Ini Alasan Menurut Para Ahli!
- Manfaat Mendaki Gunung bagi Kesehatan Mentalmu
- Bangun Pagi Baik untuk Kesehatan Mentalmu, Lho!
2. Susah konsisten
Orang yang depresi terbebani berbagai macam pikiran di kepalanya, hal ini bisa berdampak pada konsistensi yang dilakukannya. Misalnya, saat sudah berjanji tiba-tiba ia membatalkan tanpa alasan jelas, atau bahkan sudah bersiap ke kantor, tapi ia tak kunjung berangkat dan menundanya hingga terlambat. Hal ini bisa menjadi indikasi terkena kecemasan berlebih dan berbahaya jika dibiarkan, lho. Sebaiknya kamu mengajaknya berbicara baik-baik dan berkonsultasi dengan dokter agar nggak semakin parah.
Â
3. Mudah terpancing emosi
Emosi memang sebaiknya dilampiaskan agar nggak menjadi penyakit hati. Namun, jika kamu menemukan perilaku orang terdekatmu emosinya bisa berubah drastis, perlu waspada dia terkena gangguan bipolar. Gangguan ini akan mengganggu dirinya dan orang lain yang terlibat perselisihan emosi. Bahkan, orang yang mengalami gangguan ini dapat saja bingung mengapa ia bisa dengan mudahnya berubah emosi secara drastis. Sebaiknya kamu jangan takut duluan jika ada temanmu yang seperti itu, karena dukungan darimu diperlukan untuk kesembuhannya.
Â
4. Berusaha menyenangkan diri dengan menghabiskan uang
Berbelanja mungkin menjadi hobi bagi banyak orang. Namun, jika orang terdekatmu berbelanja hingga berlebihan dan menghabiskan uang, perlu diwaspadai ia terindikasi gejala kesehatan mental. Berbelanja bisa menimbulkan kesenangan sehingga dianggap bisa menutupi depresi yang sedang dihadapi. Namun berbelanja berlebihan tentu akan menghabiskan uang yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga terasa kurang logis jika ia menghamburkan uang tapi kebutuhannya sendiri kurang diperhatikan.
Â
5. Bermasalah dengan waktu tidur
Tidur yang ideal sekitar 7 hingga 8 jam pada malam hari. Jika kamu atau orang terdekatmu selalu merasa nggak bisa tidur karena kecemasan berlebih, kamu perlu waspada dengan mental health. Nggak hanya sulit tidur, kelebihan tidur ternyata juga kurang baik karena kita menjadi kurang produktif dan lebih banyak menghabiskan waktu di kamar untuk tidur. Mungkin orang yang terkena mental health merasakan bahwa lebih baik harinya berkurang dengan tidur daripada harus menjalani aktivitas yang bisa memperparah depresinya.
Â
Artikel Terkait: Alasan Sebaiknya Kamu Liburan
- 6 Alasan Kenapa Sebaiknya Kamu Pergi Liburan
- Sering Liburan, Ini Solusi Hemat dan Cerdas saat Staycation
- Ingin Menikmati Liburan Sendirian? Hal Ini Bisa Kamu Coba!
6. Menjadi suka mengambil risiko
Bagi seseorang yang ingin sukses, mengambil risiko memang bagus untuk mengembangkan diri. Namun, pengambilan risiko juga sudah dipikirkan secara matang. Berbeda dengan orang depresi, orang yang terkena mental health ini juga bisa melakukan hal-hal berisiko tanpa pemikiran terlebih dahulu. Hal ini yang bisa mencelakai diri sendiri dan berujung pada bunuh diri.
Indikasi dan dampak dari mental health ini memang terdengar mengerikan dan meresahkan. Namun, sebagai orang yang aktif untuk mencegah isu mental health kamu perlu ikut mengambil tindakan dengan membantu, mendampingi, dan menyemangati orang terdekat yang terindikasi mental health ini.
  PAULUS RISANG