SWARA – Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kamu pasti setuju dengan pernyataan ini, kan? Kesehatan mental itu memang kasat mata, nggak tampak seperti halnya luka gores atau batuk-pilek, tapi, dia nyata adanya.
Data yang didapat dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) melaporkan bahwa prevalensi penderita depresi di Indonesia adalah 3,7 persen dari populasi. Alias, ada sekitar 9 juta orang yang mengalami depresi, dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa.
Seperti halnya kesehatan fisik, ada banyak faktor yang memengaruhi kesehatan mental. Bisa yang berupa genetik, bisa juga karena gaya hidup. Namun, percayakah kamu kalau bangun pagi bisa menekan risiko stres dan depresi? Sepele, memang. Namun, ada hubungan yang erat antara kebiasaan bangun pagi dengan mental state-mu, lho
Supaya lebih aware, yuk simak artikel ini!
Artikel Terkait: Daily Habit yang Bisa Kamu Terapkan
- Mengatasi Nyeri Punggung dengan Cepat, Coba Lakukan Posisi Yoga Ini
- 5 Aktivitas Harian yang Ternyata Bisa Meningkatkan Risiko Kesehatan, Perhatikan!
- 5 Kebaikan Rajin Minum Air Hangat, Yuk Dimulai Hari Ini!
Dilaporkan dari Journal of Psychiatric Research, para early bird punya risiko lebih rendah terkena gangguan mental (mental illness) karena mereka berkesempatan terpapar sinar Matahari yang lebih banyak.
Yup. Sinar Matahari pagi adalah koentji!
Para peneliti di University of Colorado Boulder dan Channing Division of Network Medicine di Brigham and Women’s Hospital sendiri menemukan korelasi antara mood disorder dan chronotype seseorang. Sebagai informasi, chronotype adalah preferensi alamiah individu atas jam aktif dan tidur, alias jam biologis.
Penelitian ini dimulai pada tahun 2009, dengan partisipan sebanyk 32 ribu perawat wanita yang sama sekali nggak menunjukkan tanda-tanda depresi. Setelah melewati 4 tahun masa studi, para perawat wanita ini kembali mengikuti tes mental health serupa, dan, hasilnya, mereka yang mengaku night owls menunjukkan tanda-tanda depresi lebih besar dibandingkan yang terbiasa bangun pagi.
Tentu saja, ada banyak faktor yang memengaruhi penelitian. Namun, jika dilihat lebih baik, justru dari situlah kita dapat menyimpulkan bahwa kesehatan mental itu nggak hanya karena gaya hidup dan lingkungan sekitar; tapi juga dari ritme sirkadian kita alias jam biologis.
Sungguh jadi alasan yang tepat kenapa kita jangan bangga-banggat amat jadi ahli begadang!
Selain penelitian ini, Dr. Sunjay Kansagra, seorang ahli di bidang sleep health, juga meyakini hal yang sama. Bangun pagi mempengaruhi kondisi psikologismu, menentukan seberapa baik kamu ‘berfungsi’ di kantor, di sekolah, dan di hidup sehari-hari. Menurutnya, bangun lebih pagi memberikanmu semacam sense of accomplishment. Bikin kamu lebih semangat , energik, dan optimis sepanjang hari.
So, bagaimana caranya mengubah pola tidurmu supaya bisa bangun lebih pagi?
Untuk mengubah gaya hidup secara permanen, memang butuh waktu. Jadi, kamu harus telaten dan sabar, ya. Ada trik yang simpel dan aplikatif yang disarankan oleh Dr. Danielle Forshee, LLC, doktor di bidang psikologi klinis.
Cobalah untuk tidur cepat jam 9 dan bangun pagi jam 5, setidaknya dua kali dalam seminggu, selama dua mingggu.
Trik ini dengan perlahan memperkenalkan tubuhmu dengan jam biologis yang baru. Membiasakannya. Sehingga, lama-kelamaan tubuhmu akan merasa nyaman dengan sendirinya. Seperti kata pepatah, “tak kenal maka tak sayang”.
Artikel Terkait: Kesehatan Mental
- 5 Gejala Ini Sering Kamu Alami? Tandanya Stres Berat Tengah Melanda!
- Lakukan Workout Ini untuk Menunjang Rasa Percaya Dirimu
- Traveling Baik untuk Kesehatan Mental, Ini Alasan Menurut Para Ahli!
Gimana kalau ternyata nggak bisa?
Kalau ternyata kamu nggak bisa melakukannya by your self, mungkin kamu butuh bantuan. Bisa jadi dengan dibangunkan oleh orang lain, ditelepon pacar atau dibangunin oleh pasangan, bisa juga dengan bantuan alarm.
Jika sudah mendengar alarm, dilarang pencet snooze atau bergelung dalam selimut lagi, ya! Alih-alih, kamu harus buka jendela dan biarkan sinar matahari masuk. Supaya mata dan tubuhmu juga ‘tersentak’ dan mengasosiasikan sinar Matahari sebagai pertanda HARUS BANGUN.
Bisa kan melakukan ini? Pasti bisa, ya. Motivasi harus bangun pagi haruslah sekuat motivasi untuk diet, dong! Semoga minggu depan kamu sudah bisa bangun pagi, ya.
WINNY WITRA MAHARANI