SWARA – Apa yang akan kamu lakukan ketika kamu mendengar kabar kalau ada calon klien yang tertarik dengan hasil kerjamu, dan ingin sesegera mungkin bertemu? Histeris? Yang pasti kamu akan segera berekspektasi tinggi saat mendengar kabar gembira tersebut.
Sah-sah saja kamu berekspektasi tinggi terhadap kabar tersebut, karena memang kabar tersebut merupakan penanda bahwa kamu sudah selangkah lebih dekat untuk memenangkan tender.
Tapi perlu diingat, peserta tender bukan kamu atau perusahaan kamu saja. Di luar sana sudah bersiap orang-orang yang ingin segera men-tackle kamu kalau-kalau kamu tergelincir. Persiapan perlu dilakukan dengan baik, agar eksekusi bisa berujung sesuai dengan harapan.
Ingin tahu persiapan ampuh seperti apa yang bisa dengan sekejap memenangkan hati klien, bahkan di meeting pertama? Berikut ulasannya..
Artikel terkait: Informasi penting dunia bisnis. Wajib tah
- 4 Langkah Menyusun Proposal Bisnis Sebelum Meminjam Uang ke Bank
- 7 Tips Sukses Presentasi Bisnis di Depan Calon Investor
- Ingin Sukses? Pastikan Kamu Memiliki 5 Skill Bisnis Ini!
1. Lakukan persiapan
Kalau yang ini jelas nggak boleh dibantah. Tapi, yang ingin saya sampaikan adalah, pastikan persiapan yang kamu lakukan sudah benar-benar matang, tidak sekadar “siap” secara materi kerja saja.
Jangan sampai kamu melewatkan satu hal pun, bahkan untuk hal sekecil apapun seperti nama orang yang akan kamu temui, bertemu di mana, jam berapa, lalu apa nama perusahaan kalau klien kamu adalah seorang perwakilan dari sebuah perusahaan.
Pastikan kamu mencatat semua itu dan tidak melupakannya. Selain itu, usahakan untuk tampil seprofesional mungkin, bisa dari gaya berbusana, pembawaan diri, dan lain sebagainya.
2. Terapkan disiplin persiapan yang tepat
Jika yang saya maksud di poin pertama adalah terkait hal-hal umum, maka di poin kedua saya mencoba untuk megingatkan persiapan mengenai hal khusus. Agar lebih mudah kamu bisa menerapkan poin kedua ini dibagi menjadi dua hal.
Pertama, kamu pelajari semua informasi tentang calon klien. Cari tahu siapa “dia”, bisnis jenis apa yang mereka jalankan.
Kedua, perkirakan apa yang mungkin saja si calon klien tanyakan padamu. Kamu bisa cari tahu atau perkirakan lewat komunikasi sebelumnya dengannya baik via email atau telepon. Catat dan beri garis bawah tentang hal-hal penting dari pembicaraan sebelumnya. Analisis dan coba kiritisi point-point apa yang mungkin dari pihak klien sedang kurang. Bisa jadi kekurangan tersebut yang sedang ia butuhkan dari jasamu.
Berikan first impression yang sempurna
Sukses tidaknya kamu memenangkan tender saat sudah di tahap meeting nggak hanya dipengaruhi oleh penguasaan materi. Semua gestur tubuhmu, bahkan sejak pertama kali memasuki ruang meeting bisa meningkatkan atau bahkan menurunkan nilai jual mu terhadap si calon klien.
Nah, jadi pastikan kalau kamu memberikan first impression yang sempurna. Bisa kamu lakukan dengan bagaimana kamu berjabat tangan, kontak mata dengan klien, dan kualitas komunikasi mu.
4. Usahakan untuk tidak bertemu di kantormu
Bertemu di kantormu akan berisiko pecahnya konsentrasi mu. Di kantormu mungkin kamu akan diganggu dengan berbagai pemberitahuan, mungkin berasal dari e-mail, telepon, bahkan rekan kerja yang memberitahukan kalau setelah ini akan ada meeting lanjutan.
Hal ini tentu nggak akan menyenangkan bagi calon klienmu. Ia bisa saja merasa bahwa presensinya bukan prioritas utama.
5. Basa-basi itu perlu
Nggak langsung meluncur ke topik pembicaraan utama dapat membantu meningkatkan nilai jualmu, lho. Berbasa-basilah dengan obrolan-obrolan kecil di luar urusan pekerjaan, bisa kamu membahas mengenai yang sedang ramai di sosial media, atau bahkan tentang cuaca hari ini.
Hal ini akan menurunkan tekanan pada dirimu, sekaligus bisa menunjukan bahwa kamu bisa menguasai keadaan. Dengan kata lain, klien akan melihatmu sebagai sosok yang bisa mengerjakan sesuatu dalam kondisi apapun.
6. Bedakan percaya diri dan arogan
Saat kamu menjalin komunikasi dua arah, baik obrolan dengan klien maupun obrolan sehari-hari, jangan sampai terjebak dengan sikap arogan. Kamu perlu mengerti betul membedakan apa yang namanya sikap percaya diri dan arogan, sebab kedua hal itu seringkali beda tipis.
Seringkali seseorang ingin tampil percaya diri saat terlibat dalam obrolan, namun nggak jarang juga ingin terlihat percaya diri justru menjebaknya menjadi arogan.
7. Tahu kapan berbicara, tahu kapan menjadi pendengar
Tahukah kamu kalau Sigmund Freud (filsuf dari Yunani di era modern) nggak hanya disanjung karena pemikiran-pemikirannya, tetapi juga soal sikapnya yang begitu memperhatikan saat orang lain mendapat giliran berbicara.
Nah, kamu juga perlu ingat bahwa meeting dengan klien adalah komunikasi dua arah. Ngggak selama jalannya sesi meeting harus selalu kamu yang mendominasi. Saat klien menjelaskan mengenai tujuannya mencari tandem untuk sebuah proyek, atau klien menjelaskan tentang dirinya atau perusahaannya, jadilah seorang pendengar yang baik. Tetap berkonsentrasi menjadi pendengar bukan untuk membalas yang ia sampaikan, melainkan untuk benar-benar memahami apa yang ia butuhkan.
Artikel terkait: Bingung belum ada ide mau bisnis apa? Kita bantu!
- 5 Hal Utama yang Perlu Diperhatikan untuk Memulai Usaha Bakery
- 5 Peluang Bisnis dengan Modal Minim, Nomor 4 Paling Banyak Diminati
- Ingin Buka Usaha Coffee Shop? Ringankan Modal Lewat KTA Bunga Rendah
7 kiat menangkan hati klien di atas memang nggak selamanya mutlak, tergantung bagaimana kamu membaca karakter klienmu atau budaya perusahaannya. Namun, kamu tetap bisa menerapkan 7 tips di atas untuk berbagai macam calon klien yang akan kamu temui. Sebab, bagaiman apun klienmu, jika kamu bisa memperlakukannya dengan baik, niscaya kamu akan benar-benar memenangkan hatinya.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu di sini sekarang!
HENDRATANU WIJAYA