SWARA – Reksadana online? Apa bedanya dengan reksadana konvensional?
Buat kamu yang belum tahu, reksadana secara umum diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi para investor, khususnya investor yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian dalam menghitung risiko dari investasi mereka.
Reksadana dibuat untuk menghimpun dana dari berbagai investor yang memiliki modal namun tidak memiliki waktu dan hanya dengan pengetahuan yang terbatas. Selanjutnya, yang dimaksud dengan reksadana online adalah sarana berinvestasi reksadana hanya dengan menggunakan sistem online.
Jadi, para investor tak perlu bertemu dengan sang manajer investasi dalam menanamkan modalnya. Para investor hanya perlu membaca dan memahami ketentuan yang dibuat oleh penyedia reksadana online. Jika mereka tertarik, mereka hanya perlu menyetorkan modalnya ke wadah yang sudah disediakan.
Artikel terkait: Informasi Terbaru yang Mesti Kamu Baca Hari Ini!
-
4 Sosok yang Sukses Meraih Miliaran Rupiah dari Hasil Trading
- Mau Punya Saham Tambahan untuk Koleksi? Coba Cek Perusahaan Media Sosial Ini
-
Rayakan Ulang Tahun Ke-22, Kylie Jenner Menyewa Superyacht Seharga 3,5 Triliun Rupiah
Nah, untuk lebih jelasnya, selain pengertian dari reksadana online, berikut ini adalah beberapa macam risiko yang mesti kamu ketahui saat berinvestasi reksadana online. Penting, lho, buat kamu yang tertarik dengan reksadana online. Yuk, simak selengkapnya!
Tak ada tatap muka
Seperti tajuknya, reksadana online sudah tentu menggunakan sistem online pada operasionalnya. Maksudnya, kamu nggak akan bisa bertatap muka dengan manajer investasimu. Nah, risiko dari hal ini adalah bisa saja sang manajer investasi melakukan sebuah kesalahan, seperti salah memilih instrument yang tidak sesuai dengan profilmu.
Likuiditasi
Risiko selanjtnya yang kemungkinan besar harus dihadapi adalah mengenai likuiditasi. Hal ini merupakan salah satu risiko yang memang harus siap diterima oleh para investor. Likuiditasi ini nggak hanya akan dihadapi oleh investor reksadana online saja, namun juga pada para investor reksadana konvensional.
Namun, meski begitu kamu nggak perlu khawatir, karena kamu nggak akan mengalami kesulitan kok saat ingin menjual reksadanamu.
Penyalahgunaan Data
Risiko yang harus dihadapi saat kita menggunakan sistem online adalah penyalahgunaan data. Sama seperti reksadana online, para investor juga harus siap saat suatu hari nanti ada oknum yang tak bertanggung jawab melakukan pencurian data maupun penipuan.
Maka dari itu, kamu harus selalu waspada akan hal ini. Sebab, saat ini banyak sekali ditemukan kasus-kasus pencurian data saat bertransaksi via internet.
Artikel terkait: Kabar Terbaru yang Mesti Kamu Baca Hari Ini!
Inflasi
Inflasi merupakan salah satu risiko yang paling diwaspadai oleh semua investor, termasuk para investor reksadana online. Kenapa mereka sangat waspada? Karena, jika suatu saat harga menjadi turun, maka nilai investasimu juga akan mengalami penurunan, bahkan secara drastis.
Oleh karena itu, banyak juga dari para investor yang memilih untuk memilih instrumen investasi yang terhindari dari efek inflasi, seperti investasi emas batangan.
Itulah tadi beberapa macam risiko dari berinvestasi reksadana online. Dari beberapa risiko yang telah dijelaskan sebelumnya, harusnya tidak membuat kamu menjadi takut untuk berinvestasi. Justru, dengan risiko yang sudah kamu ketahui, kamu bisa lebih berhati-hati dalam berinvestasi menggunakan instrument reksadana online.
So, investasi aman, keuntungan pun lancar!