SWARA- Ketika menikah, banyak sekali persiapan yang harus dilakukan dengan pasangan. Mulai dari lokasi pernikahan, dekorasi, katering, hingga busana pernikahan. Namun, itu saja nggak cukup, karena dalam pernikahan juga harus menyiapkan mental dari kedua belah pihak.

 

Menikah nggak hanya soal cinta, tapi juga menggabungkan kedua sifat pasangan agar tercipta hubungan keluarga yang harmonis.

 

Bahkan setelah menikah, kita nggak tahu apa yang bakal terjadi ke depannya, alangkah baiknya untuk mempersiapkan diri agar bisa melalui hari-hari menjalin rumah tangga dengan lancar. Bagi kamu yang sudah memutuskan untuk menikah, bisa coba 9 cara mempersiapkan mental untuk menikah ini, ya.

 

1. Kesampingkan ego masing-masing

 

Pernikahan adalah perjalanan dua insan. Setelah menikah, kamu nggak lagi berjalan sendirian. Setiap hal yang kamu rencanakan dan lakukan perlu melibatkan pasangan kamu. Di sinilah kemampuan untuk meredakan ego pribadi diuji.

 

Saat salah satu dari kalian ada yang nggak setuju tentang rencana pribadi, sebaiknya kalian membicarakan lagi lebih dalam, karena pernikahan bukan lagi tentang kepentingan pribadi. Mulailah ubah dari ‘saya’ menjadi ‘kita’, agar hubungan berjalan mulus.

 

Artikel Terkait: Mempersiapkan Pernikahan

  1. Berdasarkan Zodiak, Ini Gaun Pernikahan yang Cocok untukmu
  2. Melangsungkan Pernikahan Tanpa Resepsi? Simak Dulu 5 Hal Ini!
  3. Ikuti Tips Ini Agar Persiapan Pernikahanmu Lebih Efisien

 

2. Ikuti kursus pranikah

 

Jangan sepelekan program-program pranikah, bahkan jika kamu sudah tahu sedikit tentang hubungan rumah tangga. Di kursus pranikah terdapat pembimbing profesional yang sudah berkali-kali membimbing pasangan yang mau menikah.

 

Mereka akan membuka wawasan kamu dan pasangan tentang dunia pernikahan dan memberikan saran-saran yang objektif sesuai dengan kepribadian kamu dan pasangan.

 

3. Milikilah panutan

 

Kamu mungkin pernah menemukan sosok pasangan di dekatmu yang hubungannya langgeng meski sudah melewati bertahun-tahun pernikahan. Kamu bisa menjadikan sosok itu sebagai seorang panutan dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengannya tentang masalah pernikahan.

 

Cobalah tanya apa rahasianya dia bisa menjalin hubungan pernikahan yang harmonis. Kalau perlu jadikan dia seorang mentor bagi kamu.

 

4. Belajar mengelola keuangan bersama

 

Ada isu yang mengatakan salah satu penyebab perceraian terbesar adalah masalah keuangan. Ini menjadi hal yang wajar karena setelah menikah, perlu ada penyesuaian tentang keuangan. Tadinya kamu hanya menghabiskan uang untuk diri kamu saja namun setelah menikah, kamu harus membina keuangan itu dengan pasangan.

 

Pengeluaran pun akan berbeda dengan saat masih lajang. Kamu perlu mengubah sikap-sikapmu dalam menggunakan uang. Sikap-sikap seperti membeli barang-barang yang sifatnya pemborosan perlu dihindari jika sudah menikah.

 

5. Berpikiran terbuka

 

Berbeda dengan saat pacaran, setelah menikah nanti kamu akan tinggal bersama pasanganmu, sehingga sifat-sifat yang sebelumnya nggak kamu ketahui akan mulai terbuka setelah menikah. Kamu harus menjadi seorang yang memiliki pemikiran terbuka demi menerima semua sifat-sifat pasangan kamu yang baru kamu tahu.

 

6. Saling memaafkan itu perlu

 

Dalam berumah tangga, pasangan adalah orang yang paling dekat dengan diri kamu, sehingga terjadi perselisihan adalah hal yang nggak mungkin dihindari. Kamu harus mulai belajar memaafkan kesalahan pasangan kamu.

 

Cobalah untuk mengalah jika pasangan kamu sedang lelah dan terbawa emosi. Namun, jika kalian berdua sedang sama-sama dilanda emosi, sebaiknya tenangkan diri masing-masing terlebih dahulu sebelum memulai kembali membicarakan masalah dengan tenang.

 

Artikel Terkait: Keuangan Setelah Menikah

  1. 6 Opini Pasangan Baru Menikah Tentang Cara Kelola Keuangan!
  2. Semua Hal yang Harus Kita Pahami Tentang Keuangan Sebelum Menikah
  3. Baru Saja Menikah? Terapkan 8 Cara Mengurus Keuangan Rumah Tangga ini!

 

7. Jadikan pasangan sebagai seorang sahabat

 

Memiliki seorang sahabat memang menyenangkan, semua hal yang kita alami bisa dengan nyaman diceritakan kepadanya. Mulailah untuk menganggap pasanganmu sebagai seorang sahabat. Ceritakan masalah-masalah kepada pasanganmu, biarkan dia tahu daripada hanya menebak-nebak dan dia menjadi merasa kurang dianggap. Jadilah terbuka kepada pasangan, seperti layaknya seorang sahabat dekat.

 

8. Buat batasan

 

Ada hal-hal yang harus kamu batasi bersama pasangan kamu, seperti misalnya bolehkah dirimu membicarakan mantan di hadapan pasangan kamu? Atau bolehkah kamu melanjutkan hobimu yang mungkin akan menyita waktumu dengan pasangan? Hal-hal seperti ini harus kamu bicarakan dengan pasangan dan buatlah aturan yang bisa kamu dan pasangan sepakati, agar nggak terjadi miskomunikasi yang berujung pada perselisihan.

 

9. Bicarakan tentang memiliki anak

 

Keturunan merupakan salah satu tujuan dari pernikahan dan hal ini tentu sangat penting untuk dikomunikasikan dengan pasangan. Karena dengan memiliki anak, akan semakin berubah lagi kehidupan kamu dan pasangan. Tadinya kalian bisa menikmati waktu santai berdua, kali ini harus membagi waktu dengan si buah hati.

 

Bicarakan juga apakah pasangan kamu sudah siap memiliki anak dalam waktu dekat atau masih ingin menikmati masa-masa indah pernikahan terlebih dahulu. Kuncinya kembali untuk nggak membawa ego pribadi.

 

Pernikahan adalah perubahan besar dalam kehidupan, kamu harus benar-benar memikirkan dan memahami matang-matang apa yang akan terjadi setelah pernikahan, sehingga dengan persiapan mental yang bagus, kamu sudah nggak kaget lagi saat menikah nanti.